Langsung ke konten utama

Perubahan


Dengan kerendahan hati saya ingin hadir ditengah-tengah rekan untuk dapat saling berdiskusi dan berbagi pengetahuan, pengalaman hingga perasaan terkait dengan kesiapan diri, organisasi dan masyarakat hingga bangsa dalam mengarahkan semangat dalam PERUBAHAN ke arah yang lebih baik dari waktu ke waktunya. Semoga forum diskusi ini bisa memberikan inspirasi, energi positif, antusiasme, semangat dalam membuat diri, komunitas, lingkungan dan bangsa untuk semakin lebih baik untuk generasi masa yang akan datang…amiin

Perubahan adalah suatu keniscayaan. Perubahan terjadi dimanapun, dan kapanpun. Satu-satunya yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Yaitu akan selalu terjadi. Tanpa (kurang) kita sadari, diri kitapun berubah, dari sehari ke sehari, bahkan dari detik ke detik.

Janganlah mengira bahwa diri yang sekarang adalah sama dengan diri menit yang lalu. Tidak. Sudah berubah. Telah terjadi beribu-ribu perubahan, dengan berkembang, atau mati atau munculnya sel sel baru dalam tubuh. Dengan berkembangnya pemikiran, dengan bertambahnya pengetahuan, dengan bertambahnya amal (baik ataupun buruk), dengan meningkatnya kesadaran. Hanya saja kita tidak melihatnya bahkan mungkin tidak kita rasakan.

Bagaimana dengan lingkungan hidup? Lingkungan bisnis? Lingkungan kerja? Lingkungan keluarga? Sama. Semuanya itu juga berubah. Silakan diamati. Nanti kita akan menyadari bahwa memang telah terjadi perubahan. Kota dimana kita tinggal sudah berubah. Jalan yang biasa kita tempuh sudah berubah. Kondisi bisnis dimana kita berkecimpung sudah berubah. Anggota keluarga kita juga berubah. Anak anak menjadi semakin dewasa. Isteri semakin tua. Dan…… Kitapun menjadi semakin tua. Sementara di luar perubahan masih terus terjadi dan akan terus terjadi. Dengan membawa peluang dan tantangan baru. Bahkan semakin lebih cepat dari sehari ke sehari. Percepatan itu disebabkan oleh sekurang-kurangnya tiga hal: (1) Teknologi yang semakin maju; (2) Globalisasi yang semakin melebar; dan (3) Deregulasi di banyak aspek kehidupan. Dengan demikian kedatangan tantangan dan peluang yang baru, juga semakin cepat. Sehubungan dengan ini, Philip Kotler mengatakan: Today, you have to run faster to stay in the same place.

Perubahan itu menghendaki orang-orang yang MAU berubah, BISA berubah, dan SIAP untuk berubah.

MAU berubah yaitu adanya kesadaran akan tujuan diri dalam kehidupan. Kekuatan sebuah kehidupan manusia adalah TUJUAN! Dengan adanya tujuan membuat diri memiliki sikap MAU untuk mencapainya. Teringat sebuah lagu “I Have a dream”, sebagai manusia terlahir dengan MIMPI atau kata lain adalah TUJUAN. Mimpi ini dibangun dari keyakinan, nilai-nilai dan pengalaman yang telah dilalui ntuk mengatakan “ Saya akan mencapai…”. Sebuah pernyataan yang maha dahsyat yang akan mengarahkan pikiran, perkataan dan tindakan dalam mencapai mimpi atau tujuan tersebut. Bagaimana dengan orang-orang yang tidak memiliki mimpi atau tujuan dalam hidupnya.

BISA berubah adalah kemampuan dalam berpikir positif dalam setiap aspek dalam perubahan…termasuk dengan Disiplin! Seperti seorang penunggang kuda yang berani mengukung nafsu-nafsunya yang tidak terlihat, tapi dengan pacu yang dipertajamsehingga kuda itu membawanya lari dengan tujuan; atau kalau tidak, alih-alih menjadi penunggang kuda, akan menjadi wayang golek yang menaiki kuda hitam. Artinya seseorang atau dirilah yang hendaknya mengarahkan semua energinya untuk dipacu dalam mencapai mimpinya, bukan kehendak orang lain.

SIAP adalah nyali untuk selalu belajar disetiap detik kesempatannya, sehingga disetiap kepurusan yang diambilnya memiliki nilai tanggung jawab dalam setiap aspek resiko yang terjadi. No Point of return ! atau No Turn back The Time !...artinya SIAP untuk melakukan pilihan dan menjalankan setiap pilihan tersebut dengan penuh tanggungjawab (penuh kesadaran)

Tidak ada resiko, tidak ada kegembiraan. Hanya orang-orang pemberani yang mengalami kejadian-kejadian luar biasa. Demikian dalam Perubahan!

Lalu bagaimana kalau ada yang tidak mau berubah? Mereka yang tidak mau berubah, yang anti perubahan, akan tertinggal atau ditinggalkan. Mereka akan segera tersingkir, atau disingkirkan. Orang-orang yang menolak perubahan, yang acuh akan perubahan, dan yang bersikap pasif atas perubahan, akan menjadi beban (free riders) bagi kemajuan.

