Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2010

Bersama dalam Kebhinekaan

Hakikat terciptanya sinergi adalah memanfaatkan perbedaan. Keanekaragaman kemampuan para anggota tim merupakan asset yang berharga manakala dikelola demi memperoleh sinergi. Modal keterbukaan komunikasi yang telah dimiliki akan memunculkan beragam ide dan pemikiran berbeda, yang kemudian dengan rasa saling menghargai dan saling percaya, ide-ide berbeda itu dapat diramu dan dipertajam melalui kepemimpinan bersama untuk menghasilkan solusi bersama, solusi milik tim. Di dalam membentuk sinergi, mutlak harus ada perbedaan. Pepatah Inggris mengatakan “If two always agree, only one is needed”. Jika dua orang selalu setuju, hanya satu sang diperlukan. Jadi jika ada lebih dari satu orang yang berserikat dalam niat bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang jauh lebih besar, maka perbedaan menjadi wajib hukumnya. Perbedaan dalam persoalan ini bukan dalam arti asal tidak sama, melainkan ide-ide beragam yang diperoleh dari cara memandang dengan persepsi yang berbeda terha

Membangun Efektivitas Team

Karakteristik selanjutnya yang harus dimiliki oleh sebuah tim untuk dapat berkinerja hebat adalah cara kerja yang efektif (effective working procedure). Bilapun tim telah memiliki solusi kreatif atas permasalahan yang dihadapi, namun tidak mampu mempersiapkan cara-cara pelaksanaannya yang efektif, tidak mustahil hasil yang diharapkan tidak akan terwujud. Bahkan seringkali tugas pekerjaan tidak terselesaikan dan orang menjadi frustrasi sehingga akhirnya tim pecah ditengah jalan. Hal pertama yang harus dilakukan oleh tim yaitu menetapkan tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan secara rinci beserta sasaran-sasaran antaranya sebagai milestone. Hindari nafsu untuk menyelesaikan secara terburu-buru (Jawa: grusa-grusu) dengan mengeroyok habis seluruh pekerjaan sekaligus. Ingatlah bahwa tidak semua tugas atau pekerjaan dapat dilakukan secara paralel. Banyak diantaranya memerlukan masukan dari hasil pekerjaan yang lain sebelum dapat digarap dengan baik. Jangan pula dilupakan ada peke

Ilmu Landak

Team berkinerja hebat juga memiliki karakteristik luwes (fleksibel) atau lentur terhadap berbagai situasi, serta mampu beradaptasi dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Anggota team menyadari bahwa solusi kreatif mereka bisa saja tidak berjalan dengan baik karena situasinya berubah, atau memang solusinya tidak cukup baik sehingga perlu diperbaiki. Bisa juga karena prosedur kerja yang tidak efektif. Dalam situasi demikian peran pengendali kerja penting dalam mengusulkan team berhenti sementara untuk mencari perbaikan solusi atau prosedur kerja. Sering kali terjadi karena waktu yang dirasakan mendesak atau sumberdaya terbatas, team enggan untuk menghentikan dan merubah pola kerjanya. Kegagalan yang sudah berulang beberapa kali tidak mendorong mereka untuk melihat dan merevisi kesalahan. Yang terjadi kemudian adalah saling menyalahkan. Team seperti ini jelas tidak memiliki fleksibilitas dan adaptabilitas yang cukup. Para anggota team kurang menghayati prinsip

