Langsung ke konten utama

Mencuri START



Semangat Pagi Sobat Indonesia…, di awal tahun 2011 ini, saya merasa senang sekali diberi kesempatan untuk kembali menemani rekan saya, seorang trainer soft skill, Surjo Sulaksono, yang biasanya saya memanggil beliau dengan sapaan akrab, Om Uyo, untuk bersiaran di DFM 103.4 FM. Menyenangkan !, mengingat beliau ini juga yang mengajak saya untuk siaran bareng di DFM pada tahun 2008. Ndilalah ... setelah saya bergabung sebagai dosen tidak tetap di Universitas Pancasila, secara aktif mengisi siaran di DFM juga bergantian dengan rekan dosen yang lainnya!

Sebuah pembelajaran yang sangat berharga adalah “Law of Attraction” dimana semesta ini menyimpan semua jejak langkah yang telah kita lakukan…termasuk perkataan. Sewaktu kuliah, saya teringat perkataan seorang teman yang mengatakan bahwa saya sepertinya cocok kerja di radio sebagai penyiar. Pada saat itu, saya hanya tertawa…Tapi entah kenapa perkataan teman saya ini tersimpan di pikiran saya hingga saat ini…Subhanallah, terjadi juga atas kehendakNya…

Sore yang rintik menemani saya dengan Om Uyo siaran. Topik kali ini berbicara mengenai “mencuri START”. Sore ini berbeda dengan minggu lalu. Kali ini Mas Ghani selaku host siaran ada kegiatan lain dan digantikan dengan Mbak Nadia. Tetap tidak kalah serunya dengan sebelumnya. Dengan suara serak-serak basahnya dan kelakarnya, Mbak Nadia bisa membawa sore itu menjadi hangat.

Mencuri START di tahun 2011, apa yang dicuri? START…apakah Start itu? Start adalah memulai dalam bahasa Indonesia. Artinya bergegas untuk segera memulai kehidupan di tahun 2011 dengan segala tantangan dan kesempatannya. Namun bukan sekedar berani memulai namun START itu sendiri memilki arti.

“S” merupakan SIAGA, yaitu kesiagaan. Kesiagaan merupakan hal utama dalam kehidupan. Dengan kesiagaan, kita dapat bersiap dalam menghadapi apapun di dunia ini. Modal ini yang harus dimiliki setiap individu dalam mengahadapi kesempatan ini. Jangan sampai lengah, karena waktu di dunia diciptakan selama 24 jam, dan bagaimana kita dapat mengisi waktu dengan sebaik mungkin, bagi diri, orang lain dan lingkungan.

“T”merupakan TARGET, yaitu menentukan tujuan dengan presisi agar dalam pencapaiannya meminimalkan kegagalan. Seperti yang saya katakan di awal, “law of attraction” merupakan salah satu cara atau mekanisme tercapainya apa yang diinginkan. Berani ungkap dan katakana dengan niat dan perkataan serta dituliskan, maka kejadian luar biasa akan didapatkan. Mimpi yang setelah sekian lama yang ada dalam benak akan terwujud. Itulah mekanisme semesta ini bekerja.

“A” merupakan ANTISIPATIF, yaitu dibutuhkan perencanaan yang matang dalam pencapaian tujuan. Lakukan evaluasi dari aktivitas sebelumnya dan pelajari dengan baik serta buatkan pengembangan-pengembangan jika dirasakan perlu untuk mempertajam tercapainya tujuan. Belajar dari pengalaman, keberhasilan dan kegagalan akan membuat perjalanan terasa lebih mantab dengan berbagai perbekalan yang ada!

“R “ merupakan RAJIN, yaitu dibutuhkan semangat dan ketekunan yang menimbulkan antusias-antusias dalam setiap saatnya. Ada tiga komponen dalam kata rajin ini, yaitu pertama kerja keras. Ketekunan dan tidak mudah menyerah merupakan kunci dari kata kerja keras ini. Seperti karang yang ditengah laut yang terhempas gelombang air laut, namun tetap bertahan. Gunakan prinsip ini untuk menjaga keyakinan akan kebaikan yang dimiliki. Sukses masing-masing individu sudah jelas berbeda, tentukan kesuksesan versi diri mulai dari sekarang! Kedua, Kerja Pintar, artinya gunakan belajar dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Belajar tidak harus melalui aktivitas yang telah dilakukan, namun bisa juga didapatkan dari pengalaman orang lain. Selama hidup merupakan proses pembelajaran, sehingga sudah kudu bin wajib harus terus belajar meningkatkan kualitas diri. Dan yang terakhir adalah Ikhlas, yaitu bekerja dengan segenap kemampuan yang ada dan komitmen terhadap integritas diri, masalah hasil bukan merupakan yang mutlak. Menurut hukum alam, energy dapat diciptakan namun tidak dapat dimusnahkan, namun berubah bentuk. Sehingga apa yang sudah dilakukan cepat atau lambat akan menuai hasil yang sesuai.

