Langsung ke konten utama

Human Resources Strategic Planning

Perusahaan telah menyelesaikan perencanaan strategisnya harus menggunakan semua informasi yang ada dalam perencanaan itu sebagai landasan dalam bertindak.

Human Resources Strategic Planning (HRSP) merupakan proses ketika pucuk manajemen tertinggi menentukan arah dan tujuan organisasi secara menyeluruh dan bagaimana cara organisasi itu akan mencapainya dari waktu ke waktu. Ini merupakan sebuah proses berkelanjutan karena sebenarnya perusahaan selalutumbuh dan selalu mengikuti perkembangan yang terjadi baik di luar maupun di dalam perusahaan.

Ada empat tahap dalam HRSP, yaitu mission determination, environmental assessment, objective setting, and strategy setting. Penentuan misi perusahaan merupakan langkah perta-ma dalam HRSP karena saatu inilah ditentukan prinsip-prinsip dasar yang akan dianut oleh perusahaan.

Sebuah organisasi haruslah memahami kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, juga kesempatan dan tantangan yang ada di luar organisasi sebelum menentukan cara menempuh misi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu melakukan analisis SWOT (strengths, weak-nessts, opportunities dan threats) merupakan langkah kedua dalam HRSP.

Langkah ketiga dalam HRSP adalah menentukan tujuan {objective setting), sehingga semua karyawan dalam perusahaan itu mengetahui apa yang harus mereka kerjakan untuk mencapai tujuan itu. Semua tujuan itu haruslah dibuat tertulis, bisa diukur keberhasilannya dan mempunyai jangka waktu ter-

Pcncntuan strategi (strategy setting) yang akan digunakan untuk mencapai misi perusahaan merupakan langkah terakhir dalam HRSP. Setelah tujuanperusahaan ditentukan, mereka bisa mencari cara yang paling tepat untuk bisa meraih misi itu.

Ketika sebuah perusahaan telah menyelesaikan perencanaan strategisnya, maka perusahaan itu harus menggunakan semua informasi yang ada dalam perencanaan itu sebagai landasan dalam bertindak. Implementasi perencanaan strategis merupakan tantangan terberat dari semua langkah yang akan dilakukan.

Implementasi strategi bisa nampak sulit karena biasanya membutuhkan perubahan perilaku semua yang ada dalam perusahaan itu. Di sinilah peran HRD untuk memuluskan transisi yang terjadi dengan cara mengingatkan kembali ke semua karyawan tentang tujuan bersama yang akan diraih dan menjelaskan mengapa perubahan perilaku ini penting untuk kesuksesan perusahaan.

Apa keuntungan dari diterapkannya HRSP?

Proses ini akan memberikanlandasan bagi perusahaan untuk menentukan tujuan yang kongkrit dan memberikan panduan perencanaan untuk mencapainya. Karena ini merupakan sebuah proses berkelanjutan, maka kesuksesan di masa lalu akan dapat meyakinkan seluruh karyawan untuk bisa meraih tujuan yang baru dan merencanakan pertumbuhan di masa yang akan datang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rubah dan Kambing

Suatu hari seekor Rubah sedang berjalan di tengah hutan..  Disitu ada sebuah sumur tua yang airnya jernih sehingga dia bisa bercermin..  Karena asyik bercermin, tanpa sengaja dia tercebur dan tidak bisa keluar..  Beberapa saat kemudian ada seekor Kambing datang ke sumur itu..... Kambing itu bertanya,  "Apa yang kamu lakukan?" "Aku sedang menikmati Air termanis yang pernah kuminum" jawab Rubah...  Kambing pun berkata, "Alangkah senangnya bila aku juga bisa menikmatinya"  Rubah pun berkata, "Kenapa kamu tidak bergabung bersama ku?"  Tanpa Pikir Panjang, Kambing itu masuk ke dalam sumur dan Rubah segera Melompat dengan memanjat punggung Kambing lalu meninggalkannya... Kini giliran Kambing yang tidak bisa keluar dari sumur.. Kambing pun merasa ditipu dan dimanfaatkan oleh Rubah...... (Catatan) : Sikap Terburu-buru tanpa Pikir Panjang selalu membuat kita Melakukan Kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.. Apalagi jika kita Mudah tergi

Pangawikan Pribadi (Pengenalan Diri)

"Di atas bumi dan di bawah langit ini tidak ada yang pantas dicari-cari (diburu) ataupun ditolak (disingkiri) secara mati-matian." (Ki Ageng Suryomentaram) Dunia berputar dengan perubahan yang cepat luar biasa. Perubahan terutama menyangkut aspek perilaku, perasaan, dan pikiran manusia. Pikiran manusia merupakan asal dari segala perubahan.              Bila pikiran kita jernih, keheningan jiwa dapat dirasakan, dan perilaku menjadi tenang, mendatangkan ketenangan dalam kehidupan di sekeliling kita. Sebaliknya, bila pikiran berantakan, perasaan atau jiwa kita terasa kacau, dan perilaku kita juga mengacaukan kehidupan di sekeliling kita.              Dari mana datangnya kejernihan pikiran? Ini merupakan inti persoalan hidup kita jika kita ingin merasakan kebahagiaan sejati dalam meng-arungi hidup dalam keadaan seperti apa pun. Sebagian dari kita tidak memedulikan hal ini, dan menjalani hidup secara serampangan mengikuti arus kehidupan materi yang adanya di luar diri

MORAL DI BALIK KISAH WAYANG

Kisah wayang adalah kisah tentang wayang, kisah tentang tokoh-tokoh yang barangkali sebetulnya tidak pernah ada di dunia ini. Besar kemungkinan, tokoh-tokoh ini diciptakan oleh pengarangnya, sebagai simbol gejala gejala yang dianggapnya hadir di dunia. Harus diingat bahwa kisah wayang berasal dari India, sebuah negara dengan latar belakang budaya yang berbeda dengan negara atau bangsa lain. Banyak orang di India yang percaya adanya para dewa. Karena itu, tidak mustahil bahwa salah satu tokoh wayang, adalah simbol dari dewa tertentu. Juga ada kemungkinan bahwa salah satu tokoh, adalah simbol dari nafsu tertentu, atau bahkan simbol dari ilmu tertentu. Dugaan bahwa tokoh-tokoh wayang hanya merupakan simbol-simbol tertentu, menyebabkan kisah wayang harus diitrepretasikan secara sangat berhati-hati. Kita harus menyadari bahwa di balik kisah wayang, ada ajaran-ajaran tertentu yang diberikan secara tersamar. Untuk menangkap ajaran tersamar itu, ada baiknya kita mulai denga