Langsung ke konten utama

Bersama dalam Kebhinekaan



Hakikat terciptanya sinergi adalah memanfaatkan perbedaan.
Keanekaragaman kemampuan para anggota tim merupakan asset yang berharga manakala dikelola demi memperoleh sinergi. Modal keterbukaan komunikasi yang telah dimiliki akan memunculkan beragam ide dan pemikiran berbeda, yang kemudian dengan rasa saling menghargai dan saling percaya, ide-ide berbeda itu dapat diramu dan dipertajam melalui kepemimpinan bersama untuk menghasilkan solusi bersama, solusi milik tim.

Di dalam membentuk sinergi, mutlak harus ada perbedaan. Pepatah Inggris mengatakan “If two always agree, only one is needed”. Jika dua orang selalu setuju, hanya satu sang diperlukan. Jadi jika ada lebih dari satu orang yang berserikat dalam niat bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang jauh lebih besar, maka perbedaan menjadi wajib hukumnya. Perbedaan dalam persoalan ini bukan dalam arti asal tidak sama, melainkan ide-ide beragam yang diperoleh dari cara memandang dengan persepsi yang berbeda terhadap suatu persoalan yang didasari oleh kesamaan niat, harapan serta tujuan (sense of purpose). Meminjam ungkapan yang dilontarkan Amien Rais: ’kesamaan platform’ atau dasar berpijak. Kekayaan sudut pandang atau persepsi memungkinkan timbulnya lebih banyak alternatif pilihan, lebih banyak pegembangan solusi, serta memungkinkan ditemukan cara-cara baru yang benar-benar baru alias genuine.

Keberagaman persepsi akan muncul apabila kita mau dan berani memandang sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, yang tidak sebagaimana biasa kita lakukan. Keberanian mencoba melihat dari sudut pandang yang lain menuntut usaha yang tidak mudah untuk keluar dari belenggu kebiasaan, kemapanan, maupun paradigma yang dianut selama ini. Disisi lain, adalah lebih sulit lagi untuk menerima secara ikhlas sudut pandang berbeda yang disodorkan oleh orang lain. Namun, hal itu akan menjadi lebih mudah bila anggota tim memiliki pondasi nilai atau sikap mental berkelimpah-ruahan (abundance mentality) sebagaimana dijelaskan pada artikel terdahulu, lihat disini.

Ilustrasi pemanfaatan keanekaragaman yang mampu menghasilkan solusi kelompok digambarkan jelas dari fenomena alam dibawah ini. Sinar matahari yang terdiri dari berkas-berkas cahaya pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu didispersikan oleh prisma menghasilkan cahaya bening.

Hasil dispersi itu tidak dapat diklaim sebagai berasal dari salah satu berkas sinar tertentu. Warna bening itu menjadi milik bersama. Demikian pula halnya tim yang dibangun diatas perbedaan, solusi akhir bukanlah milik dari si A atau si B.

Dengan demikian konsep sinergi adalah :
SOLUSI SAYA + SOLUSI ANDA = SOLUSI KITA
A + B = ( A + B ) X KS
dimana KS > 1
KS : Koefisien Sinergi

Besaran Koefisien Sinergi tergantung pada tingkat kreatifitas dan kerjasama diantara anggota tim dalam mewujudkan hasil akhir, dalam rumus diatas antara SAYA dan ANDA. Jadi, besaran KS merupakan fungsi dari kreativitas dan kerjasama tim, digambarkan sebagai :

KS = F ( KREATIFITAS, KERJASAMA )

Unsur kreativitas dan kerjasama tim terutama kekompakannya dalam mewujudkan hasil kerja, sangat menentukan besarnya nilai tambah pada hasil akhir (Solusi Kita). Dan besarnya nilai tambah menjadi ukuran keberhasilan kerja sebuah tim, serta menjadi salah satu rangsangan utama terwujudnya motivasi kerja anggota tim. Nilai tambah dapat dihitung dengan melihat selisih antara hasil akhir dengan modal awal. Dalam hal ini :

NILAI TAMBAH = ( A + B ) X KS - ( A + B )