3 Fase Kehidupan TEAM

Laiknya sebuah kehidupan, SOBAT - Semua orang Bisa Hebat, memnganalisis team sejak ia dilahirkan, pertumbuhannya, kematangannya hingga masa surutnya. Sebuah team yang kuat dimulai sejak ia dilahirkan. Ibarat kehidupan, kelahiran sebuah team memerlukan tekad dan komitmen yang kuat dari sang Ibu. Sang ibu harus menyadari rasa sakit dan derita yang akan ditanggungnya untuk melahirkan sebuah bayi Team. Bahkan sejak dari masa kandungannya dan juga pasca melahirkan, dimana sang bayi masih sangat rentan terhadap segala predator dan penyakit yang akan menyerangnya. Keinginan untuk membentuk sebuah team sering dihadang oleh berbagai kepentingan, individu maupun kelompok. Pemrakarsa pembentukan team, sang ibu, harus mampu meyakinkan para pihak bukan saja, meski yang terutama, kepada mereka-mereka yang akan terlibat sebagai anggota team tentang makna dan manfaat tujuan dibentuknya team (sense of purpose), tetapi juga kepada para stake-holder yang lain. Selain atasan yang mutlak har

Pantang Menyerah

“ Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh mmenempuh jalan Kami, maka sungguh akan Kami tunjukkan ke jalan Ku, dan sesungguhnya Allah beserta orang yang berbuat baik” ( QS.Al’Ankabut (29) :69 ) SOBAT sukses Indonesia Yang dimuliakan Allah SWT, betapa seringkali kita ingin berbuat kebaikan yang lebih besar untuk merubah pola hidup kita agar lebih berarti bagi banyak orang, namun sebelum berbuat kita keluh kesah dan berbagai alasan menghampiri kita agar kita tidak jadi atau minimal ragu atau lebih lambat dalam bertindak, ketahuilah itulah bisikan-bisikan Setan yang akan senantiasa menghalangi cita-cita kita. Batapa santainya kita dalam proses belajar hingga tak terasa waktu belajar telah habis, betapa tidak sepenuh hati kita dalam bekerja tiba-tiba kerjaan menumpuk dan waktupun berlalu, betapa tidak seriusnya kita mendidik anak tiba-tiba anakpun telah dewasa dam belum menemukan jatidirinya, betapa kurang pedulinya kita dengan kedua orangtua kita tiba-tiba keduanya telah meninggalkan kita,

Doa Seorang Tukang Becak

Pak Samin seorang Tukang Becak. Ia sudah lama menggeluti pekerjaannya. Dan mempunyai prestasi yang cukup mencengangkan. Sejak kecil ia tidak pernah mengenal bangku sekolah. Tetapi kini ia telah menjadi seorang sukses dengan menikmati kehidupan hari tuanya yang penuh damai dan sejahtera. Cerita ini didapatkan dari seorang kawan, ketika kami mengobrol di tempat kami bekerja. Pak ‘DJ’ Kawan saya ini, dengan penuh antusias menceritakan ‘sejarah’nya Pak Samin. Pak Samin mempunyai dua orang anak lelaki, yang kedua-duanya kini sudah menjadi perwira Angkatan Darat. Kedua-duanya tersebut lulus SMA, dan dua-duanya masuk pendidikan militer, AKABRI yg semua berpangkat PERWIRA MENENGAH. Sebagai orang yang tidak punya biaya, untuk bisa menyekolahkan kedua orang anaknya pak Samin mencari biaya dengan cara yang lain. Cara apa yang bias diterapkan oleh seorang tukang becak seperti dia? Ia tidak mempunyai pekerjaan sampingan. Juga tidak berpendidikan ? Ketika Pak DJ bertanya, “ …pak Samin,

