Langsung ke konten utama

King's Speech




Diangkat dari kisah nyata
The King’s Speech. Diangkat dari kisah nyata Raja George VI. Setelah kematian Ayahandanya, Raja George V (Michael Gambon) dan skandal Raja Edward VIII (Guy Pearce), Bertie (Colin Firth) yang mengalami kesulitan berkomunikasi, tiba-tiba dinobatkan sebagai Raja George VI dari Inggris. Dengan negara di ambang perang dan sangat membutuhkan sosok pemimpin, istrinya, Elizabeth (Helena Bonham Carter), calon Ratu, meminta agar suaminya mengikuti terapi bicara bersama Lionel Logue (Geoffrey Rush) yang eksentrik.


Disinilah kisah ini dimulai. Pertemuan pertama antara Bertie (Colin Firth) dengan Lionel Logue (Geogrrey Rush), seorang ahli dalam hal terapi bicara, terutama untuk orang-orang yang tidak terlalu lancar mengucapkan kata-kata (gagap).

Rekomendasi untuk para Therapist & Coach
Selama proses terapi berlangsung, ada beberapa secene yang menarik sehingga saya memfokuskan diri pada hal tersebut. Karena, proses terapi yang dilakukan oleh Lionel kepada Bertie, memberikan visual pembelajaran untuk materi Coaching dan Therapy. Sehingga wajar, seorang teman Trainer & Coach, merekomendasikan film ini untuk ditonton oleh para praktisi Coach.

Diantara beberapa secene yang menjadi pembelajaran bagi saya sebagai seorang Trainer & Mind-Therapist :

Pertama. Percaya kepada kemampuan diri.

Proses pertemuan perdana antara Bertie dengan Lionel Logue. Di mana Bertie memiliki keyakinan bahwa masalah yang sedang ia hadapi permanen dan sudah tidak bisa disembuhkan / diseleasikan. Dengan penuh percaya diri, Lionel meyakinkan, bahwa tidak ada orang yang terlahir langsung gagap, melainkan ada peristiwa psikologis yang dialami, sehingga menyebabkan ia sulit berbicara. Bahkan, Lionel mengatakan ”Aku bisa membuat mu lancar membaca tanpa gagap dalam waktu hitungan detik”. Kemudian Lionel mengambil sebuah buku, dan meminta Bertie untuk membacanya. Dan saat membaca, Bertie di pasangkan headset sambil mendengar musik. Adapun yang terjadi, Bertie menjadi lancar membaca tanpa gagap.

Kedua. Berikan pertanyaan.
Lionel sebagai Therapist, lebih banyak mengajukan pertanyaan kepada Bertie. Sehingga di film ini banyak di berikan contoh-contoh bagaimana mengajukan pertanyaan-pertanyaan tanpa ada kesan interview sebagai gathering informationnya. Lebih tepatnya, Lionel memposisikan sebagai seorang Coach untuk membangun awareness kepada Bertie, apa akar masalah yang dia alami. Dan juga, jawaban-jawaban dari pertanyaan itu, bisa menjadi metafora kesembuhan. Seperti, pada saat Lionel meminta kepada Bertie untuk merekatkan lem pada pesawat mainan anaknya. Kemudian Lionel memlihat Bertie melakukannya dengan tangan kanan.

Lionel : Apakah kamu dari dulu menggunakan tangan kanan mu?
Bertie : Tidak, aku dulu menggunakan tangan kiri. Namun, saat aku belajar disekolah, pembimbingku mengatakan aku harus menggunakan tangan kanan. Karena itu lebih baik. Setelah itu aku berlatih dan sekarang aku bisa menggunakan tangan kanan.
Lionel: Begitu pula dengan Gagapmu.

Ketiga. Tegas kepada klien untuk mematuhi aturan / rule.
Lionel yakin dengan caranya akan membantu menyelesaikan masalah Bertie. Sehingga, proses apapun itu harus dilakukan oleh Bertie. Meskipun dia seorang bangsawan (seorang Raja). Seperti, Lionel meminta Bertie untuk menggunakan nama panggilan saat menyapa. Juga mengganggap mereka sebagai teman biasa, tidak ada jarak antara Raja dan Rakyat nya.