Karena itu, kalau kita menghadapi perubahan, marilah kita ucapkan SELAMAT DATANG PERUBAHAN. Atau kalau kita melihat belum ada perubahan, marilah kita MULAI dan PELOPORI perubahan. Kearah yang lebih baik, tentunya.

Ketika mimpi menjadi kenyataan, perlahan mengatasi ketakutan akan kematian, yang sebenarnya takut sekarattanpa harus mengalami hidup lebih dahulu.

Ingat perubahan dimulai dari diri,merupakan hal yang baik, namun akan lebih baik perubahan juga mengikutsertakan orang lain.

Menikmati kebahagiaan adalah tugas semua manusia-ini egoisme yang cerdas. Bagaimana bisa membuat orang lain bahagia, kalau kita sendiri tidak bahagia…

Prestasi terbaik diraih bukan dengan melakukan tindakkan, tapi dengan mendorong orang lain untuk melakukan tidakan itu.

Dan dengan berpondasi pada pemikiran dan kegelsahan tersebut tersebut Humanika Consulting terus melakukan transformasi diri..dari Unique People creates Unique Company menjadi Empower The future…

Selamat berubah…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pangawikan Pribadi (Pengenalan Diri)

"Di atas bumi dan di bawah langit ini tidak ada yang pantas dicari-cari (diburu) ataupun ditolak (disingkiri) secara mati-matian." (Ki Ageng Suryomentaram) Dunia berputar dengan perubahan yang cepat luar biasa. Perubahan terutama menyangkut aspek perilaku, perasaan, dan pikiran manusia. Pikiran manusia merupakan asal dari segala perubahan.              Bila pikiran kita jernih, keheningan jiwa dapat dirasakan, dan perilaku menjadi tenang, mendatangkan ketenangan dalam kehidupan di sekeliling kita. Sebaliknya, bila pikiran berantakan, perasaan atau jiwa kita terasa kacau, dan perilaku kita juga mengacaukan kehidupan di sekeliling kita.              Dari mana datangnya kejernihan pikiran? Ini merupakan inti persoalan hidup kita jika kita ingin merasakan kebahagiaan sejati dalam meng-arungi hidup dalam keadaan seperti apa pun. Sebagian dari kita tidak memedulikan hal ini, dan menjalani hidup secara serampangan mengikuti arus kehidupan materi yang adanya di luar diri

Rubah dan Kambing

Suatu hari seekor Rubah sedang berjalan di tengah hutan..  Disitu ada sebuah sumur tua yang airnya jernih sehingga dia bisa bercermin..  Karena asyik bercermin, tanpa sengaja dia tercebur dan tidak bisa keluar..  Beberapa saat kemudian ada seekor Kambing datang ke sumur itu..... Kambing itu bertanya,  "Apa yang kamu lakukan?" "Aku sedang menikmati Air termanis yang pernah kuminum" jawab Rubah...  Kambing pun berkata, "Alangkah senangnya bila aku juga bisa menikmatinya"  Rubah pun berkata, "Kenapa kamu tidak bergabung bersama ku?"  Tanpa Pikir Panjang, Kambing itu masuk ke dalam sumur dan Rubah segera Melompat dengan memanjat punggung Kambing lalu meninggalkannya... Kini giliran Kambing yang tidak bisa keluar dari sumur.. Kambing pun merasa ditipu dan dimanfaatkan oleh Rubah...... (Catatan) : Sikap Terburu-buru tanpa Pikir Panjang selalu membuat kita Melakukan Kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.. Apalagi jika kita Mudah tergi

Soerabaia 45 (1990)

Soerabaia 45  adalah  Film perjuangan   Indonesia  yang dirilis pada tahun  1990 . Film yang disutradari oleh  Imam Tantowi  ini dibintangi antara lain oleh  Nyoman Swadayani ,  Leo Kristi  dan  Usman Effendy . Kisah perang yang kemudian terkenal dengan sebutan peristiwa 10 November di Surabaya. Antara lain tokoh pembakar semangat, Bung Tomo, perobekan bendera Belanda, tertembaknya jendral Inggris dan lain lain. Film ini seolah direkonstruksi ulang sebagai sebuah visual ulang kisah heroik itu dari kacamata rakyat biasa. Soerabaia `45 menceritakan kemarahan rakyat Surabaya yang meledak begitu mengetahui bahwa pasukan Sekutu membawa misi mengembalikan Indonesia kepada Belanda. Perlawanan bersenjata pun dikobarkan hingga terbunuhnya pimpinan tentara Inggris di Jawa Timur yaitu Brigadir Jenderal Mallaby. Surabaya  | Berbekal materi yang diadaptasi dari buku Peristiwa 10 November 1945 yang diterbitkan Pemda Tingkat I Propinsi Jawa Timur yang diprakarsai oleh almarhum Bapak Blegoh Soema