Langsung ke konten utama

Kreasi Besar Dari Tidak Efektif


 

Satu hal yang pasti, bahwa rahasia orang biasa bisa menjadi hebat adalah dengan cara bekerjasama, menciptakan sinergi melalui kreativitas tinggi. Jika sebagai individu anda tidak kreatif, jangan khawatir. Dengan bekerjasama, kumpulan individu yang tidak kreatif sekalipun bisa menghasilkan kreasi besar dari ketidak-kreatifan itu sendiri. Anda tidak percaya? Saya punya banyak contoh tentang hal itu.

Suatu saat, sebuah kelompok yang terdiri dari 11 orang terpaksa harus mengarungi laut untuk mengambil suatu benda yang diperlukan untuk tugas utama yang lain. Mereka hanya memiliki seutas tali yang tidak cukup panjang unuk menjangkau benda yg cukup jauh jaraknya dari tepi pantai. Sayangnya, 10 dari 11 anggota kelompok itu tidak bisa berenang sama sekali, padahal benda itu mutlak diperlukan sementara mereka pun harus bersaing dengan kelompok lain yang justru sebagian besar angotanya dapat berenang dengan baik. Dengan modal seerti itu mereka tentu bakal kalah, kecuali kalau mereka sangat kreatif.

Sayangnya lagi, kelompok ini sudah terbukti sebelumnya tidak cukup kreatif atau kalah kreatif dibanding lawan-lawannya. Cuma satu hal yang masih mereka miliki yaitu kemauan untuk tetap ikut berlomba meski tahu akan hanya menjadi penggembira atau pelengkap penderita. Mereka selalu menghibur diri kalaupun kalah tetap mendapat juara, yakni juara ke 3 dari ke 3 kelompok yang berlomba!

Mengingat modal yang mereka miliki hanya seperti itu, maka pilihan terbaik yang mereka buat hanyalah pasrah untuk kalah, menjalankan seadanya saja. Tak ada yang mencoba berpikir lain, mencari alternatif seperti membuat rakit dari benda-benda yang ada di tepi pantai. Perhitungan mereka sederhana dan logis: kalau mereka mesti membuat lebih (rakit) lebih dulu maka begitu rakit selesai pun kelmpok lain sudah pula selesai mengambil benda yang harus diambil itu. Akhirnya, keputusannya simpel saja: lakukan yang bisa dilakukan, yang tidak ya tinggalkan saja!Dengan sikap itu,anggota yg bisa berenang meminta tubuhnya diikat dengan tali dan dia mencoba menuju benda keramat itu, sementara 10 orang lainnya memegang ujung tali lainnya dari tepi pantai. Tentu saja tali itu tak cukup panjang unuk mengulur perenang mereka hingga ke benda tujuan, tetapi karena merasa tanggung anggota yang lain mendesak untuk mencoba masuk ke laut sambil terus berpegangan/bergandengan tangan dan terus mengulur tali. Dan....akhirnya si perenang mampu meraih benda itu. Segera mereka menarik tali dan dengan cepat menyeret si perenang kembali ke pantai bersama benda tujuan itu.

Alhasil..., mereka keluar sebagai pemenangnya karena jauh lebh cepat dengan cara mengulur tali itu dari pada yang dilakukan kelompok lain dimana semua anggota berenang bersama-sama saling menjaa satu dengan yang lain terutama yan kurang bisa berenang. Akibatnya tentu menjadi lebih berat dan hasilya lebih lama. Mereka melakukan itu karena hampir semuanya bisa berenang!Sedangkan dilain pihak kelompok yg menang itu menciptakan kreasi besar dari ketidak mampuan secara individu, tidak kreatif secara sendiri-sendiri tetapi menemukan solusi sinergi manakala mereka melakukannya berrsama dengan saling melengkapi dan mempertajam ide awal yg sebenarnya sama sekali tidak kreatif! Modalnya cuma MAU! Meski asrah sekalipun, ketika kita mau selalu saja ada cara yang dapat ditemukan apalagi kalau dilakukan bersama-sama. Itulah salah satu mukjizat yang bisa dibuat manusia melalui kebersamaan.

Tak salah pepatah mengataka "Dimana ada Kemauan disitiada Jalan"!

