Semangat Pagi Sobat Profesional…
Saya menonton film “WE ARE MARSHALL”. Menarik! Film ini berkisah mengenai tim sepak bola amerika (american football). Dimulai kisah pada tahun 1970, dimana tim sekolahan “Marshall” mengalami kekalahan tipis dari lawannya. Hal menarik yang perlu disimak adalah pada saat pelatih “marshall” memberikan komentar di ruang ganti pemain. Hampir semua pemain menudukkan kepalanya karena kekalahan tipis yang mereka terima.
” kalian sudah bermain sangat bagus, tetapi kalian belum memberikan permainan yang diinginkan lawannya. Saya bangga terhadap kalian, namun kemenangan adalah segalanya. Sampai bertemu di latihan berikutnya.”
Terlihat para pemain dengan tegar menerima kekalahan tersebut dan memiliki tekad untuk bermain lebih baik untuk pertandingan berikutnya.
Walaupun akhirnya mereka harus menjadi kenangan, karena pesawat yang mereka tumpangi terkena petir pada saat akan mendarat di kampung halaman mereka. Seluruh official, pelatih, dan pemain tewas dalam kecelakaan tersebut.
Berkomunikasi adalah hal penting yang harus kita lakukan kapan dan dimana saja. Banyak cara berkomunikasi yang dipilih untuk dilakukan masing-masing orang. Salah satunya adalah berkomunikasi dengan cara asertif. Selain itu, komunikasi asertif dapat digunakan sebagai feedback yang efektif.
Tujuan cara berkomunikasi asertif adalah membina hubungan tanpa melakukan penolakan terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain, asertifitas bukan strategi untuk semata-mata kepentingan diri sendiri, namun strategi ini memungkinkan anda menyadari bahwa andalah penentu perilaku anda sendiri dan anda dapat memutuskan apa yang anda lakukan atau tidak. Kita juga menyadari kondisi yang sama yang dihadapi orang lain dan tidak berusaha mengendalikan mereka.
Pada saat kita berperilaku asertif, kita dapat mengenal pemikiran dan harapan kita dengan jujur tanpa mengharapkan bahwa orang lain akan langsung memenuhi harapan kita. Kita mengekspresikan penghargaan terhadap perasaan dan pendapat pihak lain tanpa perlu mengadopsi pemikiran dan melakukan apa yang diminta mereka, hal ini bukan berarti kita tidak memikirkan harapan orang lain. Kita mendengarkan harapan dan keinginan pihak lain, dan kemudian kita memutuskan apakah menyetujui atau tidak.
Suatu hal yang menarik untuk melihat dua pernyataan dari sang pelatih dan dikaitkan dengan pemberian feedback menggunakan komunikasi asertif. Ada dua hal yang akan dilihat, yaitu :
”kalian sudah bermain sangat bagus, tetapi kalian belum memberikan permainan yang diinginkan oleh lawan”.
Dalam pernyataan ini sang pelatih memberikan feedback terhadap permainan yang telah mereka lakukan di lapangan. Secara jujur, pelatih mengungkapkan bahwa permainan mereka di lapangan sangat bagus. Pemain pun terlihat bersungguh-sungguh dalam memenangkan pertandingan di menit-menit terakhir.
Kejujuran merupakan kunci utama dalam membangun komunikasi asertif. Pernyataan yang tulus dan tidak di buat-buat membuat sebuah pernyataan memiliki nilai yang kuat. Sedangkan umpan balik tetap diberikan kepada tim bahwa mereka belum bermain seperti biasanya, yaitu selalu menang dalam setiap pertandingan yang mereka lakukan. Dua pernyaataan tersebut membuat para pemain menjadi merasa lebih dihargai dan merasa bahwa mereka belum optimal pada permainan ini.
Sedangkan pernyataan kedua adalah, ” saya bangga terhadap kalian, namun kemenangan adalah yang utama”
Kembali lagi, sang pelatih memberikan penghargaan setulus-tulusny atas usaha yang telah mereka lakukan selama pertandingan, namun ia kembali mengingatkan kepada anggota timnya bahwa tujuan menjadi Pemenang adalah yang utama dalam setiap pertandingan.
Sungguh luar biasa !! Dua buah pernyataan yang diungkapkanoleh sang pelatih, dimana memberikan penghargaan kepada tim dengan terus mengingatkan bahwa menjadi pemenang adalah yang utama. Pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh semua anggota tim, dan dari mereka sendirilah yang berusaha untuk menjadi yang terhebat, PEMENANG !!
Apakah saya dan anda dapat memberikan komunikasi yang asertif pada lingkungan sekitar kita ? BERUSAHALAH !!!
Komentar