Langsung ke konten utama

Menjadi BESAR


Berlari kau dengan langkah kakimu yang kecil
Bertepuk tangan dengan tangan-tanganmu yang kecil
Bercanda tawa dengan teriakan suaramu yang kecil
Begitu lepasnya mereka berguling di tepi danau kecil
Tak peduli dengan kicauan burung-burung kecil
Inilah kebahagiaan seorang bidadari kecil
Tanpa terasa telah habis waktu semasa kecil.

Kini Ia telah beranjak dewasa dengan jiwa yang besar
Yang mencoba berlari dengan langkah kakinya yang besar
Berjabat tangan dengan kekuasaan yang besar
Bahkan menangis dan tertawapun dengan suara yang besar
Begitu sering muncul tekan jiwa dari persoalan besar
Inilah kehidupan mereka yang sering merasa "besar"
 
Merasa "besar" kepala, yang merasa "besar" Diri ,
merasa senang dengan gelar 'kebesarannya'
kadang tidak merasa memiliki kemarahan dan kebencian yang besar
yang tidak merasa memiliki Kesombongan dan keangkuhan yang besar
Tanpa terasa telah habis waktunya dengan semua itu.

Bila bisa menaklukan diri sendiri, membuat masalah besar menjadi kecil
Dan bisa mengembangkan perbuatan baik yang kecil menjadi besar..
Mengubah pikiran sempit menjadi pikiran yang lapang,
mengembangkan sisi bathin yang kecil menjadi besar,
Ia selalu berbesar hati dan berjiwa besar,
Mengisi sisi kehidupannya dengan hal-hal "besar" yang bermanfaat
Maka sesungguhnya Ia adalah Orang yang Besar

Keindahan hati seorang bidadari kecil terpancar dari senyumannya yang ceria
Sesungguhnya bibit kebesaran hati dipupuk sejak kecil.
Menjadi besar mudah, tetapi untuk berbesar hati itu yang sulit,
Bila kita mampu menghadapi semua kenyataan hidup dan melewatinya.
Besar atau kecil masalah itu bukan ukuran, selama memiliki kejernihan hati.
Seperti Bidadari kecil menatap dunia dengan dua bola matanya yang jernih.
........

Wicaksana, 2011

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pangawikan Pribadi (Pengenalan Diri)

"Di atas bumi dan di bawah langit ini tidak ada yang pantas dicari-cari (diburu) ataupun ditolak (disingkiri) secara mati-matian." (Ki Ageng Suryomentaram) Dunia berputar dengan perubahan yang cepat luar biasa. Perubahan terutama menyangkut aspek perilaku, perasaan, dan pikiran manusia. Pikiran manusia merupakan asal dari segala perubahan.              Bila pikiran kita jernih, keheningan jiwa dapat dirasakan, dan perilaku menjadi tenang, mendatangkan ketenangan dalam kehidupan di sekeliling kita. Sebaliknya, bila pikiran berantakan, perasaan atau jiwa kita terasa kacau, dan perilaku kita juga mengacaukan kehidupan di sekeliling kita.              Dari mana datangnya kejernihan pikiran? Ini merupakan inti persoalan hidup kita jika kita ingin merasakan kebahagiaan sejati dalam meng-arungi hidup dalam keadaan seperti apa pun. Sebagian dari kita tidak memedulikan hal ini, dan menjalani hidup secara serampangan mengikuti arus kehidupan materi yang adanya di luar diri

Rubah dan Kambing

Suatu hari seekor Rubah sedang berjalan di tengah hutan..  Disitu ada sebuah sumur tua yang airnya jernih sehingga dia bisa bercermin..  Karena asyik bercermin, tanpa sengaja dia tercebur dan tidak bisa keluar..  Beberapa saat kemudian ada seekor Kambing datang ke sumur itu..... Kambing itu bertanya,  "Apa yang kamu lakukan?" "Aku sedang menikmati Air termanis yang pernah kuminum" jawab Rubah...  Kambing pun berkata, "Alangkah senangnya bila aku juga bisa menikmatinya"  Rubah pun berkata, "Kenapa kamu tidak bergabung bersama ku?"  Tanpa Pikir Panjang, Kambing itu masuk ke dalam sumur dan Rubah segera Melompat dengan memanjat punggung Kambing lalu meninggalkannya... Kini giliran Kambing yang tidak bisa keluar dari sumur.. Kambing pun merasa ditipu dan dimanfaatkan oleh Rubah...... (Catatan) : Sikap Terburu-buru tanpa Pikir Panjang selalu membuat kita Melakukan Kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.. Apalagi jika kita Mudah tergi

MORAL DI BALIK KISAH WAYANG

Kisah wayang adalah kisah tentang wayang, kisah tentang tokoh-tokoh yang barangkali sebetulnya tidak pernah ada di dunia ini. Besar kemungkinan, tokoh-tokoh ini diciptakan oleh pengarangnya, sebagai simbol gejala gejala yang dianggapnya hadir di dunia. Harus diingat bahwa kisah wayang berasal dari India, sebuah negara dengan latar belakang budaya yang berbeda dengan negara atau bangsa lain. Banyak orang di India yang percaya adanya para dewa. Karena itu, tidak mustahil bahwa salah satu tokoh wayang, adalah simbol dari dewa tertentu. Juga ada kemungkinan bahwa salah satu tokoh, adalah simbol dari nafsu tertentu, atau bahkan simbol dari ilmu tertentu. Dugaan bahwa tokoh-tokoh wayang hanya merupakan simbol-simbol tertentu, menyebabkan kisah wayang harus diitrepretasikan secara sangat berhati-hati. Kita harus menyadari bahwa di balik kisah wayang, ada ajaran-ajaran tertentu yang diberikan secara tersamar. Untuk menangkap ajaran tersamar itu, ada baiknya kita mulai denga