Dan terakhir “T” merupakan TANGKAS, yaitu keahlian dan ketrampilan. Melakukan perbaikan dan peningkatan diri merupakan hal yang penting untuk menjaga performa individu dalam mencapai tujuannya. Kata kunci dari ini adalah tidak cepat berpuas diri. Apa yang dicapai saat ini merupakan batu loncatan dalam pencapaian yang lebih besar lagi. Jika saat ini berbicara hanya untuk diri sendiri, namun berikutnya sudah dapat bicara untuk kemaslahatan banyak orang, Bangsa Indonesia…bahkan Dunia.

Perbincangan yang menarik menurut saya di awal tahun ini. Merupakan refleksi bagi saya individu untuk terus dapat berkarya…, terima kasih Om Uyo dengan kesempatannya dan SOBAT Indonesia yang telah menginspirasi tulisan saya di setiap saatnya, Sukses dalam berkarya untuk Indonesia…salam SOBAT ! (wicaksana,2011)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rubah dan Kambing

Suatu hari seekor Rubah sedang berjalan di tengah hutan..  Disitu ada sebuah sumur tua yang airnya jernih sehingga dia bisa bercermin..  Karena asyik bercermin, tanpa sengaja dia tercebur dan tidak bisa keluar..  Beberapa saat kemudian ada seekor Kambing datang ke sumur itu..... Kambing itu bertanya,  "Apa yang kamu lakukan?" "Aku sedang menikmati Air termanis yang pernah kuminum" jawab Rubah...  Kambing pun berkata, "Alangkah senangnya bila aku juga bisa menikmatinya"  Rubah pun berkata, "Kenapa kamu tidak bergabung bersama ku?"  Tanpa Pikir Panjang, Kambing itu masuk ke dalam sumur dan Rubah segera Melompat dengan memanjat punggung Kambing lalu meninggalkannya... Kini giliran Kambing yang tidak bisa keluar dari sumur.. Kambing pun merasa ditipu dan dimanfaatkan oleh Rubah...... (Catatan) : Sikap Terburu-buru tanpa Pikir Panjang selalu membuat kita Melakukan Kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.. Apalagi jika kita Mudah tergi

Pangawikan Pribadi (Pengenalan Diri)

"Di atas bumi dan di bawah langit ini tidak ada yang pantas dicari-cari (diburu) ataupun ditolak (disingkiri) secara mati-matian." (Ki Ageng Suryomentaram) Dunia berputar dengan perubahan yang cepat luar biasa. Perubahan terutama menyangkut aspek perilaku, perasaan, dan pikiran manusia. Pikiran manusia merupakan asal dari segala perubahan.              Bila pikiran kita jernih, keheningan jiwa dapat dirasakan, dan perilaku menjadi tenang, mendatangkan ketenangan dalam kehidupan di sekeliling kita. Sebaliknya, bila pikiran berantakan, perasaan atau jiwa kita terasa kacau, dan perilaku kita juga mengacaukan kehidupan di sekeliling kita.              Dari mana datangnya kejernihan pikiran? Ini merupakan inti persoalan hidup kita jika kita ingin merasakan kebahagiaan sejati dalam meng-arungi hidup dalam keadaan seperti apa pun. Sebagian dari kita tidak memedulikan hal ini, dan menjalani hidup secara serampangan mengikuti arus kehidupan materi yang adanya di luar diri

MORAL DI BALIK KISAH WAYANG

Kisah wayang adalah kisah tentang wayang, kisah tentang tokoh-tokoh yang barangkali sebetulnya tidak pernah ada di dunia ini. Besar kemungkinan, tokoh-tokoh ini diciptakan oleh pengarangnya, sebagai simbol gejala gejala yang dianggapnya hadir di dunia. Harus diingat bahwa kisah wayang berasal dari India, sebuah negara dengan latar belakang budaya yang berbeda dengan negara atau bangsa lain. Banyak orang di India yang percaya adanya para dewa. Karena itu, tidak mustahil bahwa salah satu tokoh wayang, adalah simbol dari dewa tertentu. Juga ada kemungkinan bahwa salah satu tokoh, adalah simbol dari nafsu tertentu, atau bahkan simbol dari ilmu tertentu. Dugaan bahwa tokoh-tokoh wayang hanya merupakan simbol-simbol tertentu, menyebabkan kisah wayang harus diitrepretasikan secara sangat berhati-hati. Kita harus menyadari bahwa di balik kisah wayang, ada ajaran-ajaran tertentu yang diberikan secara tersamar. Untuk menangkap ajaran tersamar itu, ada baiknya kita mulai denga