Sobat 1ndONEsia...
Anak itu belajar dengan seorang guru judo yang sudah tua. Anak ini belajar dengan baik, namun dia tidak mengerti mengapa setelah berlatih 3 bulan, guru hanya mengajarkan dia satu gerakan.
"Sensi, bukankah saya harus belajar gerakan lainnya", tanya anak ini.
"Ini adalah satu-satunya gerakan yang kamu tahu, tapi ini juga satu-satunya gerakan yang perlu kamu tahu", jawab gurunya.
Walau tidak begitu mengerti, anak ini percaya pada gurunya dan terus berlatih.
Beberapa bulan kemudian, sang guru mendaftarkan anak ini ke pertandingan pertamanya. Anak ini bisa memenangkan 2 pertandingan pertama dengan mudah. Pertanding ketiga semakin sulit, namun setelah beberapa saat, lawan ini bisa dikalahkan dengan satu gerakan. Sekarang, anak ini masuk ke final.
Lawannya lebih besar, lebih kuat, dan lebih pengalaman. Awalnya anak ini terlihat tidak sanggup melanjutkan pertandingan. Juri meminta utk menghentikan pertandingan, namun gurunya tetap meminta pertandingan dilanjutkan.
Pertandingan pun dilanjutkan kembali. Pada satu titik, lawannya melakukan sebuah kesalahan dan kehilangan fokus.
Langsung, anak ini menggunakan jurus satu-satunya untuk menjatuhkan lawan. Akhirnya anak ini memenangkan pertandingan.
Dalam perjalanan pulang, anak ini bertanya kepada guru, "guru, bagaimana saya memenangkan pertandingan hanya dengan 1 gerakan?"
Guru menjawab, "kamu menangkan dengan dua alasan". Pertama, kamu menguasai jurus paling sulit dan ampuh di judo, dan yang kedua, satu-satunya cara mematahkan jurus itu adalah dengan menarik lengan kirimu".
Kelemahan terbesar anak itu menjadi kekuatan terbesarnya.
Kadang kala, kelemahan terbesar kita bisa menjadi kekuatan terbesar.
Semoga bermanfaat untuk selalu mensyukuri apa yang telah dimiliki dan dikelola dengan tepat sehingga aset ini bisa mendatangkan banyak kebermanfaatan bagi sesama...tetap berbagi untuk 1ndONEsia lebih baik.
Salam SOBAT
Komentar