Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2008

100 Tahun 10 Tahun hari ini dalam Refleksi Diri

Minggu, 20 Mei 1908, pada pukul sembilan pagi. Rakyat hidup menderita, kemiskinan terlihat dengan jelas di depan mata. Anak-anak dengan pakaian kumal dan tatapan kosong penuh harap adalah hal yang biasa. Tak ayal tatapan sebelah mata sebagai bangsa miskin, bangsa bodoh, manusia kelas dua, tidak pernah tahu harus bertindak apa dan tidak bermartabat, selalu menghiasi bangsa dunia saat melihat bangsa kita. Berharap pada Pemerintah ( Belanda ) menolong dari garis batas kewajaran, jelas hanya sebuah harapan kosong. Berharap pada para pejabat pangreh praja, sama kosongnya. Pemerintah (Belanda) yang datang sebagai pedagang telah memberikan target pencapaian yang luar biasa untuk memenuhi catatan pundi-pundi kekayaan negara. Para pangreh praja adalah tumpuan terbaik tercapainya target tersebut. Pangreh Praja kita, janganlah berfikir tentang nasib rakyat, apa yang ada di kepala mereka adalah bagaimana bertahan dengan jabatan, dengan berkhitmat sebaik-baiknya pada Pemerintah (Belanda). Adalah se

KARAKTER JADILAH BAGIAN DARI BATU KARANG

Kepemimpinan adalah kemampuan serta kemauan untuk menggalang pria dan wanita menuju suatu maksud/tujuan, serta karakter yang menginspirasikan keyakinan. - Benard Montgomery, Jendral Lapangan Inggris Jangan pernah menyangkal pengalaman atau keyakinan Anda sendiri “demi kedamaian serta ketenangan”. - Dag Hammerskjold, Negarawan serta pemenang Hadiah Perdamaian Nobel MEMPERTARUHKAN SEGALANYA Jika Anda pernah melalui bandara-bandara yang lebih kecil atau banyak pengalaman terbang dengan pesawat perusahaan, Anda mungkin telah melihat atau terbang dengan sebuah pesawat Lear Jet beberapa kali, dan itu sungguh merupakan pengalaman tersendiri. Pesawat ini kecil – hanya dapat mengangkut lima enam orang – dan sangat cepat. Rasanya seperti naik tabung sempit yang dipasangi mesin jet. Harus saya akui, pengalaman naik Lear Jet sungguh seru. Namun sejauh ini, yang paling menakjubkan bagi saya adalah waktu yagn dihematnya. Saya boleh dikata telah menempuh jarak jutaan mil dengan pesawat, dan saya suda

Sang Pemimpin (Renungan)

Seorang pemuda berjalan ke seluruh pelosok negeri. Ia tunjukkan cara menemukan air. Ia ceritakan kisah-kisah perdamaian. Bila malam tiba, tak segan ia bersenda gurau di gardu-gardu ronda. Ia ajarkan anak-anak beberapa bait doa dan nasehat untuk terus belajar. Di saat yang sama ia layangkan surat pada raja tentang apa yang dilihat di perjalanannya. Berpuluh-puluh tahun kemudian, pemuda itu sakit dan terkapar sekarat. Orang-orang tahu ia adalah raja mereka yang sesungguhnya. Mereka tumpah ruah di lapangan dan jalan-jalan. Memekikkan kesedihan, memanjatkan doa, serta menghiburnya dengan gurauan dan cerita yang pernah ia sampaikan dulu. Pemuda itu hanya membisikkan sesuatu yang membuat orang-orang terpingkal-pingkal sambil meneteskan air mata. "Ah, betapa indahnya hidup ini ditemani tawa. Dan betapa syahdunya air mata." Seorang pemimpin yang dicintai adalah pemimpin yang tumbuh bersama rakyatnya. Ia mengenakan caping, baju dan alas kaki yang sama dikenakan rakyatnya. Ia berbicara

