Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2009

Bukan Sekedar Bekerja

Pagi tadi saya merasakan banyak mendapatkan pencerahan dari sebuah talk show di Smart FM jakarta di 95.9 FM. Berbicara mengenai tentang BOSAN. Dalam pembicaraan tersebut inti dari permasalahan bosan adalah dari DIRI kita sendiri yang tidak dapat memaknai semua peristiwa yang telah dilalui. Termasuk dalam bekerja. sebelumnya terima kasih untuk SMART FM sudah memberikan inspirasi untuk tulisan ini. Bang Ucok, di mata orang banyak barangkali hanyalah seorang tukang tambal ban yang mangkal di Jalan TB Simatupang, Jakarta. Tapi bagi saya dia lebih dari sekadar tukang tambal ban. Apa yang dikerjakannya memiliki nilai plus bagi hidup saya. Dia adalah orang yang berjasa bagi saya - setidaknya pada hari itu - saat ban mobil saya bocor. Bayangkan jika ban mobil saya tidak segera ditambal, bisa jadi hal-hal buruk akan menimpa saya, seperti kecelakaan lalu lintas. Pekerjaan dia juga memuluskan agenda pekerjaan saya hari itu. Ucok juga membuat saya bisa segera berkumpul kembali dengan istri dan ana

Ketika Di Sudut Arena

Semangat pagi !!! Sobat – Sobat Profesional… Sabtu pagi saya diundang Sobat Profesional saya untuk menyaksikan putrinya bertanding di GOR Sumantri, Kuningan – Jakarta dalam olahraga Judo. Begitu bersemangatnya saya untuk menyegerakan bertemu dengan Sobat saya yang satu ini. Memang semangat saya tidaklah sia-sia, di sana saya melihat banyak bibit-bibit muda yang berpotensi luar biasa!! Mereka sangat ANTUSIAS dan SPORTIFITAS yang tinggi. setelah sekembalinya saya dari sana, saya mencoba membuat catatan kecil bagaimana membangun sebuah Antusias dalam kehidupan. Saya teringat sekali ketika saya mulai belajar naik sepeda, Sesuatu yang indah terbayang di benak saya. Bisa berkunjung ke rumah teman yang jauh, bisa ke sekolah lebih cepat. Meski lutut pada lecet, tangan keseleo, kepala benjut, semua saya jalani tanpa terasa. Tanpa saya sadari, alam bawah sadar saya tersentuh untuk jangan menyerah, terus belajar naik sepeda. Ayo bangkit lagi kalau jatuh, kayuh sepedamu dan teriakan kemenangan kal

Bersyukurkah Aku ?

“AKU TAK SELALU MENDAPATKAN APA YANG KUSUKAI, OLEH KARENA ITU AKU SELALU MENYUKAI APAPUN YANG AKU DAPATKAN.” Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia. Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur. Pertama : Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi "KAYA" dalam arti yang sesungguhnya. Kita luruskan pengertian kita mengenai orang ''kaya''. Orang yang "kaya" bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat m

Semua ada alasannya

Semua dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi astronot. Aku ingin terbang ke luar angkasa. Tetapi aku tidak memiliki sesuatu yang tepat. Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot. Namun, sesuatu pun terjadilah.   Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang-alik Challanger. Dan warga itu adalah seorang guru. Aku warga biasa, dan aku seorang guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke Washington. Setiap hari aku berlari ke kotak pos. Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku terkabulkan. Aku lolos penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku.   Selama beberapa minggu berikutnya, perwujudan impianku semakin dekat saat NASA mengadakan test fisik dan mental. Begitu test selesai, aku menunggu dan berdoa lagi. Aku tahu aku semakin dekat pada impianku. Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center.   Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.00

Manajemen Waktu

Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri depan kelas dan berkata, "Okay,sekarang waktunya untuk quiz." Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar sekepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada kelas, "Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?" Semua mahasiswa serentak berkata,"Ya!" Dosen bertanya kembali, "Sungguhkah demikian?" Kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember lalu mengocok-ngocok ember itu sehinggakerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas, "Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?" Kali ini para mahasiswa terdia

Komitmen Terhadap Goal

Tahun 1986 di New York diadakan lomba marathon internasional yang diikuti oleh ribuan pelari dari seluruh dunia. Lomba ini mengambil jarak 42 kilometer mengelilingi kota New York. Jutaan orang dari seluruh dunia ikut menonton acara tersebut melalui puluhan televisi yang merelainya secara langsung. Ada satu orang yang menjadi pusat perhatian di lomba tersebut, yaitu Bob Willen. Bob adalah seorang veteran perang Amerika, dan dia kehilangan kedua kakinya karena terkena ranjau saat perang di Vietnam. Untuk berlari, Bob menggunakan kedua tangannya untuk melemparkan badannya kedepan. Dan lombapun dimulailah. Ribuan orang mulai berlari secepat mungkin ke garis finish. Wajah-wajah mereka menunjukkan semangat yang kuat. Para penonton tak henti-hentinya bertepuk tangan untuk terus mendukung para pelari tersebut. 5 kilometer telah berlalu. Beberapa peserta nampak mulai kelelahan dan mulai berjalan kaki. 10 kilometer telah berlalu. Disini mulai nampak siapa yang mempersiapkan diri dengan baik, dan

Apakah kita sadar ?

