Langsung ke konten utama

Pakis dan Bambu

Sobat 1ndONEsia...

Ada seorang pria yang putus asa & mau meninggalkan segalanya. Meninggalkan pekerjaan, hubungan & berhenti hidup.
Lalu ia pergi ke hutan untuk bicara yg terakhir kalinya dgn Tuhan,
“Apakah Tuhan bisa memberi saya satu alasan yg baik untuk jangan berhenti hidup & menyerah ?”

Jawaban Tuhan sangat mengejutkan,
“Coba lihat ke sekitarmu. Apakah kamu melihat pakis & bambu ?”


“Ya” jawab pria itu.

“Ketika menanam benih pakis & benih bambu,AKU merawat keduanya secara sangat baik. AKU memberi keduanya cahaya,
memberikan air. Pakis tumbuh cepat di bumi, daunnya yg hijau segar menutupi permukaan tanah hutan. Sementara itu benih bambu tidak menghasilkan apapun, tapi AKU tidak menyerah.

Pada tahun kedua, pakis tumbuh makin subur dan banyak,
tapi belum ada juga yg muncul dari benih bambu. Tapi Aku tidak menyerah.

Di tahun ketiga, benih bambu belum juga memunculkan sesuatu,
tapi Aku tidak menyerah.

Di tahun keempat, masih juga belum ada apapun dari benih bambu. Aku tidak menyerah” kata TUHAN

“Di tahun kelima, muncul sebuah tunas kecil. Dibanding dengan pohon pakis, tunas itu tampak kecil dan tidak bermakna. Tapi 6 bulan kemudian, bambu itu menjulang sampai 100 kaki. Untuk menumbuhkan akar itu perlu waktu 5 tahun. Akar ini membuat bambu kuat & memberi apa yang diperlukan bambu untuk bertahan hidup. AKU tak akan memberi cobaan yg tak sangup diatasi ciptaan-Ku“ kata TUHAN kepada pria itu.

“Tahukah kamu, anak-Ku. Di saat menghadapi semua kesulitan & perjuangan berat ini, kamu sebenarnya menumbuhkan akar-akar?”

“AKU tidak meninggalkan bambu itu, AKU juga tak akan meninggalkanmu”

“Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain,” kata Tuhan.

“Bambu mempunyai tujuan yang beda dengan pakis, tapi keduanya membuat hutan menjadi indah”

“Waktumu akan datang, kamu akan menanjak & menjulang tinggi. Bersabarlah dan banyak lah tuk belajar lagi, waktumu pasti akan tiba."

Wicaksana, 2013

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pangawikan Pribadi (Pengenalan Diri)

"Di atas bumi dan di bawah langit ini tidak ada yang pantas dicari-cari (diburu) ataupun ditolak (disingkiri) secara mati-matian." (Ki Ageng Suryomentaram) Dunia berputar dengan perubahan yang cepat luar biasa. Perubahan terutama menyangkut aspek perilaku, perasaan, dan pikiran manusia. Pikiran manusia merupakan asal dari segala perubahan.              Bila pikiran kita jernih, keheningan jiwa dapat dirasakan, dan perilaku menjadi tenang, mendatangkan ketenangan dalam kehidupan di sekeliling kita. Sebaliknya, bila pikiran berantakan, perasaan atau jiwa kita terasa kacau, dan perilaku kita juga mengacaukan kehidupan di sekeliling kita.              Dari mana datangnya kejernihan pikiran? Ini merupakan inti persoalan hidup kita jika kita ingin merasakan kebahagiaan sejati dalam meng-arungi hidup dalam keadaan seperti apa pun. Sebagian dari kita tidak memedulikan hal ini, dan menjalani hidup secara serampangan mengikuti arus kehidupan materi yang adanya di luar diri

Rubah dan Kambing

Suatu hari seekor Rubah sedang berjalan di tengah hutan..  Disitu ada sebuah sumur tua yang airnya jernih sehingga dia bisa bercermin..  Karena asyik bercermin, tanpa sengaja dia tercebur dan tidak bisa keluar..  Beberapa saat kemudian ada seekor Kambing datang ke sumur itu..... Kambing itu bertanya,  "Apa yang kamu lakukan?" "Aku sedang menikmati Air termanis yang pernah kuminum" jawab Rubah...  Kambing pun berkata, "Alangkah senangnya bila aku juga bisa menikmatinya"  Rubah pun berkata, "Kenapa kamu tidak bergabung bersama ku?"  Tanpa Pikir Panjang, Kambing itu masuk ke dalam sumur dan Rubah segera Melompat dengan memanjat punggung Kambing lalu meninggalkannya... Kini giliran Kambing yang tidak bisa keluar dari sumur.. Kambing pun merasa ditipu dan dimanfaatkan oleh Rubah...... (Catatan) : Sikap Terburu-buru tanpa Pikir Panjang selalu membuat kita Melakukan Kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.. Apalagi jika kita Mudah tergi

MORAL DI BALIK KISAH WAYANG

Kisah wayang adalah kisah tentang wayang, kisah tentang tokoh-tokoh yang barangkali sebetulnya tidak pernah ada di dunia ini. Besar kemungkinan, tokoh-tokoh ini diciptakan oleh pengarangnya, sebagai simbol gejala gejala yang dianggapnya hadir di dunia. Harus diingat bahwa kisah wayang berasal dari India, sebuah negara dengan latar belakang budaya yang berbeda dengan negara atau bangsa lain. Banyak orang di India yang percaya adanya para dewa. Karena itu, tidak mustahil bahwa salah satu tokoh wayang, adalah simbol dari dewa tertentu. Juga ada kemungkinan bahwa salah satu tokoh, adalah simbol dari nafsu tertentu, atau bahkan simbol dari ilmu tertentu. Dugaan bahwa tokoh-tokoh wayang hanya merupakan simbol-simbol tertentu, menyebabkan kisah wayang harus diitrepretasikan secara sangat berhati-hati. Kita harus menyadari bahwa di balik kisah wayang, ada ajaran-ajaran tertentu yang diberikan secara tersamar. Untuk menangkap ajaran tersamar itu, ada baiknya kita mulai denga