Pemimpin Tingkat Lima

Review yang luar biasa dari Bapak Heriyanto Notoseputro yang mencoba mengulas mengenai karakteristik orang sukses. Review ini saya ambilkan dari Milist psi-ext-ui. Saya baru baca kisah sukses satu perusahaan, dari bacaan itu executive summary nya sbb: 1. Analis mengatakan bahwa 'people'di satu perusahaan itu yang menentukan perusahaan itu bisa sukses bersaing dengan kompetitornya atau tidak. Tes personality me ranking petensial employee, dan hanya 4% dari 90000 pelamar dihire...kemudian di train melalui 'rigorous/precise people skills courses, ini salah satu bukti bahwa betapa penting "people" yang bisa bergabung di perusahaan itu. Motonya, recruit for attitude train for skill. 2. Chairman dari satu perusahaan harus imaginative , merangkul mitra kerja dan chairman ini harus orang yang witty n amusing . Dia harus punya jiwa yang bebas dan suka bicara dengan para karyawan tentang bagaimana memecahkan masalah perusahaan. Dia dikenal bahkan oleh karyawan terendah s

Lima permasalahan etika dalam bidang Pengelolaan SDM

Permasalahan etika dalam pengelolaan SDM seringkali dijumpai dilingkungan praktisi SDM. Kali ini, saya mengangkat 5 permasalahan etika disekitar pengelolaan SDM, yaitu : 1. Kolusi bentuk penyogokan yang terjadi pada calon karyawan yang ingin naik jabatan (promosi jabatan). 2. Lamaran peluang kerja yang mencantumkan agama dan ras suku pada media massa. 3. Pelatihan-pelatihan (training) yang dilakukan hanya berdasarkan untuk mendapatkan proyek tender saja. Jadi pelatihan dilaksanakan tidak berdasarkan kebutuhan yang ada. 4. Pemberian hasil penilaian psikologis (ex: psikotest) kepada seseorang yang berada di luar bidang yang berwenang. Contohnya, pemberian hasil penilaian psikologis yang dimiliki secara otoritas oleh bidang HRD dalam proses kegiatan rekrutmen kepada di luar bidang HRD. 5. Pemberitahuan besaran nominal jumlah gaji kepada pihak yang tidak berwenang. Problem pertama termasuk dalam permasalahan etika terkait dengan satu diantara tiga pengertian etika dalam Kamus Besar Bahasa

Sepuluh Kiat Melawan Kebiasaan Menunda Pekerjaan

Keluhan yang paling sering didengar di kalangan eksekutif senior dan pimpinan perusahaan adalah soal betapa seringnya pekerjaan-pekerjaan penting di perusahaan tertunda. Acap bkan karena alasan objektif tetapi karena dorongan subjektif, baik pada diri kita sendiri maupun di kalangan anak buah. Berikut ini teknik-teknik untuk melawan kecenderungan menunda-nunda pekerjaan. Luangkan barang lima menit saja untuk mengidentifikasikan apa sih sebenarnya yang Anda (atau anak buah) tengah tunda. Jika yang tertunda sekumpulan atau serangkaian hal, kerjakan dulu salah satunya segera. Yang penting ada momentum gerak dulu dari pihak penunda itu. Jika kesulitan terbesarnya adalah untuk memulai, sisihkanlah jadwal tertentu pada agenda Anda agar upaya memulai ini bisa dilakukan. Lawan rasa jenuh (penyebab penundaan) dengan memanfaatkan pemikiran Anda. Bayangkan sisa hidup Anda cuma setahun lagi. Jangan khawatir hasilnya tidak sempurna; yang dinilai tinggi adalah usaha, bukan mutu pekerjaan saja. Gunak

Belajar dari Wanita Pemimpin

Margaret Thatcher dari Inggris, Cory Aquino dari Filipina; Benazir Bhutto dari Pakistan, Aung San Suu Kyi dari Myanmar, Tjut Njak Dhien dari Aceh, Mooryati Soedibyo, Martha Tilaar, dan tentunya Megawati dari Indonesia. Semua adalah para wanita pemimpin yang telah menunjukkan prestasi di bidang yang mereka tekuni. Menurut Psychological Bulletin Vol. 129 No. 3, sebagai pemimpin, wanita memiliki berbagai kelebihan di beberapa bidang dibandingkan pria. Kelebihan apa yang dimiliki para wanita sebagai pemimpin? Inilah yang akan digali lebih lanjut dalam artikel ini. PEMIMPIN TRANSFORMASIONAL Psychological Bulletin Vol. 129 No. 3 melaporkan bahwa berbagai penelitian dalam kepemimpinan mengungkapkan bahwa wanita pemimpin umumnya mempraktikkan prinsip kepemimpinan transformasional. Pemimpin yang transformasional antara lain adalah pemimpin yang berorientasi pada pendukung, prinsip, dan perubahan. Berorientasi pada pendukung. Wanita pemimpin umumnya lebih berorientasi pada pendukung. Penelitan