Mau adalah sebuah sikap yang muncul dari nilai yang dianut pelakunya. Tanpa nilai itu orang akan bersikap lain, sikap yang berbeda dan tidak mendukung pada penciptaan sinergi untk membuahkan hasil hebat. Nilai-nilai seperti apa yang mampu membawa sikap yang menciptakan kehebatan itulah yang menjadi dasar pelatihan SOBAT. Khususnya pada modul training SH atau SOBAT SEHATI anda diasah dan dilatih untuk membangun nilai-nilai pembentuk sikap hebat itu.Kita akan bicarakan lebih lanjut pada posting selanjutnya.

Yang jelas, jangan merasa takut dan kawathir meski secara pribadi anda adalah manusia yang tidak memiliki keisimewaan atau kelebihan maupun talenta tinggi. Justru kehebetan itu ada pada diri manusia-manusia biasa itu.



Salam SOBAT!

Written by : Hillon Iswanto Goa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pangawikan Pribadi (Pengenalan Diri)

"Di atas bumi dan di bawah langit ini tidak ada yang pantas dicari-cari (diburu) ataupun ditolak (disingkiri) secara mati-matian." (Ki Ageng Suryomentaram) Dunia berputar dengan perubahan yang cepat luar biasa. Perubahan terutama menyangkut aspek perilaku, perasaan, dan pikiran manusia. Pikiran manusia merupakan asal dari segala perubahan.              Bila pikiran kita jernih, keheningan jiwa dapat dirasakan, dan perilaku menjadi tenang, mendatangkan ketenangan dalam kehidupan di sekeliling kita. Sebaliknya, bila pikiran berantakan, perasaan atau jiwa kita terasa kacau, dan perilaku kita juga mengacaukan kehidupan di sekeliling kita.              Dari mana datangnya kejernihan pikiran? Ini merupakan inti persoalan hidup kita jika kita ingin merasakan kebahagiaan sejati dalam meng-arungi hidup dalam keadaan seperti apa pun. Sebagian dari kita tidak memedulikan hal ini, dan menjalani hidup secara serampangan mengikuti arus kehidupan materi yang adanya di luar diri

Rubah dan Kambing

Suatu hari seekor Rubah sedang berjalan di tengah hutan..  Disitu ada sebuah sumur tua yang airnya jernih sehingga dia bisa bercermin..  Karena asyik bercermin, tanpa sengaja dia tercebur dan tidak bisa keluar..  Beberapa saat kemudian ada seekor Kambing datang ke sumur itu..... Kambing itu bertanya,  "Apa yang kamu lakukan?" "Aku sedang menikmati Air termanis yang pernah kuminum" jawab Rubah...  Kambing pun berkata, "Alangkah senangnya bila aku juga bisa menikmatinya"  Rubah pun berkata, "Kenapa kamu tidak bergabung bersama ku?"  Tanpa Pikir Panjang, Kambing itu masuk ke dalam sumur dan Rubah segera Melompat dengan memanjat punggung Kambing lalu meninggalkannya... Kini giliran Kambing yang tidak bisa keluar dari sumur.. Kambing pun merasa ditipu dan dimanfaatkan oleh Rubah...... (Catatan) : Sikap Terburu-buru tanpa Pikir Panjang selalu membuat kita Melakukan Kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.. Apalagi jika kita Mudah tergi

MORAL DI BALIK KISAH WAYANG

Kisah wayang adalah kisah tentang wayang, kisah tentang tokoh-tokoh yang barangkali sebetulnya tidak pernah ada di dunia ini. Besar kemungkinan, tokoh-tokoh ini diciptakan oleh pengarangnya, sebagai simbol gejala gejala yang dianggapnya hadir di dunia. Harus diingat bahwa kisah wayang berasal dari India, sebuah negara dengan latar belakang budaya yang berbeda dengan negara atau bangsa lain. Banyak orang di India yang percaya adanya para dewa. Karena itu, tidak mustahil bahwa salah satu tokoh wayang, adalah simbol dari dewa tertentu. Juga ada kemungkinan bahwa salah satu tokoh, adalah simbol dari nafsu tertentu, atau bahkan simbol dari ilmu tertentu. Dugaan bahwa tokoh-tokoh wayang hanya merupakan simbol-simbol tertentu, menyebabkan kisah wayang harus diitrepretasikan secara sangat berhati-hati. Kita harus menyadari bahwa di balik kisah wayang, ada ajaran-ajaran tertentu yang diberikan secara tersamar. Untuk menangkap ajaran tersamar itu, ada baiknya kita mulai denga