Langsung ke konten utama

Tantangan Pemuda Bangsa

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamualaikum Wr. Wb.
Semangat Pagi Sobat Indonesia, malam bertambah pekat menuju pada puncaknya, segelas jeruk panas menemani batuk yang tak kunjung usai. Namun lelahnya hari dan berkecamuknya tuntutan mahasiswa di sebuah universitas di Jakarta Pusat mengenai ketidaksetujuan akan tata kelola administrasi di kampusnya, membuat saya makin meminum asamnya jeruk panas di gelas saya. Satu sisi, saya merasa hangat dan tenang bersama sahabat-sahabat muda yang gigih dan bertarung untuk prestasi, cerdas dan bekerja. Tampak muka yang bersahaja dan mau membantu, di kala mereka tersudutkan akan banyak masalah dan akhirnya mereka pun akan menjadi masalah berikutnya dikemudian hari. Jika tidak bijak dalam memberikan teladan, bahu membahu bersama mereka, dan menjadi penyemangat dikala mereka akan berhenti.

Melihat realitas kepemudaan masa kini, banyak pihak yang meragukan eksistensi pemuda kini dan masa depan. Kecemasan dan kegelisahan ini terkait dengan melemahnya kiprah dan kontribusi pemuda dalam pembangunan. Makna Sumpah pemuda tak lagi di jadikan pertanggungjawaban pemuda dalam mengisi pembangunan, tetapi hiasan sejarah yang kering akan makna. Selayaknya spirit Sumpah Pemuda dipahami sebagai konsep dasar jati diri pemuda yang pada setiap zaman memiliki tuntutan dan tantangan tersendiri. Reaktualisasi nilai-nilai Sumpah Pemuda akan terus diuji oleh kompleksitas dan tantangan zaman. Spirit Sumpah Pemuda bukan sesuatu yang bersifat statis, melainkan dinamis dan dialektis.

Oleh sebab itu, reinterpretasi dan reaktualisasi semangat Sumpah Pemuda merupakan suatu keniscayaan. Pragmatisme pemuda era sekarang telah menjebak pemuda dalam pusaran tiada akhir dan menumpulkan idealisme. Sumpah yang membuktikan betapa besar semangat pemuda Nusantara untuk bersatu dalam satu kesatuan, satu pemerintahan, satu wilayah, yaitu NKRI. Peringatan Sumpah Pemuda penting agar kita diingatkan kembali bahwa sumpah suci itu bukanlah sesuatu yang lantas memanjakan kaum muda dan membuat pemuda terninabobokan dengan kebesaran sejarahnya.

Setidaknya Sumpah Pemuda menjadi pijakan bagi kaum muda agar turut berpartisipasi dalam pembangunan. Menurut Imam Al-Ghazali bahwa pemuda jangan memiliki suatu kebangaan karena mendapatkan fasilitas dari orang lain tetapi harus memilki suatu kebangaan berkat hasil usaha sendiri. Dengan demikian pemuda yang merupakan tunas harapan bangsa memiliki prinsip keyakinan yang kuat dengan penuh pendirian akan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri agar jangan tergoda oleh setiap ganguan yang akan menghambat keberhasilan.

Bagi bangsa kita perkembangan pendidikan yang mengembangkan kepribadian yang bercirikan kebangsaan yaitu pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaran dan hasil penddikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia. Dengan memiliki karakter atau watak yang bercirikan ke Indonesian maka para pemuda sebagai generasi penerus pemegang tampuk pemerintahaan di masa yang akan datang sudah terpatri dalam jiwa dan raganya untuk mencapai sikap dan perilaku yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia dan memilki jiwa nasionalisme dan rasa kebangsaan yang tinggi untuk mewujudkan cita-cita luhur perjuangan para the founding father bangsa Indonesia.