Transformasi, Mulai dari Mana?

Pendapat lain mengatakan, orang-orang yang akan menggulirkan transformasilah yang harus ada, sebelum visi dan strategi dijalankan. Bukannya lenteranya dulu, tapi orang yang mencari, menyalakan dan membawa lentera inilah yang pertama kali harus diadakan. Di buku terbarunya, Good to Great, Jim Collins, pakar transformasi organisasi, mengatakan, membangun tim awal yang akan menjadi perancang dan penggerak transformasi merupakan agenda terawal yang harus dikerjakan perusahaan dalam menggulirkan transformasi. Katanya mengenai perusahaan-perusahaan yang sukses menggulirkan transformasi, ?First, they got the right people in the bus, the wrong people off the bus, and then right people in the right seats and then they figure out where to drive it.? Pendapat lain lagi mengatakan, kemunculan pemimpin yang inspiratif dan kharismatik menjadi faktor penentu keberhasilan fase awal transformasi. John Kotter, pakar perilaku organisasi, mengatakan pemimpin kharismatik ini diperlukan di awal transformas

Inovasi dan Budaya Pembelajaran

PENGANTAR Penemuan dan perkembangan teknologi dalam bidang komunikasi dan informasi, serta isu globalisasi telah mengubah wajah dunia dan karakteristik lingkungan bisnis. Peter Drucker menyebut era sekarang sebagai era turbulensi karena perubahan sangat cepat, mendasar dan revolusioner. Pada saat ini lingkungan bisnis berkembang sangat cepat sehingga sulit diprediksi. Giddens (2001) meyakini bahwa globalisasi telah menjadikan dunia lepas kendali (runway world). Dalam situasi turbulen dan lepas kendali, setiap organisasi pada semua skala dan tingkatan dituntut mengembangkan diri dan memiliki daya saing agar mampu bertahan dan memenangi persaingan yang semakin kompetitif. Dalam konteks ini, inovasi secara berkelanjutan sering diletakan sebagai sumber pertumbuhan dalam pasar bebas (Getz dan Robinson, 2003), faktor kritikal kesuksesan organisasi (Aliaga, 2004), dan keunggulan bersaing atau competitive advantage pada milinium ini (Hamel, 2000); (Peter, 1999). Strategisnya nilai inovasi bagi

Kesempatan untuk menjadi HEBAT

“Semua orang tidak terkecuali, punya kesempatan untuk hebat.., ada orang yang memang dilahirkan menjadi orang hebat ada juga yang menjadi hebat karena usahanya yang keras tapi ada juga yang terdorong oleh kekuatan yang hebat. So…don’t worry be happy…semua akan kebagian hebat.” DjayaWikarta, 2006 Ini merupakan sekelumit dari hasil pemikiran luar biasa dari pemikiran Mas DjayaWikarta. Saya meminta maaf karena memanggil beliau dengan sebutan “Mas”. Saya belum mengenal secara dekat dengan beliau. Saya dapatkan petikan artikel di atas dari sebuah blog, http://djayawikarta.wordpress.com/2007/02/18/tentu-saja-setiap-orang-bisa-menjadi-hebat/. Rekan-rekan dapat membaca detilnya di blog tersebut. Salam Kenal dengan Mas Djaya ! Manusia atau individu atau diri kita atau diri saya telah diberikan potensi yang luar biasa oleh Sang Penciptanya. Tak usah disebut satu persatu, saya dapat merasakan seluruh – saya ulangi – seluruh manfaat yang ada di tubuh kita saat ini, secara fisik. Berjalan, berteria