Pengetahuan datang dengan dua cara. Salah satunya adalah dengan mendengarkan dari orang lain dan menggunakannya untuk mengarahkan dirinya pada jalannya. Tetapi pengetahuan Awliya berasal dari hati, dan ini lebih kuat untuk mendorong para murid untuk mencapai sasarannya. Dengan kata lain, jika perintah datang dari luar (dari orang lain), maka ego tidak peduli dan tidak suka untuk menjalankannya, tapi ketika perintah itu datang dari bisikan didalam hati kita sendiri, maka ia memiliki efek yang lebih kuat.
Ego tidak suka untuk diperintah, tetapi jika berasal dari dalam hatinya sendiri, maka engkau melihatnya sebagai sesuatu yang berharga. Kalian dapat mendengarkan pelajaran begitu banyak dari orang lain, tetapi sebenarnya anda sedang menunggu perintah yang datang dari dalam hatimu sendiri.
Benar bahwa Bimbingan Ilahi datang dengan cara kedua yaitu melalui Inspirasi yang dikirimkan kedalam hati pendengarnya yaitu inspirasi yang dikirimkan Awliya Allah. Para Awliya bisa berbicara, tetapi mereka juga mengirimkan inspirasi kedalam hati pendengarnya dan muridnya. Guru kalian, para Mursyid dapat mengajarkan seseorang melalui inspirasi didalam hatinya. Kemudian, muridnnya berpikir mengenai pengetahuan yang datang, "Aku berpikir tentang hal ini." Semakin hati kita dimurnikan, maka gelombang Hikmah Ilahiah akan lebih mudah ditangkap oleh telinga hati kita
Nabi saw mengajarkan bahwa bila setiap orang dapat menjaga hatinya yang tulus murni, yaitu dengan beribadah penuh ketulusan selama empat puluh hari, maka ia mungkin akan dapat menangkap Hikmah Ilahi didalam hatinya dan dia bisa berbicara dengan penuh hikmah, yang merupakan esensi dari setiap ilmu pengetahuan. "
Note :
Seluruh ayat Al-Quran dan hadist Nabi saw, bergantung pada sebuah ayat "Allah berikan HIKMAH kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang diberi HIKMAH, maka ia telah diberi kebaikan yang banyak"
(Al Qur'an, Surah Al Baqoroh, 2:269)
Komentar