Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Jeff Bezos

Jeffry Preston Bezos atau biasa dikenal Jeff Bezos, adalah pria kelahiran Albuquerque, New Mexico 12 Januari 1964 ini dari kecil memang terkenal sebagai anak yang tekun dan kreatif. ini terlihat keti ka ia masih berumur 3 tahun, pada saat itu orang tua Jef membelikanya tempat tidur BOX tapi Jef menginginkan tempat tidur yang biasa, karena orang tuanya tidak memenuhi kemauan Jef, akhirnya ia membokar tempat tidur itu dengan Obeng( gila..baru tiga tahun udah bisa pegang obeng). bukan hanya itu, di sekolah pun Jef sering membuat gurunya stres, karena susahnya menghentikanya dari tugas yang ia kerjakan. sampai-sampai untuk memberikan tugas berikutnya ia harus dipindahkan tempat duduk. Di umurnya 10 tahun Jef liburan musim panas bersama kakeknya yang bernama Preston Gise di Texas, kakenya adalah seorang ilmuwan yang bekerja di Komisi Energi Atom sebagai penanggung jawab di Laboratorium Sandia, Livermore, dan Los Almos. Gise melihat Jef sebagai ilmuwan muda sama sepertinya dulu. lalu.. dia

Kenali Diri

Anda ingin mendapatkan strategi seumur hidup mensiasati BAKAT, MINAT, HOBI, CITA2 dan KARAKTER (BMCHK) bagi putra-puteri bahkan diri Anda? Pahamilah fakta2 sbb: 1. Minat seseorang mulai muncul saat masih balita, dan paling cepat berubah seiring perkembangan umur seseorang. Contohnya kita masih tertawa dengan minat seorang balita merobek-robek kertas karena lucu2-nya bukan? 2. Bakat seseorang muncul dari sebagian besar sel-sel otaknya berhubungan sehingga menciptakan kemampuan yang luar biasa dalam diri seseorang contohnya: kemampuan mengingat, menari, berbicara dsb. Akan tetapi berapa persen kah seseorang dengan bakat yang luar biasa masa kecilnya bisa menggunakannya menjadi karir? 3. Cita-cita seseorang mulai ditanyakan pada anak-anak yang kita kenal setelah nama. Hal ini menunjukkan betepa perhatian kita terhadap “karir” seorang anak bukan? akan tetapi kenapa kita tidak “tega” menanyakan pada seorang yang sedang atau sudah menyelesaikan kuliah? Mereka yang harusnya tambah pintar apak

Pemimpin Juga Manusia

Beberapa hari yang lalu ketika membawa mobil memasuki lapangan parkir, karena diburu oleh waktu saya memarkirkan mobil dengan posisi serong mengikuti satu-satunya mobil yang ada di lapangan parkit tersebut dan menempatkan mobil tepat di sebelahnya.Ketika turun dari mobil, ternyata saya baru menyadari bahwa aturan di lapangan tersebut adalah parkir mobil secara lurus, tidak serong. Mari kita kita perdalam kejadian tersebut, dan memisahkan elemen-elemen yang terkait dalam kejadian tersebut. Mobil yang lebih dulu parkir kita anggap sebagai pemimpin yang menjadi panutan, saya yang parkir belakangan adalah pengikut, lapangan parkir adalah alam semesta, dan garis tanda tempat parkir adalah prinsip atau hukum yang berlaku di alam semesta. Ternyata dari peristiwa sederhana dan pemisahan elemen tersebut saya dapat menarik sebuah pelajaran, bahwa pemimpin atau bahasa kerennya role model yang menjadi panutan juga manusia biasa seperti kita, karena role model tersebut tidak selalu benar dalam perb

Services is Key of Success

Di Victoria British Columbia, ada satu SPBU milik pebisnis sekaligus motivator bernama Dunsmuir. Meski hanya SPBU, tapi SPBU ini sangat terkenal dan maju. Sebagian besar SPBU di AS adalah self service, tetapi di SPBU milik Dunsmuir, ada 4 orang pekerja yg melayani setiap mobil yg datang. Pekerja 1 membukakan pintu dan mempersilakan penumpangnya keluar, kemudian memakai penyedot debu utk membersihkan bangku dan interior mobil. Pekerja 2 membuka kap mobil untuk mengecek olinya. Pekerja 3 mengisi tangki bahan bakar sambil membersihkan semua kaca jendela mobil. Pekerja 4 mengecek ban mobil. Semua dilakukan dengan ramah dan bersahabat. Kebanyakan pekerja itu adalah anak2 muda. Menjadi petugas pompa bensin tentu bukan profesi idaman karena bukan pekerjaan bergaji tinggi. Namun Mr.Dunsmuir selalu menekankan bahwa sangat mungkin pengemudi mobil yg mereka layani adalah calon bos mereka. Artinya, jika mereka melayani dengan baik dan bersemangat, itu akan menjadi promosi yg baik. Faktanya mema

ANTARA PENGHASILAN, KEBAHAGIAAN, DAN KEPAHLAWANAN

“I'm only a man in a silly red sheet Digging for kryptonite on this one way street Only a man in a funny red sheet Looking for special things inside of me It's not easy to be me.” Begitu kata Superman, dalam Superman (It’s Not Easy) karya Five For Fighting. Dalam lirik tersebut Superman berkeluh kesah bahwa dibalik  kesuperan  dirinya, ia merasa lelah dan terpenjara. Superman terjebak dengan pekerjaan sebagai seorang  superhero ? Hmm.. Apakah ada di antara kita yang merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan Superman? Apakah ada di antara kita yang merasa terjebak dalam pekerjaan kita? Apakah ada di antara kita yang tidak sedang menikmati pekerjaan kita? Entah ada atau tidak, namun yang jelas siapapun yang bekerja di dunia  service excellence  mempunyai kesamaan dengan Superman. Siapapun yang bekerja di dunia  service excellence  adalah seorang  hero . Siapa saja yang bekerja di dunia  service excellence ? Service excellence  mempunyai