Akhirnya, setiap pemuda Indonesia harus memilki sikap dalam dirinya untuk memajukan negaranya seperti yang di ungkapkan oleh Jhon F. Kennedy yaitu, “ask not what your country can do for you. But ask what you can do for your country” yang bermakna jangan tanya apa yang tanah airmu dapat memberikan kepada mu tetapi tanyakanlah apa yang dapat berikan kepada tanah air mu, sedangkan bung karno berpesan kepada kaum pemuda,beri aku 1.000 orang tua, akan aku cabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 orang pemuda, akan aku goncangkan dunia.” (Ir. Soekarno),dan Pada saatnya nanti para pemuda harus siap menerima estafet kepemimpinan pada masa depan. Masa depan gemilang yang penuh perubahan. Semoga semangat Sumpah Pemuda masih bergelora di dada pemuda.

Selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2015

Wicaksana, 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rubah dan Kambing

Suatu hari seekor Rubah sedang berjalan di tengah hutan..  Disitu ada sebuah sumur tua yang airnya jernih sehingga dia bisa bercermin..  Karena asyik bercermin, tanpa sengaja dia tercebur dan tidak bisa keluar..  Beberapa saat kemudian ada seekor Kambing datang ke sumur itu..... Kambing itu bertanya,  "Apa yang kamu lakukan?" "Aku sedang menikmati Air termanis yang pernah kuminum" jawab Rubah...  Kambing pun berkata, "Alangkah senangnya bila aku juga bisa menikmatinya"  Rubah pun berkata, "Kenapa kamu tidak bergabung bersama ku?"  Tanpa Pikir Panjang, Kambing itu masuk ke dalam sumur dan Rubah segera Melompat dengan memanjat punggung Kambing lalu meninggalkannya... Kini giliran Kambing yang tidak bisa keluar dari sumur.. Kambing pun merasa ditipu dan dimanfaatkan oleh Rubah...... (Catatan) : Sikap Terburu-buru tanpa Pikir Panjang selalu membuat kita Melakukan Kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.. Apalagi jika kita Mudah tergi

Pangawikan Pribadi (Pengenalan Diri)

"Di atas bumi dan di bawah langit ini tidak ada yang pantas dicari-cari (diburu) ataupun ditolak (disingkiri) secara mati-matian." (Ki Ageng Suryomentaram) Dunia berputar dengan perubahan yang cepat luar biasa. Perubahan terutama menyangkut aspek perilaku, perasaan, dan pikiran manusia. Pikiran manusia merupakan asal dari segala perubahan.              Bila pikiran kita jernih, keheningan jiwa dapat dirasakan, dan perilaku menjadi tenang, mendatangkan ketenangan dalam kehidupan di sekeliling kita. Sebaliknya, bila pikiran berantakan, perasaan atau jiwa kita terasa kacau, dan perilaku kita juga mengacaukan kehidupan di sekeliling kita.              Dari mana datangnya kejernihan pikiran? Ini merupakan inti persoalan hidup kita jika kita ingin merasakan kebahagiaan sejati dalam meng-arungi hidup dalam keadaan seperti apa pun. Sebagian dari kita tidak memedulikan hal ini, dan menjalani hidup secara serampangan mengikuti arus kehidupan materi yang adanya di luar diri

MORAL DI BALIK KISAH WAYANG

Kisah wayang adalah kisah tentang wayang, kisah tentang tokoh-tokoh yang barangkali sebetulnya tidak pernah ada di dunia ini. Besar kemungkinan, tokoh-tokoh ini diciptakan oleh pengarangnya, sebagai simbol gejala gejala yang dianggapnya hadir di dunia. Harus diingat bahwa kisah wayang berasal dari India, sebuah negara dengan latar belakang budaya yang berbeda dengan negara atau bangsa lain. Banyak orang di India yang percaya adanya para dewa. Karena itu, tidak mustahil bahwa salah satu tokoh wayang, adalah simbol dari dewa tertentu. Juga ada kemungkinan bahwa salah satu tokoh, adalah simbol dari nafsu tertentu, atau bahkan simbol dari ilmu tertentu. Dugaan bahwa tokoh-tokoh wayang hanya merupakan simbol-simbol tertentu, menyebabkan kisah wayang harus diitrepretasikan secara sangat berhati-hati. Kita harus menyadari bahwa di balik kisah wayang, ada ajaran-ajaran tertentu yang diberikan secara tersamar. Untuk menangkap ajaran tersamar itu, ada baiknya kita mulai denga