Semangat Pagi Sobat-Sobat Profesional…!! Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, karena kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu kedepan, pandanglah masa depan kita. Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita bisa mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk bisa mengumpulkan pujian dan kritik dan menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah. Kita lahir dengan otak didalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin apapun kita, kita tetap kaya. Karena tidak akan ada satu orang pun yang bisa mencuri otak kita, pikiran kita dan ide kita.Dan apa yang anda pikiran dalam otak anda jauh lebih berharga dari pada emas dan perhiasan. Kita lahir dengan 2 mata, 2 telinga tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Karena mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa mengoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarl

Kekuatan Asertivitas

Semangat Pagi Sobat Profesional… Saya menonton film “WE ARE MARSHALL”. Menarik! Film ini berkisah mengenai tim sepak bola amerika (american football). Dimulai kisah pada tahun 1970, dimana tim sekolahan “Marshall” mengalami kekalahan tipis dari lawannya. Hal menarik yang perlu disimak adalah pada saat pelatih “marshall” memberikan komentar di ruang ganti pemain. Hampir semua pemain menudukkan kepalanya karena kekalahan tipis yang mereka terima. ” kalian sudah bermain sangat bagus, tetapi kalian belum memberikan permainan yang diinginkan lawannya. Saya bangga terhadap kalian, namun kemenangan adalah segalanya. Sampai bertemu di latihan berikutnya.” Terlihat para pemain dengan tegar menerima kekalahan tersebut dan memiliki tekad untuk bermain lebih baik untuk pertandingan berikutnya. Walaupun akhirnya mereka harus menjadi kenangan, karena pesawat yang mereka tumpangi terkena petir pada saat akan mendarat di kampung halaman mereka. Seluruh official, pelatih, dan pemain tewas dalam kecelak

Renungan tentang ke-SUKSES-an

Sukses itu sederhana, sukses tidak ada hubungan dengan menjadi kaya raya, sukses itu tidak serumit / serahasia. seperti kata Kiyosaki atau tokoh terkenal lainnya, sukses itu tidak perlu dikejar, SUKSES adalah DIRI PRIBADI ! karena kesuksesan terbesar ada pada diri pribadi... Bagaimana kita tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk membuahi 1 ovum, itu adalah kesuksesan pertama ! Bagaimana kita bisa lahir dengan memiki kelengkapan anggota tubuh, itulah kesuksesan kedua... Ketika kita mampu ke sekolah bahkan bisa menikmati studi S1, sementara disisi lain pada setiap menitnya ada 10 siswa drop out karena tidak mampu bayar SPP, itulah kesuksesan ketiga... Ketika kita bisa bekerja di sebuah institusi, sementara ada 46 juta orang menjadi pengangguran, itulah kesuksesan keempat... Ketika kita masih bisa makan tiga kali sehari, di saat ada 3 juta orang mati kelaparan setiap bulannya, itulah kesuksesan yang kelima... Sukses terjadi setiap hari, Namun seringkali tidak disadari.... .. Pernah

Bersyukurlah untuk dapat Berbagi

“sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmat-ku), sesungguhnya azabKu sangat pedih”(QS 14:17) Semangat pagi SOBAT Indonesia dimanapun berada…penuh cinta dan kebaikan senantiasa mewarnai diri kita dalam hidup…amiin Pagi ini merupakan pagi yang menyenangkan bagi diri saya untuk beraktivitas, bagaimana dengan diri SOBAT sekalian..saya harap perasaan dan pikiran positif selalu bersama diri kita. Untuk membangun pikiran positif dibutuhkan sebuah rasa syukur. Kenapa rasa syukur merupakan hal yang penting?? Terkadang kita lupa dan larut dalam kesibukan kita yang menyita waktu. Pekerjaan A, tugas B ditambah dengan berbagai kebutuhan keluarga dan lain sebagainya. Waktu tidak pernah berhenti. Bahkan rekan saya yang bekerja disebuah perusahaan advertising mengatakan andaikan waktu diciptakan lebih dari 24 jam. Waahhh…begitu dahsyatnya keinginan kita untuk dapat berkarya selalu. Namun sering juga kita dilanda dengan beban berat, str

