Langsung ke konten utama

Indikator Sukses Ramadhan


Sobat,
Nabi Muhammad Saw pernah bersabda: “Barang siapa melakukan puasa di siang hari pada bulan Ramadhan karena dorongan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka Allah Swt akan memberikan ampunan atas segala dosanya di masa yang lalu. Barang siapa yang mendirikan shalat di malam hari di bulan Ramadhan karena dorongan iman dan mengharap pahala dari-Nya, Allah Swt akan memberi ampunan atas segala dosanya di masa yang lalu.”

Namun, Rasulullah juga pernah bersabda hal lain tentang Ramadhan yang mulia. “Banyak orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, tapi mereka tidak mendapatkan apa-apa kecuali hanya lapar dan dahaga. Banyak orang yang melakukan shalat di malam bulan Ramadhan, tapi mereka tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa mengantuk saja.”

Sobat,
Agar tak seperti definisi kedua, maka berhati-hatilah. Beberapa tanda sukses di bulan Ramadhan adalah, meningkatnya rasa keikhlasan. Kedua, Anda merasa lebih dekat pada Dzat yang memiliki hidup dan mengatur semesta. Allah mengawasi dan mengetahui segala yang terjadi, termasuk desir halus di dalam hati manusia. Suatu ketika, Khalifah Umar bin Khattab melakukan perjalanan dari Madinah ke Makkah. Di tengah jalan beliau bertemu dengan seorang pemuda yang miskin, penggembala kambing. Umar mencoba menguji sang pemuda miskin, tidak terdidik dan hidup jauh dari kota.

"Maukah kau menjual satu ekor dari kambingmu yang banyak itu?" tanya Umar membuka pembicaraan.

Sang pemuda menjawab, "Saya bukan pemilik kambing-kambing itu. Saya hanya penggembala".

Kemudian Umar membujuk lagi, "Katakan saja kepada tuanmu kalau seekor serigala telah datang memakannya."

Lalu dengan sangat tegas, sang pemuda memberikan jawaban yang tak mampu dibantah oleh Umar. “Lalu di mana Allah?” jawab sang pemuda. Kemudian, Umar pun menangis melihat sikap pemuda yang terjadi jauh lebih berakal dari penampilannya.

Sobat,
Indikasi ketiga, tumbuhnya kepedulian sosial. Islam menghendaki setiap Muslim tidak saja shalih secara individu, tapi juga baik secara sosial. Kesalehan individu tidak pernah cukup untuk dianggap menjadi kesalehan yang sempurna dalam Islam. Keempat, mereka yang sukses selama Ramadhan, keluar dari bulan ini dengan hidup yang lebih seimbang. Seimbang batin dan lahir. Seimbang dunia dan hari akhir.

Sobat,
Indikasi terakhir, mereka yang sukses mengarungi bulan mulia ini akan berhasil mendekati lailatul qadar. Malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Malam yang akan memberikan kita kekuatan besar, untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi setelah Ramadhan pergi. Semoga kita ada di antara, profesional Ramadhan yang merancang kesuksesannya sejak dini. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rubah dan Kambing

Suatu hari seekor Rubah sedang berjalan di tengah hutan..  Disitu ada sebuah sumur tua yang airnya jernih sehingga dia bisa bercermin..  Karena asyik bercermin, tanpa sengaja dia tercebur dan tidak bisa keluar..  Beberapa saat kemudian ada seekor Kambing datang ke sumur itu..... Kambing itu bertanya,  "Apa yang kamu lakukan?" "Aku sedang menikmati Air termanis yang pernah kuminum" jawab Rubah...  Kambing pun berkata, "Alangkah senangnya bila aku juga bisa menikmatinya"  Rubah pun berkata, "Kenapa kamu tidak bergabung bersama ku?"  Tanpa Pikir Panjang, Kambing itu masuk ke dalam sumur dan Rubah segera Melompat dengan memanjat punggung Kambing lalu meninggalkannya... Kini giliran Kambing yang tidak bisa keluar dari sumur.. Kambing pun merasa ditipu dan dimanfaatkan oleh Rubah...... (Catatan) : Sikap Terburu-buru tanpa Pikir Panjang selalu membuat kita Melakukan Kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.. Apalagi jika kita Mudah tergi

Pangawikan Pribadi (Pengenalan Diri)

"Di atas bumi dan di bawah langit ini tidak ada yang pantas dicari-cari (diburu) ataupun ditolak (disingkiri) secara mati-matian." (Ki Ageng Suryomentaram) Dunia berputar dengan perubahan yang cepat luar biasa. Perubahan terutama menyangkut aspek perilaku, perasaan, dan pikiran manusia. Pikiran manusia merupakan asal dari segala perubahan.              Bila pikiran kita jernih, keheningan jiwa dapat dirasakan, dan perilaku menjadi tenang, mendatangkan ketenangan dalam kehidupan di sekeliling kita. Sebaliknya, bila pikiran berantakan, perasaan atau jiwa kita terasa kacau, dan perilaku kita juga mengacaukan kehidupan di sekeliling kita.              Dari mana datangnya kejernihan pikiran? Ini merupakan inti persoalan hidup kita jika kita ingin merasakan kebahagiaan sejati dalam meng-arungi hidup dalam keadaan seperti apa pun. Sebagian dari kita tidak memedulikan hal ini, dan menjalani hidup secara serampangan mengikuti arus kehidupan materi yang adanya di luar diri

MORAL DI BALIK KISAH WAYANG

Kisah wayang adalah kisah tentang wayang, kisah tentang tokoh-tokoh yang barangkali sebetulnya tidak pernah ada di dunia ini. Besar kemungkinan, tokoh-tokoh ini diciptakan oleh pengarangnya, sebagai simbol gejala gejala yang dianggapnya hadir di dunia. Harus diingat bahwa kisah wayang berasal dari India, sebuah negara dengan latar belakang budaya yang berbeda dengan negara atau bangsa lain. Banyak orang di India yang percaya adanya para dewa. Karena itu, tidak mustahil bahwa salah satu tokoh wayang, adalah simbol dari dewa tertentu. Juga ada kemungkinan bahwa salah satu tokoh, adalah simbol dari nafsu tertentu, atau bahkan simbol dari ilmu tertentu. Dugaan bahwa tokoh-tokoh wayang hanya merupakan simbol-simbol tertentu, menyebabkan kisah wayang harus diitrepretasikan secara sangat berhati-hati. Kita harus menyadari bahwa di balik kisah wayang, ada ajaran-ajaran tertentu yang diberikan secara tersamar. Untuk menangkap ajaran tersamar itu, ada baiknya kita mulai denga