Langsung ke konten utama

Kata-kata adalah Mantra




Dalam bukunya “De grondsla-gen van Uw Succes”, WJ Brown menulis, “Kehidupan batin manusia ibarat gunung es: 1/3 bagian nongol ke permukaan laut, sedang 2/3 lainnya tak kelihatan, tersembunyi di bawah permukaan air”.

Manusia selalu berfikir. Ia senantiasa berusaha agar setiap hal yang ia lakukan diurus secara sadar, sepenuhnya. Namun tak semua kehendak mudah dicapai. Pada waktu-waktu tertentu, manusia sering dipengaruhi oleh sesuatu yang “gaib”, bawah sadar.


Misalnya? Kita sering tertarik pada seseorang. Tapi kita tak bisa menerangkan kenapa, hal apa yang menyebabkan timbulnya perasaan semacam itu. Atau suatu ketika, tiba-tiba muncul suatu perasaan tidak enak, gelisah, hingga jantung pun berdebar-debar. Kita tak mampu menjelaskan, kenapa demikian. Tahu-tahu beberapa saat, atau beberapa hari setelah itu, kejadian tak diinginkan betul-betul menimpa. Dari kondisi semacam itu terbukti, kekuatan bawah sadar dalam diri kita sedang bekerja.


Batin Manusia


Para ahli telah sampai pada kesimpulan bahwa dalam batin manusia terpendam kekuatan bawah sadar. Sewaktu-waktu ia dapat muncul ke permukaan dan mempengaruhi rasa-sadar. Kenapa? Karena ada hubungan yang sangat erat diantara keduanya. Pusatnya terletak di otak. Pada bagian atas sumsum belakang terdapat sambungan yang langsung saling berkaitan dengan otak. “Jembatan” sumsum itulah yang menggetarkan “sinyal-sinyal” dari bawah sadar ke otak. Dari sini ia langsung mempengaruhi. Satu hal perlu dicatat, bahwa kekuatan bawah sadar menurut Mr. Brown tadi adalah 2 kali lebih dahsyat ketimbang kekuatan sadar!


Perbedaannya apa? Pikiran sadar hanya bekerja selama manusia tidak tidur. Paling banter 16 jam sehari. Masa dinasnya terbatas. Dalam masa sesingkat itu, ia bertanggung jawab mengambil keputusan dengan segera mengenai soal-soal “kehidupan” dan lain sebagainya. Ia juga mengontrol situasi yang dihadapkan padanya. Kesan-kesan ia serap dengan cepat, namun secepat itu pula ia lupakan kembali.


Sedangkan “pikiran – bawah sadar” tidak semalas itu. Ia bekerja terus-menerus selama 24 jam sehari. Tiada waktu istirahat sedetik pun. Ia akan selalu olah diri, melumat segala masalah. Malahan banyak pekerjaan yang tak terselesaikan oleh rekannya (pikiran sadar), ia borong dengan tuntas, memuaskan. Dan ini telah dilakukannya sejak detik pertama kelahiran kita!


Banyak lagi kelebihannya, diantaranya yang paling penting ialah “kejeniusannya”. Ia tak pernah pikun. Semua situasi, emosi, dan sensasi yang kita temui, selalu diingatnya. Tambahan lagi, kapasitas memorinya pun sukar diperhitungkan.


Makanya, apabila kita mampu mengendalikan kekuatan yang tersembunyi itu, kekuatan otak kita akan bertambah secara menakjubkan sekali. Hampir-hampir kita sukar mempercayainya. Kita sering mengalami problema yang sukar sekali dipecahkan. Kendati otak telah diperas berjam-jam lamanya. Esok harinya, setelah tidur dimalam hari, tiba-tiba muncul saja penyelesaiannya. Sungguh tak terbayangkan sebelumnya.


Timbul pertanyaan, mengapa banyak sekali masalah yang sering dapat terselesaikan sewaktu kita tidur nyenyak? Sebabnya ternyata sederhana sekali. Problema yang sedang kita hadapi itu terlalu sulit buat “pikiran sadar”. Akhirnya ia tertimbun dalam “bawah sadar “. Malam harinya, tatkala sedang tertidur pulas, bawah sadar bekerja keras. Akhirnya ia berhasil memecahkannya.

Dalam ilmu kedokteran, peristiwa ini disebut “endopsychic process”. Diduga ia sangat vital sekali dalam hidup kita sehari-hari. Hidup tanpa dia, semua tampak mustahil. Sampai saat ini para ahli yakin, bahwa dengan sedikit latihan, setiap orang mampu meningkatkan kekuatan terpendam itu.