Commitment, Persistence, and Continuous improvement

"Consistency, persistence, and continuous improvement are stillalways needed even someone has achieve his/her targets" "Komitmen, keteguhan terhadap tujuan, dan usaha/pengembangan yangtak berkesudahan, tetaplah diperlukan walau seseorang telah mulai berhasil mencapai target-target dalam hidupnya" Komitmen merupakan sesuatu hal mudah untuk dikatakan. Apakah para Sobat menyadari bahwa kita mengatakan sesuatu hal yang “Berharga”. Kenapa sangat berharga? Komitmen merupakan suatu ungkapan syukur kita terhadap hidup yang telah diberikan kepadaNya. Betapa “berharga’nya kehidupan yang kita jalani jika memiliki tujuan, yaitu tujuan yang baik tentunya. Sekali lagi mudah berkata dan butuh usaha dalam menjalankannya. Salah satu bentuk komitmen adalah “perkataan” yang di keluarkan dari mulut, seperti janji. Ada pengertian yang sangat dalam tentang janji. Janji dan komitmen itu bukan sekedar memenuhi apa yang telah dijanjikan. Tapi memenuhi janji adalah sebuah pekerjaan sepenuh h

Belajar memaknai belajar

Pada suatu ketika ujian hampir tiba, semua siswa SD terlihat tetap bersemangat untuk bermain dengan rekan-rekannya yang lain. Bahkan kesibukan ditambah dengan datangnya musim pancaroba yang dikenal dengan musim banyak angin, jadilah bermain layangan di sore harinya. Menarik dan menyenangkan !! Jadi bagaimana kisah ujian tadi ?! terlupakan…dan TERLALU !! Kebetulan dan alhamdulillahnya juga…, orang tua saya khususnya ibu telah menanti dengan berbagai buku bidang studi, ada IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, Agama, IPS, dan lain sebagainya. Walah !! teriak saya dalam hati…, badan lelah seharian bermain… dan mata pun terasa berat untuk memulai belajar. Saya merasa pada saat itu ‘belajar’ merupaka saat yang sangat mencekam. Apalagi jika saya tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas dari ibu, saya akan berkurang jam tidur saya saat itu. Aduuhhh… kenapa mesti belajar sih??!! Padahal di sekolah nggak gitu-gitu banget dech !! Cape dech !! Pertanyaan demi pertanyaan terus di lontarkan dari Ibu, wa

Success Start From Home

Semangat Pagi SOBAT INDONESIA !! Banyak pakar, ahli dan orang membahas mengenai sebuah kesuksesan. Setiap individu memiliki versi sukses mereka masing-masing. Tiap individu dengan individu lainnya belum tentu bahkan berbeda dalam memaknai kata ‘sukses’. Saya teringat akan sebuah cerita menarik mengenai Tommy kecil. Suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. ibunya membaca kertas tersebut, ” Tommy, anak ibu, sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah.” sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, ” anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia.” Dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju. tak banyak orang mengenal siapa Nancy Mattews adalah ibunya Tommy. Ia tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anak

Pengalaman adalah musuh

“Tidak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri.” ini merupakan ungkapan lama yang sering kita dengar dari beberapa buku, literature tau dari berbagai diskusi yang pernah ada. Judul di atas tersebut merupakan bagian dari perubahan. sebelum berdiskusi lebih lanjut, kita sering mendengar bahwa “pengalaman merupakan guru yang baik”. Ada dua paradox yaitu pengalaman sebagai guru yang baik dan sekaligus dapat juga menjadi musuh. Kenapa? Perubahan merupakan situasi yang tidak “nyaman” dan berusaha dihindari oleh semua makhluk hidup di dunia ini. Pada dasarnya makhlu hidup didunia ini resisten terhadap perubahan, termasuk manusia. Sehingga wajar banyak individu-individu yang belum memiliki nyali berubah. Menhadapi berbagai situasi lingkungan yang sangat dinamis (merupakan hubungan yang reversible antara manusia dan lingkungan), manusia mampu untuk menempatkan dirinya untuk menjadi pemimpin dalam perubahan. Perubahan merupakan situasi/kondisi dimana individu meninggalkan zonanya saat ini

Selamat datang KESEMPATAN

Kepada sobat muslim, dengan rendah hati memohonkan maaf untuk segala kesalahan yang disengaja ataupun tidak disengaja selama berinteraksi tahun lalu dan mengucapkan selamat tahun baru Islam 1430 H. Beberapa ulasan menarik pada tahun sebelumnya, yaitu “saling ketergantungan” itu yang dirasakan. Kenapa ini menjadi ulasan yang sangat menarik? Banyak peristiwa telah berlalu dan bagaimana diri ini memaknainya. Peristiwa dengan peristiwa lainnya terkait dengan rapi, dan yang pastinya satu peristiwa akan menimbulkan peristiwa lainnya. Demikian juga sang pelaku peristiwa tersebut. Satu pelaku pada suatu peristiwa akan berhubungan dengan pelaku peristiwa lainnya. Sunguh indah hidup ini, saling keterkaitan satu dengan yang lainnya merupakan suatu hukum alam. Teringat sebuah pepatah yang mengatakan “siapa yang menanam dia yang akan menuai ” demikian juga dengan hasilnya “apa yang ditanam itulah yang ia tuai”. Pastinya jika kita menanam bibit cabai dan berkembang menjadi pohon cabai yang indah dan