Akhirnya, dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Sang Raja George VI berhasil mengendalikan masalahnya. Kemudian, pada saat kondisi negara berada pada situasi tak terelakan perang dengan Jerman. Sang Raja berpidato lewat radio ke rakyatnya, dengan penuh inspirasi.

Film ini juga memenangkan Colin Firth (Bertie) sebagai Aktor terbiak pada Golden Globe 2011 dan 12 nominasi Piala Oscar 2011. (Rahmadsyah)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rubah dan Kambing

Suatu hari seekor Rubah sedang berjalan di tengah hutan..  Disitu ada sebuah sumur tua yang airnya jernih sehingga dia bisa bercermin..  Karena asyik bercermin, tanpa sengaja dia tercebur dan tidak bisa keluar..  Beberapa saat kemudian ada seekor Kambing datang ke sumur itu..... Kambing itu bertanya,  "Apa yang kamu lakukan?" "Aku sedang menikmati Air termanis yang pernah kuminum" jawab Rubah...  Kambing pun berkata, "Alangkah senangnya bila aku juga bisa menikmatinya"  Rubah pun berkata, "Kenapa kamu tidak bergabung bersama ku?"  Tanpa Pikir Panjang, Kambing itu masuk ke dalam sumur dan Rubah segera Melompat dengan memanjat punggung Kambing lalu meninggalkannya... Kini giliran Kambing yang tidak bisa keluar dari sumur.. Kambing pun merasa ditipu dan dimanfaatkan oleh Rubah...... (Catatan) : Sikap Terburu-buru tanpa Pikir Panjang selalu membuat kita Melakukan Kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.. Apalagi jika kita Mudah tergi

Pangawikan Pribadi (Pengenalan Diri)

"Di atas bumi dan di bawah langit ini tidak ada yang pantas dicari-cari (diburu) ataupun ditolak (disingkiri) secara mati-matian." (Ki Ageng Suryomentaram) Dunia berputar dengan perubahan yang cepat luar biasa. Perubahan terutama menyangkut aspek perilaku, perasaan, dan pikiran manusia. Pikiran manusia merupakan asal dari segala perubahan.              Bila pikiran kita jernih, keheningan jiwa dapat dirasakan, dan perilaku menjadi tenang, mendatangkan ketenangan dalam kehidupan di sekeliling kita. Sebaliknya, bila pikiran berantakan, perasaan atau jiwa kita terasa kacau, dan perilaku kita juga mengacaukan kehidupan di sekeliling kita.              Dari mana datangnya kejernihan pikiran? Ini merupakan inti persoalan hidup kita jika kita ingin merasakan kebahagiaan sejati dalam meng-arungi hidup dalam keadaan seperti apa pun. Sebagian dari kita tidak memedulikan hal ini, dan menjalani hidup secara serampangan mengikuti arus kehidupan materi yang adanya di luar diri

MORAL DI BALIK KISAH WAYANG

Kisah wayang adalah kisah tentang wayang, kisah tentang tokoh-tokoh yang barangkali sebetulnya tidak pernah ada di dunia ini. Besar kemungkinan, tokoh-tokoh ini diciptakan oleh pengarangnya, sebagai simbol gejala gejala yang dianggapnya hadir di dunia. Harus diingat bahwa kisah wayang berasal dari India, sebuah negara dengan latar belakang budaya yang berbeda dengan negara atau bangsa lain. Banyak orang di India yang percaya adanya para dewa. Karena itu, tidak mustahil bahwa salah satu tokoh wayang, adalah simbol dari dewa tertentu. Juga ada kemungkinan bahwa salah satu tokoh, adalah simbol dari nafsu tertentu, atau bahkan simbol dari ilmu tertentu. Dugaan bahwa tokoh-tokoh wayang hanya merupakan simbol-simbol tertentu, menyebabkan kisah wayang harus diitrepretasikan secara sangat berhati-hati. Kita harus menyadari bahwa di balik kisah wayang, ada ajaran-ajaran tertentu yang diberikan secara tersamar. Untuk menangkap ajaran tersamar itu, ada baiknya kita mulai denga