Jin Ifrid dalam Diri Anda


Ada sebagian orang mempersonifikasikan pikiran bawah sadar itu dengan jin Ifrid. Jin ini tersohor dalam dongeng Lampu Wasiat Aladin. Ia patuh sekali. Apapun perintah tuannya, akan ia kerjakan dengan sempurna. Tak peduli baik atau buruk Baginya semua titah itu baik dan benar. Kemampuan kritisnya lemah. Tapi kekuatannya luar biasa.


Persis kayak komputer. Ia menampung semua data yang diprogramkan padanya tanpa membantah. Lalu seluruh data itu ia susun dalam arsip yang rapi. Semakin banyak data, semakin pintar dan makin beragam pula tugas yang sanggup ia selesaikan. Penimbunan itu terus berantai. Arsipnya membengkak, begitu seterusnya.


Pianis yang mahir menekan tuts-tuts dengan otomatis, tanpa berfikir lagi, penggesek biola, penari, peniup saxophone juga tanpa berfikir lagi bermain dengan lincah sekali. Padahal dulu dengan susah payah, penuh konsentrasi, mereka berlatih berbulan-bulan lamanya. Sebetulnya, saat itu ia sedang memasukkan informasi kedalam memori “jin “ itu. Makin sering ia berlatih, makin berkembang data yang masuk, makin mahirlah dia. Terwujudlah suatu kebiasaan baru yang naluriah sifatnya. Otomatis!


Begitulah semua kebiasaan manusia tercipta. Yang baik atau pun yang buruk. Otomatis, sifat perangai kita pun adalah hasil proses ini. Kebiasaan merokok, suka pacaran, gemar minum tuak, berjudi morfinis, atau apapun namanya semua akibat memori “jin ifrid” itu diisi kebiasaan yang terus menerus. Berulang dan diulang. Sehingga pada akhirnya jin itu “yakin” dan kemudian ia mahir, tagih, nyandu. Seperti itu pula halnya kebiasaan-kebiasaan baik. Suka menolong, dermawan, murah senyum, penampilan yang selalu rapi, optimis dan banyak lagi.


Tidak hanya sampai disana. Kita pun mampu membentuk kebiasaan baru, keterampilan baru, perangai baru, akhlak baru. “Habit is the second nature,” tutur orang Inggris. Dan itu pun kita bisa pilih: mau yang baik, mulia atau pun yang buruk. Semua tergantung kita. Dengan membentuk kebiasaan-kebiasaan positif baik dan terpuji serta sedikit demi sedikit meninggalkan kebiasaan jelek, otomatis terbentuklah tabiat baru. Semakin sering, semakin baik.


Terapi Mental


Agaknya masih banyak orang yang sedang penyakit mental. Pikiran bawah sadarnya banyak kena “racun”. Malangnya, dirinya sendiri yang meracuni. Tanpa pernah ia sadari. Itulah mereka yang suka keluh kesah, senantiasa berputus asa, merasa tak sanggup melakukan sesuatu sebelum dicoba, dsbnya.


Dari mulut mereka keluar “mantera-mantera”, tanpa sama sekali menyadarinya sebagai “mantera”. Kita sering mungkin (tanpa sadar) mengucapkan kata-kata “mantera” itu, seperti, “Ah malas! Nggak mungkin berhasil! Takdir saya memang begini, mau apa lagi!” Itulah mantera-mantera yang kemudian disimpan di bawah sadar kita, lalu “jin ifrid” itu mengganggapnya sebagai ”perintah” kita. Jadilah diri kita persis seperti yang kita “mantera” itu.

Itulah sebabnya Rasulullah SAW pernah bersabda, “Jika engkau beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka berkata-katalah (hanya) yang baik saja, (kalau tidak) lebih baik diam.”

Setiap ucapan yang keluar dari mulut, setiap tindakan yang kita kerjakan tak pernah dilupakan oleh sang bawah sadar. Apapun bentuknya. Kata-kata yang kita ucapkan akan terus direkam dalam memori Jin Ifrid (bawah sadar kita itu). Ya, tanpa sengaja kita telah memberi input “negatif” pada pikiran bawah sadar kita.


Kalau ini sering dilakukan, itu berarti kita berusaha meyakinkan “bawah sadar” kita. Jin itu akhirnya menganggukan kepalanya jua.


Kalau begitu, apakah pikiran bawah sadar itu berbahaya? Hingga patut pula dibunuh? Tidak usah. Janganlah berperang dengannya. Cobalah pandai-pandai berdiplomasi, bercengkrama secara santai, sehingga perlahan-lahan tapi pasti, terwujudlah suatu hasil yang positif. Ia akan cenderung menyedot hal – hal yang tak diinginkan. Ini jelas tidak menguntungkan.


