Langsung ke konten utama

Anak kepada orang tuanya




Nasehat lain dari Sultan Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al Haqqani qs tentang Kewajiban Anak Kepada Orang Tua yang dikutip dari Buku Liberating The Soul (Volume 1). mudah-mudahan berfaedah.

Bismillahir Rohmanir Rohim

Sebagai orang beriman, sebagai Muslim, kita telah diperintahkan untuk mengerjakan sesuatu yang terbaik bagi setiap orang. Bagi muslim, kita diperintahkan untuk memberikan yang terbaik terutama kepada orang tua kita sendiri terlebih dahulu sebelum kepada orang lain. Apapun yang dianggap terbaik untuk mereka, kalian harus melihatnya melalui pemahaman ini.

Buatlah sebanyak mungkin kasih sayang yang dapat kalian lakukan untuk menghormati orang tua kalian, sesuai dengan keinginan mereka, atau yang orang tua kalian harapkan dari diri kalian, seperti rasa hormat kepada orang tua. Ini adalah hal yang terpenting. Dan sebagai tambahan kalian juga dapat merawat mereka, memenuhi segala keinginan dan pengeluaran mereka. Berikan sebanyak yang kalian mampu, berikan. Ini akan membuat mereka bahagia.

Kita telah diperintahkan untuk membuat orang-orang bahagia bersama kita, dan seseorang yang mengharapkan kita untuk membahagiakan mereka lebih daripada orang lain adalah orang tua kita sendiri. Ini adalah jalan para guru Sufi, untuk membuat setiap orang bahagia, semampu yang dapat kita kerjakan.

Dan supaya orang senang dengan kalian maka kita harus memberikan mereka kebahagiaan. Ketika kalian melakukan sesuatu yang terbaik untuk membuat orang senang, maka mereka akan merasa senang dan bahagia bersama kalian. Oleh sebab itu berikanlah sebanyak yang kau mampu untuk orang tua kalian, untuk kebahagiaan mereka. Lakukanlah hal itu !!

Wa min Allah at Tawfiq

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rubah dan Kambing

Suatu hari seekor Rubah sedang berjalan di tengah hutan..  Disitu ada sebuah sumur tua yang airnya jernih sehingga dia bisa bercermin..  Karena asyik bercermin, tanpa sengaja dia tercebur dan tidak bisa keluar..  Beberapa saat kemudian ada seekor Kambing datang ke sumur itu..... Kambing itu bertanya,  "Apa yang kamu lakukan?" "Aku sedang menikmati Air termanis yang pernah kuminum" jawab Rubah...  Kambing pun berkata, "Alangkah senangnya bila aku juga bisa menikmatinya"  Rubah pun berkata, "Kenapa kamu tidak bergabung bersama ku?"  Tanpa Pikir Panjang, Kambing itu masuk ke dalam sumur dan Rubah segera Melompat dengan memanjat punggung Kambing lalu meninggalkannya... Kini giliran Kambing yang tidak bisa keluar dari sumur.. Kambing pun merasa ditipu dan dimanfaatkan oleh Rubah...... (Catatan) : Sikap Terburu-buru tanpa Pikir Panjang selalu membuat kita Melakukan Kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.. Apalagi jika kita Mudah tergi

Pangawikan Pribadi (Pengenalan Diri)

"Di atas bumi dan di bawah langit ini tidak ada yang pantas dicari-cari (diburu) ataupun ditolak (disingkiri) secara mati-matian." (Ki Ageng Suryomentaram) Dunia berputar dengan perubahan yang cepat luar biasa. Perubahan terutama menyangkut aspek perilaku, perasaan, dan pikiran manusia. Pikiran manusia merupakan asal dari segala perubahan.              Bila pikiran kita jernih, keheningan jiwa dapat dirasakan, dan perilaku menjadi tenang, mendatangkan ketenangan dalam kehidupan di sekeliling kita. Sebaliknya, bila pikiran berantakan, perasaan atau jiwa kita terasa kacau, dan perilaku kita juga mengacaukan kehidupan di sekeliling kita.              Dari mana datangnya kejernihan pikiran? Ini merupakan inti persoalan hidup kita jika kita ingin merasakan kebahagiaan sejati dalam meng-arungi hidup dalam keadaan seperti apa pun. Sebagian dari kita tidak memedulikan hal ini, dan menjalani hidup secara serampangan mengikuti arus kehidupan materi yang adanya di luar diri

MORAL DI BALIK KISAH WAYANG

Kisah wayang adalah kisah tentang wayang, kisah tentang tokoh-tokoh yang barangkali sebetulnya tidak pernah ada di dunia ini. Besar kemungkinan, tokoh-tokoh ini diciptakan oleh pengarangnya, sebagai simbol gejala gejala yang dianggapnya hadir di dunia. Harus diingat bahwa kisah wayang berasal dari India, sebuah negara dengan latar belakang budaya yang berbeda dengan negara atau bangsa lain. Banyak orang di India yang percaya adanya para dewa. Karena itu, tidak mustahil bahwa salah satu tokoh wayang, adalah simbol dari dewa tertentu. Juga ada kemungkinan bahwa salah satu tokoh, adalah simbol dari nafsu tertentu, atau bahkan simbol dari ilmu tertentu. Dugaan bahwa tokoh-tokoh wayang hanya merupakan simbol-simbol tertentu, menyebabkan kisah wayang harus diitrepretasikan secara sangat berhati-hati. Kita harus menyadari bahwa di balik kisah wayang, ada ajaran-ajaran tertentu yang diberikan secara tersamar. Untuk menangkap ajaran tersamar itu, ada baiknya kita mulai denga