Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Jalanan Bukan Rumah Mereka !

Jelang maghrib melintas perempatan di Fatmawati. Hari ini tampak lengang dengan kendaraan, roda empat maupun roda dua. Tidak seperti biasanya, kemacetan tidak tampak sepertinya hari ini. Jelang perempatan, yang berwarna merah untuk lampu lalu lintas, mengharuskan saya menghentikan roda motor saya. Sesaat ada bunyi “kecrekan” dengan lendir yang keluar dari hidungnya. Saya menengoknya, ternyata seoarng anak perempuan kecil. Kira-kira mungkin usianya 4 tahunan. Rambut keriting yang berbalut dengan debu. Menggunakan kaos dan celana pendek, dan terus membunyikan “kecrekan”nya.  Sembari mengatakan, “om bagi uangnya. Om” seraya menegadahkan tangannya. Belum selesai memerikan peratian pada anak perempuan ini, kemudian ada anak kecil perempuan lainnya yang bekejaran dengan temannya di atas zebra cross. Mereka begitu senangnya bermain-main ditengah bahaya jalanan. Saya terasa “sesak” dan pikiran yang teringat akan si kecil sesusia mereka, yang sedang bermain bersama bundanya, bercanda,

Belajar dari Sang Patih

Semangat Pagi Sobat 1ndONEsia...Gajah Mada tidak akan luput dari ingatan ketika kita mempelajari sejarah Indonesia di zaman kerajaan. Mahapatih Kerajaan Majapahit yang luar biasa. Siapapun yang mengenal tokoh Gajah Mada akan tahu nama sumpah yang telah diucapkannya demi cita-cita besar negaranya. Sumpah Palapa. Sumpah yang memaksa dirinya untuk bergerak secara total untuk mewujudkan kesatuan wilayah nusantara di naungan kerajaan Majapahit. Terlepas dari sumpah yang tentu saja sangat kontroversial itu, ada hal yang sangat menarik dari sosok Gajah Mada : TOTALITAS . Ketika diangkat sebagai Mahapatih, Gajah Mada masih sangat muda. Bahkan termasuk yang paling muda diantara para kandidat Mahapatih ketika itu. Banyak pihak yang meragukan kemampuan Gajah Mada untuk melaksanakan tugas sebagai orang nomor dua di kerajaan Majapahit. Justru di sinilah kemampuan Gajah Mada diuji. Di tengah keragu-raguan banyak pihak yang umumnya terdiri orang-orang yang sudah wredha (tua-senior), G

Sejarah awal penerbangan di Indonesia (Bagian 4 Akhir)

PENDIRIAN Ketika upaya pendirian mulai menampakkan bentuknya - dengan nama Industri Pesawat Terbang Indonesia/IPIN di Pondok Cabe, Jakarta - timbul permasalahan dan krisis di tubuh Pertamina yang berakibat pula pada keberadaan Divisi ATTP, proyek serta programnya - industri pesawat terbang. Akan tetapi karena Divisi ATTP dan proyeknya merupakan wahana guna pembangunan dan mempersiapkan tinggal landas bagi bangsa Indonesia pada Pelita VI, Presiden menetapkan untuk meneruskan pembangunan industri pesawat terbang dengan segala konsekuensinya. April 1975 Maka berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12, tanggal 15 April 1975 dipersiapkan pendirian industri pesawat terbang. Melalui peraturan ini, dihimpun segala aset, fasilitas dan potensi negara yang ada yaitu : - aset Pertamina, Divisi ATTP yang semula disediakan untuk pembangunan industri pesawat terbang dengan aset Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio/LIPNUR, AURI - sebagai modal dasar pendirian industri pesawat terbang

Sejarah awal penerbangan di Indonesia (Bagian 3)

PENDIRIAN INDUSTRI PESAWAT TERBANG DI INDONESIA Pada 1 Agustus 1954 berhasil diterbangkan prototipe "Si Kumbang", sebuah pesawat serba logam bertempat duduk tunggal yang dibuat sesuai dengan kondisi negara pada waktu itu. Pesawat ini berhasil di buat / produksi tiga buah.  "Si Kumbang" ☆ BELALANG 89 Pada 24 April 1957, Seksi Percobaan ditingkatkan menjadi Sub Depot Penyelidikan, Percobaan & Pembuatan berdasar Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara No. 68. Setahun kemudian, 1958 berhasil diterbangkan prototipe pesawat latih dasar "Belalang 89" yang ketika diproduksi menjadi Belalang 90. Pesawat yang diproduksi sebanyak lima unit ini dipergunakan untuk mendidik calon penerbang di Akademi Angkatan Udara dan Pusat Penerbangan Angkatan Darat. "Belalang 89" ☆ KUNANG NU-25 Di tahun yang sama berhasil diterbangkan pesawat olah raga "Kunang 25". Filosofinya untuk menanamkan semangat kedirgan

Sejarah awal penerbangan di Indonesia (Bagian 2)

PESAWAT TERBANG PASCA PERANG KEMERDEKAAN 1945 :   Makin terbuka kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan impiannya membuat pesawat terbang sesuai dengan rencana dan keinginan sendiri. Kesadaran bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas akan selalu memerlukan perhubungan udara secara mutlak sudah mulai tumbuh sejak waktu itu, baik untuk kelancaran pemerintahan, pembangunan ekonomi dan pertahanan keamanan. Pada masa perang kemerdekaan kegiatan kedirgantaraan yang utama adalah sebagai bagian untuk memenangkan perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan, dalam bentuk memodifikasi pesawat yang ada untuk misi-misi tempur. Oktober 1945 Tokoh pada massa ini adalah Agustinus Adisutjipto, yang merancang dan menguji terbangkan dan menerbangkan dalam pertempuran yang sesungguhnya. Pesawat Cureng/Nishikoren peninggalan Jepang yang dimodifikasi menjadi versi serang darat. Penerbangan pertamanya bulan oktober di atas kota kecil Tasikmalaya. 1946 :    di Yog

Sejarah awal penerbangan di Indonesia

PESAWAT TERBANG PRA KEMERDEKAAN INDONESIA Sejak legenda pewayangan berkembang dalam bagian hidup kebudayaan dan masyarakat Indonesia serta munculnya figur Gatotkaca dalam kisah Bratayuda yang dikarang Mpu Sedah serta figur Hanoman dalam kisah Ramayana adalah personifikasi pemikiran manusia Indonesia untuk bisa terbang. Tampaknya keinginan ini terus terpupuk dalam jiwa dan batin manusia Indonesia sesuai dengan perkembangan jamannya. Jaman Pemerintah kolonial Belanda tidak mempunyai program perancangan pesawat udara, namun telah melakukan serangkaian aktivitas yang berkaitan dengan pembuatan lisensi, serta evaluasi teknis dan keselamatan untuk pesawat yang dioperasikan di kawasan tropis, Indonesia. 1911: Pesawat terbang jenis Antoinette diangkut ke Surabaya menggunakan kapal laut. 18 Maret 1911 Gijs Kuller (orang Belanda) mendemonstrasikan pesawat tersebut terbang di Pasar Turi Surabaya, menjadi penerbangan pesawat bermotor pertama di Indonesia. Demonstrasinya dil