Belajar dari yang TERBAIK

“Cara untuk menjadi yang terbaik adalah belajarlah dari yang terbaik tentang kunci sukses atau kegagalan mereka ..” Siapa guru terbaik Anda? Hal-hal luar biasa apa saja yang pernah diajarkan guru terbaik Anda itu? Apakah guru terbaik Anda itu mengajarkan secara comprehensif keilmuan yang Anda dapatkan itu? Ya.. Jika kita menginginkan hasil terbaik, belajarlah dari yang terbaik agar mendapatkan ilmu terbaik, sehingga kita dapat memberikan yang terbaik dari segala yang kita miliki. Jika kita ingin menjadi seorang hartawan, kebanyakan dari kita akan belajar dan mencoba mengikuti segala perkataan, perbuatan, serta trik orang-orang yang luar biasa kaya dan sukses saat ini, entah itu Michael Dell, Bill Gates, maupun Warren Buffet. Bahkan tanpa kita sadari, orang-orang kaya itu menjadi idola abadi, dengan harapan besar kita dapat meneruskan jejak kesuksesannya. Tetapi, tidakkah Anda sadar, mereka kaya dan sukses hanya di masanya saja, di abad ke-20 dan 21. Tidakkah Anda mengetahu

Kekuatan Fokus

Pepatah Barat berujar “Konsentrasilah terhadap semua pekerjaanmu, segala sesuatu tidak akan berhasil sampai kita mendapatkan sebuah focus.” Pepatah Arab Mengatakan : “ Man Jadda Wajada = Siapa yang sungguh-sungguh ( focus pada tujuan tertentu ) maka ia akan mendapatkannya “. SOBAT Sukses yang diberkahi Allah SWT, dalam salah satu suratAl-Insyiroh Allah memberi pelajaran kepada kita untuk menyelesaikan program / pekerjaan / proyek secara bertahap : “ Jika kamu telah selesaikan / Sukses satu proyek maka angkatlah proyek baru “. Artinya kita disuruh untuk focus ke satu proyek tertentu sampai berhasil baru kita angkat proyek baru yang lebih baik dan lebih luas dampak kebaikannya atau yang sedang dinanti sekian banyak ummat kendati proyek tersebut tidaklah besar nilainya. Berhasil tidak harus kita sendiri yang melakukannya, ketika proyek tersebut mampu berjalan dan menghasilkan walau tanpa kita ikut campur tangan, itu berarti proyek tersebut telah sukses dan kita dianjurkan

Hukum Kerjasama Tim

Organisasi sebagai suatu sistem terdiri dari komponen-komponen (subsistem) yang saling berkaitan atau saling tergantung ( inter dependence ) satu sama lain dan dalam proses kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu (Kast dan Rosenzweigh, 1974). Sub-subsistem yang saling tergantung itu adalah tujuan dan nilai-nilai ( goals and values subsystem ), teknikal ( technical subsystem ), manajerial ( managerialsubsystem ), psikososial ( psychosocial subsystem ), dan subsistem struktur ( structural subsystem ). Dalam proses interaksi antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya tidak ada jaminan akan selalu terjadi kesesuaian atau kecocokan antara individu pelaksananya. Setiap saat ketegangan dapat saja muncul, baik antar individu maupun antar kelompok dalam organisasi. Banyak faktor yang melatar belakangi munculnya ketidakcocokan atau ketegangan, antara lain sifat-sifat pribadi yang berbeda, perbedaan kepentingan, komunikasi yang “buruk”, perbedaan nilai, dan sebagainya. Perbeda

Setelah Ramadhan Berlalu

Rasul yang mulia bersabda “Sesungguhnya Allah mewajibkan puasa agar tidak ada beda antara yang kaya dan miskin. Orang yang kaya akan merasakan rasa lapar sehingga muncul rasa kasih terhadap orang-orang yang fakir. Orang-orang kaya dapat mewujudkan apa yang diinginkannya dan melalui puasa Allah memberikan rasa derita dan lapar sehingga orang-orang kaya membela yang lemah, mengasihi yang lapar” Saudaraku, Benarkah telah tumbuh di hati kita rasa kasih terhadap orang-orang yang fakir saat ini ? Ataukah kita termasuk di antara pendusta Agama ? Di bulan Ramadhan yang lalu, Mendadak kita memakai jubah kesalehan Shalat kita lakukan di awal waktunya, Kita kejar Maghrib agar mendapatkan kemuliaannya Tarawih kita laksanakan dengan khusyu’nya Tadarus al-Qur’an kita lantunkan dengan suara speaker yang memekakkan telinga orang disekitarnya Malam-malam kita terjaga untuk menjaga sahur dan shalat malamnya Di kantor-kantor Kita selenggarakan sholat Zhuhur berjamaah K

