SOBAT Indonesia, Hidup menyodorkan terlalu banyak pertanyaan yang tak terjawab, tak sedikit orang termasuk diri kita mencari tahu apa tujuan hidup ini. Sebagian memikirkannya keras-keras, namun jawaban yang dirumuskan tak jua menentramkan hati. Sebagian yang lain merenungkannya dalam nurani dalam-dalam, namun sang pikiran masih penuh berjuta tanya.
Ada orang yang mengaku telah menemukan dalam akal dan budi hatinya, namun mereka kehilangan itu saat harus melewati hidup sehari-hari. Benarkah tujuan hidup ini bisa ditemukan dengan memikirkannya keras-keras, atau merenungkannya dalam-dalam? Bukankah begitu banyak orang merasa tak perlu sibuk mencari tahu apa jawabannya. Bagi mereka, menjalani hidup sebaik-baiknya, menikmati setiap detik dengan ketentraman pikiran dan kerendahan hati adalah lebih dari cukup ketimbang setumpuk kalimat jawaban dan pernyataan. Tujuan hidup tak berada di balik kata-kata - seindah apapun kata itu digoreskan - melainkan dalam hidup itu sendiri yang kita temukan sewaktu kita sungguh-sungguh menjalaninya.
Terbetik pertanyaan, seberapa penting arti tujuan dalam kehidupan kita? Apabila kita pahami lebih dalam sebenarnya tujuan bukan hanya agar kita memperoleh apa yang kita inginkan, tujuanpun akan membentuk diri kita. Dan lebih dari itu, tujuan akan mengisi hidup kita dengan makna-makna. Perpaduan antara harapan dan semangat untuk meraihnya itulah nilai sebuah tujuan. Rangkaian perjalanan sebuah tujuan adalah niat kita untuk menggapai sesuatu bersemilah harapan-harapan, harapan akan menghasilkan keyakinan dan kekuatan yang dasyat dari dalam diri. Kekuatan yang dahsyat pastilah berbuah benih ketekunan, benih keberanian, dan benih kedaya-tahanan.
Mulailah untuk hargailah setiap detak waktu yang berputar, tanamlah bibit-bibit tujuan disetiap lahan harapan dan berilah ia pupuk benih-benih yang dihasilkan oleh harapan hingga suatu saat kita kan memperoleh buah manis atas hasil jerih upaya yang telah kita perbuat. Karena memang tujuan yang kita semai akan memberikan segala yang kita inginkan. Ibarat mengendarai sebuah kendaraan, tujuan adalah bagaikan peta yang memberikan arah kemana kita mesti melangkah dengan tujuan akhir yang pasti. Oleh karena itu, tak salah bila kita mulai untuk menata dan menjalin kembali dengan erat teman yang memang memiliki tujuan yang pasti dan membantu kita menggapai keberhasilan dan kebahagiaan yang kita inginkan.
Ketika dikiaskan dalam sebuah ilustrasi, dalam bermain hokey atau sepak bola, kita membutuhkan gol untuk menentukan sebuah kemenangan. Gol adalah upaya yang berhasil. Tanpa gol, tak ada kemenangan dan kejayaan. Dalam hidup pun demikian. Kita harus menetapkan tujuan untuk diri kita sendiri entah apapun pekerjaan yang kita tekuni, apakah itu sebagai praktisi HRD, Terapis, Trainer, Akuntan, Sales, Marketer, Dokter, Psikolog, atau bahkan sebagai kepala rumah tangga dan Perusahaan sekalipun tentunya masing-masing memiliki tujuan yang beragam. Buku-buku manajemen waktu mengingatkan kita bahwa penentuan tujuan adalah langkah pertama mendapatkan kontrol seiring dengan berjalannya proses. Termasuk banyak buku agama yang kita yakini menjabarkan begitu luas arti kata sebuah tujuan di kehidupan alam dunia ini.
Tujuan membentuk rencana kita. Tujuan mengerahkan energi kita dan memfokuskan sumber daya kita. Kita perlu menggagendakan tujuan kita dalam catatan. Paling tidak, kita harus menetapkan dua perangkat tujuan: satu untuk karier bisnis kita, dan satu untuk lagi untuk kehidupan kita. Tujuan kita harus mencakup 25, 10, 5 dan 1 tahun jadwal waktu. Tujuan satu tahun harus dipecah ke dalam langkah-langkah selama 12 bulan. Langkah bulanan harus dirinci ke dalam langkah mingguan. Ciptakan daftar tugas tahunan, bulanan, mingguan, dan harian. Tuliskan dalam daftar tugas kita berbagai hal yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan. Cantumkan dalam daftar tugas harian kita tindakan tertentu yang mendekatkan kita kepada tujuan jangka panjang. Hal ini membuat kita bisa memiliki target. Jika kita tidak memiliki tujuan, kita takkan mampu meraih apapun. Tujuan mengharuskan adanya target.
Seperti Pak Covey pernah berkata, ”Mulailah dengan tujuan akhir” artinya mari kita siapkan catatan-catatan tujuan, sasaran, serta target kita dahulu sebelum pikiran dan langkah kaki menelurusi aktivitas di segala arah tanpa tujuan akhirnya. Evaluasi apa yang telah kita kerjakan dan perbaikilah dengan cermat dan efektif tujuan-tujuan yang ingin dicapai di tahun berikut. Dan berusaha tuk selalu hadirkan passion, love, spirit, patience, sincerity, and pray to GOD di setiap singsingan lengan dan derap langkap mencapai tujuan. Selamat membuat catatan tujuan serta sasaran Anda. (Azhary Husni)
Komentar