Semangat pagi SOBAT profesional...
Pukul 19.00 saya membuka email, seperti biasa adalah mulai membuka email-email dari rekan mahasiswa saya. Tugas yang saya berikan adalah terkait bagaimana membuat analisis terhadap film tersebut. Ada satu rekan mahasiswa saya yang menurut saya "apik" dalam membahas film tersebut.
Namanya Nabilla, ia memang memiliki hobby menulis, sebagian besar karyanya adalah menulis cerita fiktif remaja atau yang dikenal dengan "teenlith". Selain hobby menulis cerita pendek, ia juga memiliki harapan untuk mencapai cita-citanya sebagai "news presenter". Menurut saya dengan passion dan semangat yang ia miliki saat ini dapat meraih apa yang ia cita-citakan. Berikut ini ulasan mengenai film "HOME" yang ia buat, Semoga ulasan mini ini dapat memberikan pilhan Sobat profesional untuk memilih film di long weekend ini.
Judul :HOME
Sutradara : Yann Arthus-Bertrand
Produksi : Denis Carot and Luc Besson
Tahun : 2009
Link : http://www.youtube.com/ watch?v=jqxENMKaeCU&feature= watch-now-button&wide=1
Jadi lewat film Home ini sutradara ingin menyampaikan bahwa kita sebagai manusia harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk dapat peduli dan mencintai bumi kita ini, dan itu semua sebenarnya dapat dimulai dari hal-hal yang kecil. Seandainya bumi ini dapat berbocara, mungkin bumi akan berkata kepada kita “ andai aku dapat berbicara, aku pasti akan mengatakan jagalah aku, rawatlah aku, dan selamatkanlah aku. Karena aku telah menyediakan apa yang kamu perlukan”. Semoga saja lewat film ini, dapat menyentuh hati nurani kita untuk lebih peduli dan cinta terhadap bumi kita ini.
Sutradara : Yann Arthus-Bertrand
Produksi : Denis Carot and Luc Besson
Tahun : 2009
Link : http://www.youtube.com/
HOME adalah sebuah film dokumenter yang dibuat oleh Yann Arthus-Bertrand. Film inimenghadirkan keadaan planet yang kita tempati, yaitu Bumi. Menceritakan tentang iklimdan bagaimana kita (manusia) sebagai spesies paling dominan mengubah bumi, masa lalu, sekarang, dan di masa yang akan datang.
Tema yang dibawakan adalah mengenai korelasi antara semua organism dengan bumi yang terkait dalam hubungan yang rumit namun sangat penting untuk menjagakeseimbangan satu sama lain. Sehingga tidak mungkin ada satupun organisme yang hidupberdiri sendiri.
Film documenter ini diawali dengan menampilkan landscape gunung-gunung volkanis danmenjelaskan bahwa asal mula kehidupan itu berasal dari organime bersel satu dari mata air tepi volkanis. Organisme bersel satu inilah yang memiliki peranan penting dalam proses evolusi fotosintesis.
Kemudian kehidupan berkembang, sehingga muncul air dan pepohonan. Lalu documenterini menghadirkan kehidupan manusia yang lebih berorientasi pada lingkup kehidupan yang pada akhirnya memunculkan peradaban. Mulai dari revolusi pertanian, hingga akhirnyaditemukan minyak yang menjadikan peradaban manusia berubah lebih cepat. Adanyaindustri, kota, gedung-gedung pencakar langit, dan tentunya mengakibatkan kesenjangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kelaparan, kekurangan air bersih, dan yang lebihmengkhawatirkan adalah krisis energi, terlebih listrik.
Adanya ketidakseimbangan dalam pengelolaan energi, air, dan makanan ini akhirnyamenimbulkan dampak yang lebih besar, yaitu Global Warming dan krisis karbon. Kota-kotamegah seperti New York, Los Angeles, Mumbai, India, Tokyo, Dubai mendapat sorotandalam film documenter ini. Belum lagi melelehnya gunung es atau glasier, menaikkantinggi permukaan laut, mengubah pola cuaca yang makin susah diprediksi.
HOME menampilkan fakta-fakta tentang bumi dan diikuti oleh sebuah kesimpulan positif. Setidaknya mengajak kita untuk mengenal tempat hidup yang kita tinggali bersama, yaitubumi. Dan untuk lebih memperhatikan isu-isu lingkungan yang sedikit banyaknya danlambat laun akan mempengaruhi kehidupan kita semua secara umum.
Pesan yang dapat diambil dari film Home
Menurut pendapat saya, berdasarkan analisis saya terhadap film dokumenter “home” pesan yang dapat diambil adalah bahwa sebagaimana kita sebagai manusia yang telah diciptakan oleh Tuhan sebagai mahkluk yang paling sempurna dapat menjaga, memelihara, apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Baik yang ada pada diri kita maupun diluar diri kita. Seperti hewan, tumbuhan, air, tanah, udara, yang semuanya membentuk suatu ekosistem yang satu sama lain saling membutuhkan.
Untuk itu, bahwasanya kita sebagai manusia yang diberikan akal pikiran seharusnya dapat menjaga dan memelihara kelestarian alam, dan kehidupan hewan serta tumbuhan yang ada di muka bumi ini. Sebagai suatu bentuk wujud untuk mencegah terjadinya pemanasan global. Walaupun sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa memang telah terjadi pemanasan global di bumi yang kita tempati. Akan tetapi tidak ada kata terlambat untuk kita selagi kita memiliki niat yang sungguh-sungguh serta kesadaran yang tinggi untuk lebih peduli terhadap bumi yang kita tempati ini.
Dalam film Home ini sendiri dapat dilihat bahwa disitu kita dapat melihat fakta-fakta yang terjadi dengan kondisi bumi kita saat ini. Dimulai dari asal mula kehidupan, bagaimana kehidupan ini terus berkembang atau terus berevolusi sampai dengan kondisi bumi kita dijaman sekarang, yang telah terjadi ketidakseimbangan dalam pengelolaan energi, air, dan makanan, hingga sampai dampak yang terbesarnya adalah pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global itu sendiri adalah kebakaran hutan yang disebabkan meningkatnya permukaan suhu di daerah tersebut, terjadi di musim kemarau. Dampak lain dari pemanasan global adalah mencairnya es kutub disebabkan suhu yang meningkat secara drastis sehingga dapat melelehkan es di kutub. Selain itu dampak berikutnya adalah meningkatnya tinggi permukaan laut yang disebabkan oleh air es yang telah mencair dari arah kutub.
Namun sebenarnya kita dapat melakukan suatu upaya untuk mecegah terjadinya pemanasan global, beberapa upaya yang dapat kita lakukan seperti dari hal-hal yang kecil yaitu, membatasi penggunaan kertas, mengganti bola lampu pijar dengan bola lampu neon, membuka jendela lebar-lebar, menggunakan pupuk organik, menanam rumpun bambu, menggunakn kendaraan umum, beralih dari kantong plastik ke kain serat alami, hidup yang efisien yaitu dengan menggunakan sedikit energi, meninggalkan pola hidup yang konsumtif, ramah terhadap lingkungan, dan sedikit berbicara lebih banyak berpikir.
"not just for better 1ndONEsia, but for Better Living for all humankind!"
wicaksana untuk Better 1ndONEsia, 2012
Komentar