Langsung ke konten utama

Sepuluh Kiat Melawan Kebiasaan Menunda Pekerjaan





Keluhan yang paling sering didengar di kalangan eksekutif senior dan pimpinan perusahaan adalah soal betapa seringnya pekerjaan-pekerjaan penting di perusahaan tertunda. Acap bkan karena alasan objektif tetapi karena dorongan subjektif, baik pada diri kita sendiri maupun di kalangan anak buah. Berikut ini teknik-teknik untuk melawan kecenderungan menunda-nunda pekerjaan.

Luangkan barang lima menit saja untuk mengidentifikasikan apa sih sebenarnya yang Anda (atau anak buah) tengah tunda. Jika yang tertunda sekumpulan atau serangkaian hal, kerjakan dulu salah satunya segera. Yang penting ada momentum gerak dulu dari pihak penunda itu. Jika kesulitan terbesarnya adalah untuk memulai, sisihkanlah jadwal tertentu pada agenda Anda agar upaya memulai ini bisa dilakukan.

Lawan rasa jenuh (penyebab penundaan) dengan memanfaatkan pemikiran Anda. Bayangkan sisa hidup Anda cuma setahun lagi. Jangan khawatir hasilnya tidak sempurna; yang dinilai tinggi adalah usaha, bukan mutu pekerjaan saja. Gunakan kata-kata yang tegas/pasti; hindari yang terkesan ragu-ragu atau lembek. Jika penundaan kerja Anda mempengaruhi pekerjaan orang lain, bicarakanlah hal ini dengan mereka. Jika Anda menunda pekerjaan karena takut akan dampaknya, maka tanyakanlah ke diri Anda sendiri, Apa sih hal terburuk yang bisa terjadi pada saya jika saya mengerjakan itu? Bayangkan betapa bebasnya Anda jika pekerjaan itu sudah dilakukan. Lega kan.

Seperti yang telah diungkapkan pada artikel sebelumnya, jangan pernah merasa enggan, segan, dan khawatir dalam menyelesaikan semua pekerjaan yang sedang kia hadapi. Banyak, berlimpah, berlembar-lembar, bahkan bertubi-tubi pekerjaan yang dihadapan kita, ubahlah segala beban yang ada menjadi sebuah TANTANGAN !!! dan ubah menjadi KESEMPATAN?dalam raih SUKSES hari ini. Segera bertindak? TIME TO ACTION !!!

"All work done mindfully rounds us out, helps complete us as persons."
- Marsha Sinetar

Wicaksana, 2007

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rubah dan Kambing

Suatu hari seekor Rubah sedang berjalan di tengah hutan..  Disitu ada sebuah sumur tua yang airnya jernih sehingga dia bisa bercermin..  Karena asyik bercermin, tanpa sengaja dia tercebur dan tidak bisa keluar..  Beberapa saat kemudian ada seekor Kambing datang ke sumur itu..... Kambing itu bertanya,  "Apa yang kamu lakukan?" "Aku sedang menikmati Air termanis yang pernah kuminum" jawab Rubah...  Kambing pun berkata, "Alangkah senangnya bila aku juga bisa menikmatinya"  Rubah pun berkata, "Kenapa kamu tidak bergabung bersama ku?"  Tanpa Pikir Panjang, Kambing itu masuk ke dalam sumur dan Rubah segera Melompat dengan memanjat punggung Kambing lalu meninggalkannya... Kini giliran Kambing yang tidak bisa keluar dari sumur.. Kambing pun merasa ditipu dan dimanfaatkan oleh Rubah...... (Catatan) : Sikap Terburu-buru tanpa Pikir Panjang selalu membuat kita Melakukan Kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.. Apalagi jika kita Mudah tergi

Pangawikan Pribadi (Pengenalan Diri)

"Di atas bumi dan di bawah langit ini tidak ada yang pantas dicari-cari (diburu) ataupun ditolak (disingkiri) secara mati-matian." (Ki Ageng Suryomentaram) Dunia berputar dengan perubahan yang cepat luar biasa. Perubahan terutama menyangkut aspek perilaku, perasaan, dan pikiran manusia. Pikiran manusia merupakan asal dari segala perubahan.              Bila pikiran kita jernih, keheningan jiwa dapat dirasakan, dan perilaku menjadi tenang, mendatangkan ketenangan dalam kehidupan di sekeliling kita. Sebaliknya, bila pikiran berantakan, perasaan atau jiwa kita terasa kacau, dan perilaku kita juga mengacaukan kehidupan di sekeliling kita.              Dari mana datangnya kejernihan pikiran? Ini merupakan inti persoalan hidup kita jika kita ingin merasakan kebahagiaan sejati dalam meng-arungi hidup dalam keadaan seperti apa pun. Sebagian dari kita tidak memedulikan hal ini, dan menjalani hidup secara serampangan mengikuti arus kehidupan materi yang adanya di luar diri

MORAL DI BALIK KISAH WAYANG

Kisah wayang adalah kisah tentang wayang, kisah tentang tokoh-tokoh yang barangkali sebetulnya tidak pernah ada di dunia ini. Besar kemungkinan, tokoh-tokoh ini diciptakan oleh pengarangnya, sebagai simbol gejala gejala yang dianggapnya hadir di dunia. Harus diingat bahwa kisah wayang berasal dari India, sebuah negara dengan latar belakang budaya yang berbeda dengan negara atau bangsa lain. Banyak orang di India yang percaya adanya para dewa. Karena itu, tidak mustahil bahwa salah satu tokoh wayang, adalah simbol dari dewa tertentu. Juga ada kemungkinan bahwa salah satu tokoh, adalah simbol dari nafsu tertentu, atau bahkan simbol dari ilmu tertentu. Dugaan bahwa tokoh-tokoh wayang hanya merupakan simbol-simbol tertentu, menyebabkan kisah wayang harus diitrepretasikan secara sangat berhati-hati. Kita harus menyadari bahwa di balik kisah wayang, ada ajaran-ajaran tertentu yang diberikan secara tersamar. Untuk menangkap ajaran tersamar itu, ada baiknya kita mulai denga