Langsung ke konten utama

Kesempatan untuk menjadi HEBAT



“Semua orang tidak terkecuali, punya kesempatan untuk hebat.., ada orang yang memang dilahirkan menjadi orang hebat ada juga yang menjadi hebat karena usahanya yang keras tapi ada juga yang terdorong oleh kekuatan yang hebat. So…don’t worry be happy…semua akan kebagian hebat.” DjayaWikarta, 2006


Ini merupakan sekelumit dari hasil pemikiran luar biasa dari pemikiran Mas DjayaWikarta. Saya meminta maaf karena memanggil beliau dengan sebutan “Mas”. Saya belum mengenal secara dekat dengan beliau. Saya dapatkan petikan artikel di atas dari sebuah blog, http://djayawikarta.wordpress.com/2007/02/18/tentu-saja-setiap-orang-bisa-menjadi-hebat/. Rekan-rekan dapat membaca detilnya di blog tersebut.


Salam Kenal dengan Mas Djaya !


Manusia atau individu atau diri kita atau diri saya telah diberikan potensi yang luar biasa oleh Sang Penciptanya. Tak usah disebut satu persatu, saya dapat merasakan seluruh – saya ulangi – seluruh manfaat yang ada di tubuh kita saat ini, secara fisik. Berjalan, berteriak, memegang buku, mendengar cerita, melihat indahnya pantai Hamadi, Papua, merasakan pedas dan gurihnya rendang padang, dan harumnya melati yang tumbuh di pekarangan rumah. Sesuatu hal dan sensasi yang luar biasa nikmat dan indahnya ! itu saja belum cukup ! gembira, duka, bahagia, sedih, berpikir, berimajinasi, berkhayal, membuat sketsa di dalam pikiran, berbahasa, dan semuanya yang kita miliki terberi dengan sempurnanya. Syukur kita diberikan kesempurnaan dalam hidup. Namun keindahan dan kesempurnaan yang kita miliki terkadang belum kita optimalkan dalam meraih berbagai kesempatan yang ada di dalam kehidupan kita. Terkadang kita tetap mengharapkan sebuah ”kesempatan kedua” dalam hidup. Bahkan mungkin dengan keragu-raguan yang kita miliki malah menunggu untuk kesempatan-kesempatan ketiga, kempat, kelima dan bahkan ke Seratus sampai ke tak hingga dalam berbuat kebaikan. ”Tarsok” mentalitas – Bentar dan Besok. Namun untuk hal-hal yang sifatnya hedonisme, kesenangan, pestaforia, hura-hura, dan foria-foria lain dalam hidup, kita tidak pernah melewatkannya.


Kembali saya duduk termenung memandang gulungan ombak di pantai Hamadi, Papua. Itu dua tahun yang silam. Bertanya pada diri mengenai sebuah kata ”Hebat”. Apakah hebat itu dilahirkan ? atau dapat dicapai?


Pemikiran ini ada karena banyak orang-orang yang terlahir sebagai orang hebat, seperti Einstein, Alexander Agung, Thomas Alfa Edison, Sukarno, dan banyak tokoh yang lainnya yang telah memberikan warna pada dunia ini. Namun jika dilihat perjalanan mereka, mereka memulainya dengan bermodal pada ke”hebat”an yang ada pada dirinya. Mereka mengetahui potensi yang dimiliki dalam dirinya. Namun mengetahui saja belumlah cukup. Tetapi memulai untuk menggali potensi dibutuhkan keberanian! Tidak semua orang memiliki ”nyali” dalam memulai menggali potensinya.


Terkadang saya berkaca kepada rekan-rekan yang tidak seberuntung saya. Mereka terlahir dengan berbagai kekurangan dalam diri mereka, sebut saja sebuah lembaga pendidikan tuna netra di bilangan Lebak Bulus (SLB A – Sekolah Luar Biasa untuk Tuna Netra). Bagaimana usaha mereka dengan keterbatasannya untuk berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Tercatat beberapa nama berprestasi penyandang Tuna Netra dalam dunia informasi dan teknologi. Komputer yang digunakan sebagai alat bantu Tuna Netra diciptakan dan di buat oleh orang tuna netra sendiri. Luar Biasa ! kegigihan dan semangat berbagi dengan sesama dalam menciptakan dan membantu rekan-rekan yang lainnya dalam mengenal dunia.


Konsistensi dan kegigihan merupakan kunci kedua dalam mencapai sebuah keberhasilan. Jagalah apa yang telah dimulai dengan semangat. Buatlah banyak-banyak mimpi agar dunia menjadi lebih baik dan capailah mimpi tersebut dengan membuatnya menjadi kenyataan.


Tapi yang harus diingat bahwa kita “tidak sendiri”. Jangan lupakan orang-orang yang telah menginspirasi dan membantu dalam mewujudkan mimpi-mimpi kita. Tanpa mereka kita bukan apa-apa. Sebaik-baiknya dan secanggih-canggihnya alat yang diciptakan kalau tidak ada yang menggunakannya juga sia-sia.