Akhirnya patut disadari, jin Ifrid itu bukan makhluk lain. Ia adalah kemampuan besar yang misterius dari pikiran kita sendiri. Selama ini ia telah banyak membantu kita. Sejak kita lahir, ia senantiasa menunggu titah kita untuk ia kerjakan dengan patuh, demi kesuksesan kita. Ia bukan milik orang lain. Ini adalah milik kita. Kita lah tuannya, sang Aladinnya!


Bagaimana Tuan-Tuan...? Ke’HEBAT’an ada di dalam diri kita, yaitu : PIKIRAN, KATA, merupakan PERBUATAN kita. Apa yang ada dipikiran yang terucap dalam kata-kata akan menjadi ”mantra” yang luar biasa, yang membuat alam semesta mendukung apa yang diucapkan...BE POSITIVE and Take ACTION !!..dan Semua Orang Bisa hebAT !!


Wicaksana, November 2008







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pangawikan Pribadi (Pengenalan Diri)

"Di atas bumi dan di bawah langit ini tidak ada yang pantas dicari-cari (diburu) ataupun ditolak (disingkiri) secara mati-matian." (Ki Ageng Suryomentaram) Dunia berputar dengan perubahan yang cepat luar biasa. Perubahan terutama menyangkut aspek perilaku, perasaan, dan pikiran manusia. Pikiran manusia merupakan asal dari segala perubahan.              Bila pikiran kita jernih, keheningan jiwa dapat dirasakan, dan perilaku menjadi tenang, mendatangkan ketenangan dalam kehidupan di sekeliling kita. Sebaliknya, bila pikiran berantakan, perasaan atau jiwa kita terasa kacau, dan perilaku kita juga mengacaukan kehidupan di sekeliling kita.              Dari mana datangnya kejernihan pikiran? Ini merupakan inti persoalan hidup kita jika kita ingin merasakan kebahagiaan sejati dalam meng-arungi hidup dalam keadaan seperti apa pun. Sebagian dari kita tidak memedulikan hal ini, dan menjalani hidup secara serampangan mengikuti arus kehidupan materi yang adanya di luar diri

Rubah dan Kambing

Suatu hari seekor Rubah sedang berjalan di tengah hutan..  Disitu ada sebuah sumur tua yang airnya jernih sehingga dia bisa bercermin..  Karena asyik bercermin, tanpa sengaja dia tercebur dan tidak bisa keluar..  Beberapa saat kemudian ada seekor Kambing datang ke sumur itu..... Kambing itu bertanya,  "Apa yang kamu lakukan?" "Aku sedang menikmati Air termanis yang pernah kuminum" jawab Rubah...  Kambing pun berkata, "Alangkah senangnya bila aku juga bisa menikmatinya"  Rubah pun berkata, "Kenapa kamu tidak bergabung bersama ku?"  Tanpa Pikir Panjang, Kambing itu masuk ke dalam sumur dan Rubah segera Melompat dengan memanjat punggung Kambing lalu meninggalkannya... Kini giliran Kambing yang tidak bisa keluar dari sumur.. Kambing pun merasa ditipu dan dimanfaatkan oleh Rubah...... (Catatan) : Sikap Terburu-buru tanpa Pikir Panjang selalu membuat kita Melakukan Kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.. Apalagi jika kita Mudah tergi

MORAL DI BALIK KISAH WAYANG

Kisah wayang adalah kisah tentang wayang, kisah tentang tokoh-tokoh yang barangkali sebetulnya tidak pernah ada di dunia ini. Besar kemungkinan, tokoh-tokoh ini diciptakan oleh pengarangnya, sebagai simbol gejala gejala yang dianggapnya hadir di dunia. Harus diingat bahwa kisah wayang berasal dari India, sebuah negara dengan latar belakang budaya yang berbeda dengan negara atau bangsa lain. Banyak orang di India yang percaya adanya para dewa. Karena itu, tidak mustahil bahwa salah satu tokoh wayang, adalah simbol dari dewa tertentu. Juga ada kemungkinan bahwa salah satu tokoh, adalah simbol dari nafsu tertentu, atau bahkan simbol dari ilmu tertentu. Dugaan bahwa tokoh-tokoh wayang hanya merupakan simbol-simbol tertentu, menyebabkan kisah wayang harus diitrepretasikan secara sangat berhati-hati. Kita harus menyadari bahwa di balik kisah wayang, ada ajaran-ajaran tertentu yang diberikan secara tersamar. Untuk menangkap ajaran tersamar itu, ada baiknya kita mulai denga