HADIAHKAN CAHAYA BUAT ORANG TUA KITA

SOBAT Sukses yang dirahmati Allah, seringkali kita ingin membahagiakan orang tua kita dengan berbagai fasilitas dan menuruti keinginan-keinginan duniawinya agar disebut sebagai anak yang berbakti, atau juga kita sebagai orang tua seringkali terlalu banyak menuntut kepada anak-anak kita agar menjadi anak yang sukses secara duniawi agar kita kelak bisa menjalani masa pensiun dengan aman dan nyaman, namun kita sering terlupa apakah kekayaan-kekayaan yang telah kita raih dan kita kumpulkan itu sangat berarti ketika orang tua kita atau kita sendiri telah meninggalkan Dunia ini ? dibawah ini kisah yang perlu kita renungkan dan segera kita lakukan secara konsisten. Dikisahkan, pada suatu malam Abu Qolabah bermimpi berada disuatu pemakaman . Tiba-tiba ia menyaksikan kuburan-kuburan yang ada disitu terbelah. Mayat- mayat keluar dari kuburnya dan duduk-duduk di tepi kuburan itu. Ditangan mereka seolah- olah ada yang memegang nampan yang terbuat dari cahaya yang kemilau. Sementara s

CINTA

Dikatakan bahwa CINTA mampu menggabungkan dua hal yang berbeda. CINTA adalah alat perekat, yang kimiawinya merekatkan dan mengandung keluhuran dan kesucian. Banyak misteri, maslaha yang besar bisa diselesaikan karena adanya Nurani Rasa CINTA yang sejati dan luhur. Kata CINTA yang SUCI dan ABADI, bisa disampaikan namun perlu adanya formulasi lebih lanjut. Jalaludin Rumi (1207 - 1273), seorang sufi yang tinggal dan wafat di Konya, Anatolia Turki, diantaranya mengisahkan : Melalui Cinta sesuatu yang Pahit bisa menjadi Manis Melalui Cinta suatu Perunggu bisa nampak seperti Emas Bahkan melalui Cinta, sesuatu hal yang mati se olah2 bisa menjadi Hidup. Jadi sebenarnya apakah formulasi Cinta itu ? Sang ilmuwan filsuf sekaligus kepala agama yunani kuno Pythagoras pernah berkata: Derajat kebaikan seorang hamba yang paling tinggi adalah yang hatinya dapat terpuaskan oleh Tuannya Yang Mahabenar sehingga dia tidak membutuhkan perantara antara dirinya dengan Tuannya itu. - Pythagoras - Tuan yang

MENGASAH EMPATI

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri ( Q.S. Al-Isro’ : 7 ) Saya pernah membaca sebuah buku tentang perbuatan kecil yang punya arti besar. Termasuk kisah seorang bapak yang mengajak anaknya untuk membersihkan sampah di sebuah tanah kosong di kompleks rumah mereka. Karena setiap hari warga kompleks melihat sang bapak dan anaknya membersihkan sampah di situ, lama-lama mereka malu hati untuk membuang sampah di situ.Belakangan seluruh warga bahkan tergerak untuk mengikuti jejak sang bapak itu dan ujung-ujungnya lingkungan perumahan menjadi bersih dan sehat. Padahal tidak ada satu kata pun dari bapak tersebut. Tidak ada slogan, umbul-umbul, apalagi spanduk atau baliho. Dia hanya memberikan keteladanan. Keteladanan kecil yang berdampak besar.Saya juga pernah membaca cerita tentang kekuatan senyum. Jika saja setiap orang memberi senyum kepada paling sedikit satu orang yang dijum