"Consistency, persistence, and continuous improvement are stillalways needed even someone has achieve his/her targets"
"Komitmen, keteguhan terhadap tujuan, dan usaha/pengembangan yangtak berkesudahan, tetaplah diperlukan walau seseorang telah mulai berhasil mencapai target-target dalam hidupnya"
Komitmen merupakan sesuatu hal mudah untuk dikatakan. Apakah para Sobat menyadari bahwa kita mengatakan sesuatu hal yang “Berharga”. Kenapa sangat berharga?
Komitmen merupakan suatu ungkapan syukur kita terhadap hidup yang telah diberikan kepadaNya. Betapa “berharga’nya kehidupan yang kita jalani jika memiliki tujuan, yaitu tujuan yang baik tentunya. Sekali lagi mudah berkata dan butuh usaha dalam menjalankannya.
Salah satu bentuk komitmen adalah “perkataan” yang di keluarkan dari mulut, seperti janji. Ada pengertian yang sangat dalam tentang janji. Janji dan komitmen itu bukan sekedar memenuhi
apa yang telah dijanjikan. Tapi memenuhi janji adalah sebuah pekerjaan sepenuh hati, sekuat tenaga, sebuah kegiatan yang dipenuhi dengan nilai-nilai professionalisme, memberikan lebih dari apa yang kita janjikan. Memenuhi janji dan komitmen tidak bisa hanya dipenuhi dengan omongan saja, harus dari lubuk hati yang paling dalam, agar seluruh semesta bekerja untuk kita dalam memberikan yang terbaik.
Usaha dan kerja yang keras belumlah cukup untuk mencapai sebuah keberhasilan atau kesuksesan, namun adanya kehendak dari yang kuasa dalam setiap peristiwa. Akan tetapi, saya tidak ingin berapologi atas kekuasaan Tuhan dalam berkehendak untuk menutupi janji dan komitmen. Berjanji dan berkomitmen juga bukan sesuatu yang harus ditakuti. Saya selalu memiliki respect yang dalam terhadap teman-teman saya yang mampu mengucap komitmennya. Dibutuhkan keberanian. Nyali. So, besarnya tanggungjawab atas janji dan komitmen bukan lalu untuk ditakuti dan dihindari. Tapi untuk dihadapi.
Bagaikan seorang perenang di kolam renang, saat ia diam dan tak bergerak maka lambat laun ia akan tenggelam ke dasar kolam, maka baik gerakan untuk mempertahankannya mengambang di permukaan ataupun gerakan untuk membawanya ke sisi kolam lain tetap diperlukan selama ia berada dikolam tersebut.
Demikian juga dengan kondisi sebuah rumah, saat sang pemilik rumah tidak melakukan aktivitas untuk membersihkan rumah, maka seluruh bagian rumah akan ditutupi debu yang makin lama makin tebal dan kotor, bagian rumah tertentu akan ditumbuhi lumut dan kerak, sarang laba-laba dan karat.
Maka upaya untuk membersihkan dan merapikan akan selalu diperlukan secara konsisten untuk mencapai kondisi yang diperlukan, bila tidak, segala sesuatu akan kembali pada kondisi dasar yang biasanya tidaklah positif.
Hal ini juga berlaku pada kebiasaan sukses, walaupun seseorang telah berhasil mencapai beberapa sukses dan target, berbagai sikap mental untuk terus berusaha dan berupaya untuk mencapai target selanjutnya akan tetap dipertahankan dan diperlukan, bila tidak segala sesuatu akan menurun dan mundur sedikit demi sedikit dengan sendirinya sesuai dengan apa yang berlaku secara alamiah.
Selamat merenungkan dan mengambil langkah praktis yang akan dapat mendukung komitmen pencapaian para Sobat yang lebih baik dan lebih baik lagi secara konsisten !
Komentar