Langsung ke konten utama

The Journey of Love

Sobat 1ndONEsia...Ada seorang anak kecil yg ingin bertemu dgn Tuhan. Dia tahu perjalanan ke rumah Tuhan sgt pjg, sehingga ia kemas tasnya dgn twinkies dan rootbeer, dan mulai perjalanannya.

Ketika berjalan kira-kira tiga blok, dia bertemu dgn wanita tua yg sdg duduk di taman, memandangi gerombolan merpati. Anak itu duduk disampingnya dan membuka koper.

Dia mengambil minuman rootbeernya. Ketika ia melihat wanita tua itu tampak lapar, ia menawarkan kue twinkienya. Wanita itu menerimanya dgn baik dan tersenyum.

Senyumnya sgt manis dan anak itu ingin melihatnya lagi, jadi anak itu menawarkan root beernya. Lagi, dia tersenyum pada anak itu. Anak itu sgt gembira. Mereka duduk sambil makan dan tersenyum sepanjang sore tapi tak mengucapkan sepatah kata pun.

Saat hari mulai gelap, anak itu berdiri untuk pergi karena lelah. Belum jauh, dia kembali dan memeluk wanita tua itu. Wanita tua itu memberikan senyum terbesarnya.

Ketika anak itu pulang ke rumah, ibunya terkejut dgn wajah riang anak itu. Ibunya bertanya, "apa yg kamu lakukan hari ini sehingga kamu begitu senang?", anak itu menjawab, "aku makan siang dgn Tuhan. Dia memiliki senyum terindah yang pernah aku lihat."

Sementara itu, wanita tua juga berseri-seri saat kembali ke rumahnya. Tetangganya tertegun melihatnya dan bertanya, "apa yg kamu lakukan hari ini sehingga kamu begitu senang?" Wanita tua itu menjawab, "saya makan kue twinkie dgn Tuhan siang tadi, ternyata dia lebih muda dari yang saya bayangkan."

Akankah seseorang melihat Tuhan dlm senyum atau perbuatan baikmu? Mereka mungkin bahkan tdk mencari Tuhan, tp mereka melihat-Nya dlm perbuatan baik yg kamu tunjukkan. Bukankah untuk itu kita ada di sini? Mungkin orang asing, rekan kerja, anggota keluarga atau teman. Biarkan mereka melihat Tuhan pada dirimu. Tunjukkan cinta-Nya dlm perbuatanmu setiap hari.

Wicaksana, 2013

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pangawikan Pribadi (Pengenalan Diri)

"Di atas bumi dan di bawah langit ini tidak ada yang pantas dicari-cari (diburu) ataupun ditolak (disingkiri) secara mati-matian." (Ki Ageng Suryomentaram) Dunia berputar dengan perubahan yang cepat luar biasa. Perubahan terutama menyangkut aspek perilaku, perasaan, dan pikiran manusia. Pikiran manusia merupakan asal dari segala perubahan.              Bila pikiran kita jernih, keheningan jiwa dapat dirasakan, dan perilaku menjadi tenang, mendatangkan ketenangan dalam kehidupan di sekeliling kita. Sebaliknya, bila pikiran berantakan, perasaan atau jiwa kita terasa kacau, dan perilaku kita juga mengacaukan kehidupan di sekeliling kita.              Dari mana datangnya kejernihan pikiran? Ini merupakan inti persoalan hidup kita jika kita ingin merasakan kebahagiaan sejati dalam meng-arungi hidup dalam keadaan seperti apa pun. Sebagian dari kita tidak memedulikan hal ini, dan menjalani hidup secara serampangan mengikuti arus kehidupan materi yang adanya di luar diri

Rubah dan Kambing

Suatu hari seekor Rubah sedang berjalan di tengah hutan..  Disitu ada sebuah sumur tua yang airnya jernih sehingga dia bisa bercermin..  Karena asyik bercermin, tanpa sengaja dia tercebur dan tidak bisa keluar..  Beberapa saat kemudian ada seekor Kambing datang ke sumur itu..... Kambing itu bertanya,  "Apa yang kamu lakukan?" "Aku sedang menikmati Air termanis yang pernah kuminum" jawab Rubah...  Kambing pun berkata, "Alangkah senangnya bila aku juga bisa menikmatinya"  Rubah pun berkata, "Kenapa kamu tidak bergabung bersama ku?"  Tanpa Pikir Panjang, Kambing itu masuk ke dalam sumur dan Rubah segera Melompat dengan memanjat punggung Kambing lalu meninggalkannya... Kini giliran Kambing yang tidak bisa keluar dari sumur.. Kambing pun merasa ditipu dan dimanfaatkan oleh Rubah...... (Catatan) : Sikap Terburu-buru tanpa Pikir Panjang selalu membuat kita Melakukan Kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.. Apalagi jika kita Mudah tergi

MORAL DI BALIK KISAH WAYANG

Kisah wayang adalah kisah tentang wayang, kisah tentang tokoh-tokoh yang barangkali sebetulnya tidak pernah ada di dunia ini. Besar kemungkinan, tokoh-tokoh ini diciptakan oleh pengarangnya, sebagai simbol gejala gejala yang dianggapnya hadir di dunia. Harus diingat bahwa kisah wayang berasal dari India, sebuah negara dengan latar belakang budaya yang berbeda dengan negara atau bangsa lain. Banyak orang di India yang percaya adanya para dewa. Karena itu, tidak mustahil bahwa salah satu tokoh wayang, adalah simbol dari dewa tertentu. Juga ada kemungkinan bahwa salah satu tokoh, adalah simbol dari nafsu tertentu, atau bahkan simbol dari ilmu tertentu. Dugaan bahwa tokoh-tokoh wayang hanya merupakan simbol-simbol tertentu, menyebabkan kisah wayang harus diitrepretasikan secara sangat berhati-hati. Kita harus menyadari bahwa di balik kisah wayang, ada ajaran-ajaran tertentu yang diberikan secara tersamar. Untuk menangkap ajaran tersamar itu, ada baiknya kita mulai denga