Pasukan Berani Mati (1982)

Sebuah romantika perang revolusi kemerdekaan. Ada penduduk gagah berani, ada maling yang jadi nekat, ada dendam, ada tentara kecut tapi lalu nekat, ada pengkhianat, ada pedagang yang hanya mementingkan diri. Sebuah gambaran klise. Batalion pimpinan Kapten Bondan (Dicky Zulkarnaen) yang menyatu dengan rakyat bergerilya hingga merepotkan Belanda. Dengan berbagai upaya termasuk kelicikan, Belanda akhirnya bisa tahu tempat persembunyian batalion itu. Maka porak-porandalah batalion itu diserbu. Kapten Bondan meninggal. Enam sisa pasukannya dan seorang penduduk yang selalu mendukung perjuangan tentara secara spontan membentuk pasukan berani mati. Mereka menyerbu markas Belanda dan ganti memorak-porandakan markas itu dengan imbalan kematian nekat mereka. Mengenai kata Pasukan Berani Mati ini sendiri dimulai pada t anggal 17 Agustus 1945, Bung Karno belum menjadi Presiden Republik Indonesia. Ia, sebut saja, sebagai proklamator, karena memang Bung Karno yang membacakan teks proklamasi keme

Soerabaia 45 (1990)

Soerabaia 45  adalah  Film perjuangan   Indonesia  yang dirilis pada tahun  1990 . Film yang disutradari oleh  Imam Tantowi  ini dibintangi antara lain oleh  Nyoman Swadayani ,  Leo Kristi  dan  Usman Effendy . Kisah perang yang kemudian terkenal dengan sebutan peristiwa 10 November di Surabaya. Antara lain tokoh pembakar semangat, Bung Tomo, perobekan bendera Belanda, tertembaknya jendral Inggris dan lain lain. Film ini seolah direkonstruksi ulang sebagai sebuah visual ulang kisah heroik itu dari kacamata rakyat biasa. Soerabaia `45 menceritakan kemarahan rakyat Surabaya yang meledak begitu mengetahui bahwa pasukan Sekutu membawa misi mengembalikan Indonesia kepada Belanda. Perlawanan bersenjata pun dikobarkan hingga terbunuhnya pimpinan tentara Inggris di Jawa Timur yaitu Brigadir Jenderal Mallaby. Surabaya  | Berbekal materi yang diadaptasi dari buku Peristiwa 10 November 1945 yang diterbitkan Pemda Tingkat I Propinsi Jawa Timur yang diprakarsai oleh almarhum Bapak Blegoh Soema

Naga Bonar (1987)

Sebuah kisah kocak yang bernada mengejek kepahlawanan dengan latar belakang zaman perang kemerdekaan. Naga Bonar, bekas tukang copet tanpa pendidikan, naif, rasa setia kawannya besar, tapi nekat dan jujur. Ia mengangkat dirinya menjadi komandan sebuah laskar dan berjuang melawan Belanda. Ia juga terlibat cinta dengan Kirana (Nurul Arifin), gadis anak dokter yang berpihak kepada Belanda. Juga kisah-kisah kocak zaman perang dituturkan, termasuk persahabatannya dengan Bujang (Afrizal Anoda) dan sikap patuhnya pada ibunya (Roldiah Matulessy). Deddy Mizwar bermain cemerlang, seolah permainannya itu "menggerakkan" pemain lain dalam film ini. Naga Bonar ( Deddy Mizwar ) adalah seorang pencopet di Medan yang sering keluar-masuk penjara Jepang, ia bersahabat dengan seorang pemuda bernama Bujang. Sepulang dari penjara, Bang Pohan ( Piet Pagau ) mengatakan tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sudah diproklamasikan di Jakarta, dan di Medan yang belum sempat dimerdekakan harus

Tjoet Nja' Dhien (1988)

Tjoet Nja' Dhien  adalah film drama epos biografi sejarah Indonesia tahun 1988 yang disutradarai oleh Eros Djarot. Film ini memenangkan Piala  Citra  sebagai film terbaik dalam Festival Film Indonesia 1988. Film ini dibintangi Christine Hakim sebagai Tjoet Nja' Dhien, Piet Burnama sebagai Panglima Laot, Slamet Rahardjo (kakak Eros Djarot) sebagai Teuku Umar, dan juga didukung Rudy Wowor. Film ini sempat diajukan Indonesia kepada  Academy Awards   ke-62 tahun 1990  untuk penghargaan Film Berbahasa Asing Terbaik, tetapi tidak lolos dalam pencalonan nominasi.  Walaupun begitu, film ini menjadi film Indonesia pertama yang ditayangkan di Festival Film Cannes (tahun 1989). Film ini menceritakan tentang perjuangan gigih seorang wanita asal  Aceh  (lihat Tjoet Nja' Dhien ) dan teman-teman seperjuangannya melawan tentara Kerajaan Belanda yang menduduki Aceh di kala masa penjajahan Belanda di zaman Hindia Belanda. Perang antara rakyat Aceh dan tentara Kerajaan Belanda ini menjadi p