Mari kita kembali ke tiga orang keluarga miskin yang urung memperoleh dana BLT kompensasi BBM (Exhibit 1) di Bab Satu buku ini. Dengan modal seharga Rp. 180. 000,- mereka mampu mewujudkan hasil akhir senilai Rp. 450.000,-.
Koefisien Sinergi mereka = 450.000 / 180.000 = 2,5 kali
dan
Nilai Tambah yang mereka ciptakan =
Rp. 450.000 - Rp. 180. 000 = Rp. 270. 000,-

Contoh kecil ini memperlihatkan secara jelas dan gamblang konsep sinergi yang memberikan hasil akhir multiplikatif (berlipat ganda) tidak sekadar peningkatan incremental atau prosentase. Dan ini tercipta karena ada lebih dari satu unsur berbeda yang diramu dengan kreativitas. Disini perbedaan bukanlah sekadar boleh, melainkan harus ada.

Selamat hari Sumpah Pemuda, Salam SOBAT !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rubah dan Kambing

Suatu hari seekor Rubah sedang berjalan di tengah hutan..  Disitu ada sebuah sumur tua yang airnya jernih sehingga dia bisa bercermin..  Karena asyik bercermin, tanpa sengaja dia tercebur dan tidak bisa keluar..  Beberapa saat kemudian ada seekor Kambing datang ke sumur itu..... Kambing itu bertanya,  "Apa yang kamu lakukan?" "Aku sedang menikmati Air termanis yang pernah kuminum" jawab Rubah...  Kambing pun berkata, "Alangkah senangnya bila aku juga bisa menikmatinya"  Rubah pun berkata, "Kenapa kamu tidak bergabung bersama ku?"  Tanpa Pikir Panjang, Kambing itu masuk ke dalam sumur dan Rubah segera Melompat dengan memanjat punggung Kambing lalu meninggalkannya... Kini giliran Kambing yang tidak bisa keluar dari sumur.. Kambing pun merasa ditipu dan dimanfaatkan oleh Rubah...... (Catatan) : Sikap Terburu-buru tanpa Pikir Panjang selalu membuat kita Melakukan Kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.. Apalagi jika kita Mudah tergi

Pangawikan Pribadi (Pengenalan Diri)

"Di atas bumi dan di bawah langit ini tidak ada yang pantas dicari-cari (diburu) ataupun ditolak (disingkiri) secara mati-matian." (Ki Ageng Suryomentaram) Dunia berputar dengan perubahan yang cepat luar biasa. Perubahan terutama menyangkut aspek perilaku, perasaan, dan pikiran manusia. Pikiran manusia merupakan asal dari segala perubahan.              Bila pikiran kita jernih, keheningan jiwa dapat dirasakan, dan perilaku menjadi tenang, mendatangkan ketenangan dalam kehidupan di sekeliling kita. Sebaliknya, bila pikiran berantakan, perasaan atau jiwa kita terasa kacau, dan perilaku kita juga mengacaukan kehidupan di sekeliling kita.              Dari mana datangnya kejernihan pikiran? Ini merupakan inti persoalan hidup kita jika kita ingin merasakan kebahagiaan sejati dalam meng-arungi hidup dalam keadaan seperti apa pun. Sebagian dari kita tidak memedulikan hal ini, dan menjalani hidup secara serampangan mengikuti arus kehidupan materi yang adanya di luar diri

MORAL DI BALIK KISAH WAYANG

Kisah wayang adalah kisah tentang wayang, kisah tentang tokoh-tokoh yang barangkali sebetulnya tidak pernah ada di dunia ini. Besar kemungkinan, tokoh-tokoh ini diciptakan oleh pengarangnya, sebagai simbol gejala gejala yang dianggapnya hadir di dunia. Harus diingat bahwa kisah wayang berasal dari India, sebuah negara dengan latar belakang budaya yang berbeda dengan negara atau bangsa lain. Banyak orang di India yang percaya adanya para dewa. Karena itu, tidak mustahil bahwa salah satu tokoh wayang, adalah simbol dari dewa tertentu. Juga ada kemungkinan bahwa salah satu tokoh, adalah simbol dari nafsu tertentu, atau bahkan simbol dari ilmu tertentu. Dugaan bahwa tokoh-tokoh wayang hanya merupakan simbol-simbol tertentu, menyebabkan kisah wayang harus diitrepretasikan secara sangat berhati-hati. Kita harus menyadari bahwa di balik kisah wayang, ada ajaran-ajaran tertentu yang diberikan secara tersamar. Untuk menangkap ajaran tersamar itu, ada baiknya kita mulai denga