Bangunlah persahabatan dalam menciptakan dunia yang lebih baik dengan saling memberikan inspirasi dan dukungan, berbagi mimpi, dan berusaha bersama serta tetap menjaga mimpi tersebut untuk dapat hidup selamanya, menjadi legenda dan bermanfaat untuk generasi – generasi berikutnya. HEBAT !!!


Penulis terinspirasi menulis hal ini dari sebuah buku, dengan judul SOBAT, yang artinya Semua Orang Bisa Hebat, terbitan Grammedia. Filosofi yang terkandung dengan makna SOBAT tersebut adalah “berbagi mimpi dengan orang lain, raihlah mimpi tersebut dan ubahlah menjadi kenyataan dengan pantang menyerah, terus menerus tanpa henti, berprinsiplah –tidak ada kesempatan kedua dalam berbuat kebaikan, dan akhirnya jadikan semuanya dikenang dalam kebaikan, serta Saya, Anda dan Kita semua menjadi orang yang HEBAT !


Salam SOBAT dan Semangat Pagi !!!




Seta A. Wicaksana (i/o Psychologist)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rubah dan Kambing

Suatu hari seekor Rubah sedang berjalan di tengah hutan..  Disitu ada sebuah sumur tua yang airnya jernih sehingga dia bisa bercermin..  Karena asyik bercermin, tanpa sengaja dia tercebur dan tidak bisa keluar..  Beberapa saat kemudian ada seekor Kambing datang ke sumur itu..... Kambing itu bertanya,  "Apa yang kamu lakukan?" "Aku sedang menikmati Air termanis yang pernah kuminum" jawab Rubah...  Kambing pun berkata, "Alangkah senangnya bila aku juga bisa menikmatinya"  Rubah pun berkata, "Kenapa kamu tidak bergabung bersama ku?"  Tanpa Pikir Panjang, Kambing itu masuk ke dalam sumur dan Rubah segera Melompat dengan memanjat punggung Kambing lalu meninggalkannya... Kini giliran Kambing yang tidak bisa keluar dari sumur.. Kambing pun merasa ditipu dan dimanfaatkan oleh Rubah...... (Catatan) : Sikap Terburu-buru tanpa Pikir Panjang selalu membuat kita Melakukan Kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.. Apalagi jika kita Mudah tergi

Pangawikan Pribadi (Pengenalan Diri)

"Di atas bumi dan di bawah langit ini tidak ada yang pantas dicari-cari (diburu) ataupun ditolak (disingkiri) secara mati-matian." (Ki Ageng Suryomentaram) Dunia berputar dengan perubahan yang cepat luar biasa. Perubahan terutama menyangkut aspek perilaku, perasaan, dan pikiran manusia. Pikiran manusia merupakan asal dari segala perubahan.              Bila pikiran kita jernih, keheningan jiwa dapat dirasakan, dan perilaku menjadi tenang, mendatangkan ketenangan dalam kehidupan di sekeliling kita. Sebaliknya, bila pikiran berantakan, perasaan atau jiwa kita terasa kacau, dan perilaku kita juga mengacaukan kehidupan di sekeliling kita.              Dari mana datangnya kejernihan pikiran? Ini merupakan inti persoalan hidup kita jika kita ingin merasakan kebahagiaan sejati dalam meng-arungi hidup dalam keadaan seperti apa pun. Sebagian dari kita tidak memedulikan hal ini, dan menjalani hidup secara serampangan mengikuti arus kehidupan materi yang adanya di luar diri

MORAL DI BALIK KISAH WAYANG

Kisah wayang adalah kisah tentang wayang, kisah tentang tokoh-tokoh yang barangkali sebetulnya tidak pernah ada di dunia ini. Besar kemungkinan, tokoh-tokoh ini diciptakan oleh pengarangnya, sebagai simbol gejala gejala yang dianggapnya hadir di dunia. Harus diingat bahwa kisah wayang berasal dari India, sebuah negara dengan latar belakang budaya yang berbeda dengan negara atau bangsa lain. Banyak orang di India yang percaya adanya para dewa. Karena itu, tidak mustahil bahwa salah satu tokoh wayang, adalah simbol dari dewa tertentu. Juga ada kemungkinan bahwa salah satu tokoh, adalah simbol dari nafsu tertentu, atau bahkan simbol dari ilmu tertentu. Dugaan bahwa tokoh-tokoh wayang hanya merupakan simbol-simbol tertentu, menyebabkan kisah wayang harus diitrepretasikan secara sangat berhati-hati. Kita harus menyadari bahwa di balik kisah wayang, ada ajaran-ajaran tertentu yang diberikan secara tersamar. Untuk menangkap ajaran tersamar itu, ada baiknya kita mulai denga