Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

RENUNGAN : Buahnya Shaum Nilai Akhlaknya Meningkat

Bahan Renungan. Buahnya Shaum Nilai Akhlaknya Meningkat. Setelah sebulan melaksanakan ibadah shaum dengan segala perjuangan dan pengorbanannya dalam lapar dan haus, dalam letih dan ngantuk serta dalam menahan diri dari segala godaan syahw at dan ego, maka insyaAllah telah meningkatkan nilai Akhlak kita. (Mudah2an kesadarannya dapt merasakan peningkatannya). Seperti lebih sabar, lebih empaty, lebih senang memberi dan lebih2 lainnya. Mudah2an niat ibadah puasa kita tidak semata mendapatkan pahala instant. Namun didasari keikhlasan dan kecintaan kepada Allah semata. Dengan keyakinan Janji Allah pasti. Maka akan muncul niat dan motif untuk terus ingin memelihara suasana qolbu yang tercerahkan selam ibadah shaum sebulan yang lalu.Hingga berdoa " Ya Rabb peliharalah kebaikan akhlak yang telah limpahkan, untuk menemani langkah kedepan sampai ketemu rhamadan kembali" "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah

ELEGI AKHIR SEBUAH PESTA

Semangat Pagi Sobat 1ndONEsia...senangnya bisa kembali ke format awal untuk tulisan Indonesia-nya. Legaaaaa... Jika saya gunakan pada saat beberapa waktu yang lalu, khawatirnya menunjukkan dukungan kepada calon presiden tertentu. Pesta telah terlihat usai. Seperti pada kebanyakan pesta, wajah-wajah orang-orang yang terlibat dalam pesta beraneka ragam, ada tampak senyum puas akan pesta yang telah diadakan dan ada juga dengan wajah masam dan kecewa akan pesta yang telah berlangsung tersebut. Lumrah dan wajar...demikianlah PESTA! Namun ada hal yang menjadi penting dan terkadang sering dilupakan bahwa, akhir dari sebuah pesta adalah banyaknya “sampah” berserakan di sekitar areal pesta. Karena semua orang beranggapan pesta adalah menjadi puncak dan tujuan dari kegiatan itu sendiri. Sehingga dampak dari sebuah pesta tidak banyak diperhitungkan. Hebatnya, sampah itu tidak pernah dibersihkan dengan baik dari antara Pesta satu ke Pesta lainnya. Tak ayal lagi, Pesta yang akan datang

Revolusi Karakter !

Semangat Pagi SOBAT Indonesia ! Kembali "mengudara" kembali....di tengah-tengah kepadatan "lalu-lintas" pekerjaan. Mulai terasa sudah dapat melihat kembali. setelah beberapa hari ini, pandangan tidak lebih dari 30 cm di depan layar monitor laptop saya...hehehehe, banyaknya sih main social media...kkk, update status dan memantai pilpres dan pildun... Lega rasanya melihat "udara" social media yang kembali ceria...setelah padat dengan maraknya "pertikaian" sengit. Senangnya... Melanjutkan diskusi kita beberapa waktu yang lalu, yaitu apa yang harus kita lakukan setelah dapat berpikir KRITIS ! biasanya kita dapat berpikir KRITIS pada saat-saat yang KRITIS lho...pengalaman saja. Namun, dalam Paradigma SOBAT - Semua Orang Bisa Hebat, Pengalaman adalah Musuh !. Justru yang baru saya sampaikan tadi harusnya di HINDARI !. Sehingga namanya berpikir KRITIS bukan pada saat kefefet..namun memang sudah menjadi KARAKTER !  Membangun sebuah

KRITIS...menjadi awal dalam KEMANDIRIAN !

Semangat Pagi SOBAT Indonesia.... Kertas kerja makin bertambah banyak seiring "deadline" tugas. Rasanya dengan kepadatan isi kepala yang luar biasa...rasanya semakin sulit berkata-kata. namun kali ini, rasanya beda sekali...jadi lebih sering "meluapkan" cerita-cerita, semoga tidak menjadi bosan dengan seringnya saya berkata-kata saat ini. Namun di tengah perdebatan calon pendukung presiden, saya tidak tertarik untuk mengomentarinya. saya lebih tertarik pada fenomena bangsa Indonesia ini sudah lama "autopilot" dengan absennya tokoh kapten Pilotnya atau Pemimpin. menurut saya, anak bangsa ini semakin tumbuh dan berkembang tanpa sosok Ayah atau Pemimpin yang jelas dan dapat dijadikan pelita dalam kehidupan.  Anak Bangsa ini sekarang bergeliat dengan berbagai sikap dan kemampuan dalam "kemandirian" nya. Dengan "pola asuh" yang makin tak tentu, membuat tv dan media menjadi "Bapak Asuh" nya. Kalau kesulitan dalam pel

Menafsirkan Hakikat Kekayaan

PERNAHKAH melakukan reuni dengan teman-teman sekolah? Sebagian dari kita pasti menjawab ya. Apalagi saat bulan Ramadhan ini seringkali digunakan sebagai momen yang baik untuk berkumpul keluarga, sanak saudara, handai tolan dan teman. Lalu apa kesan yang kita peroleh tatkala bertemu teman-teman lama? Mungkin  berdecak kagum terhadap "si Polan" yang hidupnya tampak sangat mapan, kendati waktu di sekolah dulu bukan kalangan pintar. Atau Anda terheran-heran dengan "si Badu" yang begitu lusuh dan terkesan hidup dalam keadaan sulit. Padahal, waktu di sekolah dia selalu perlente dan berasal dari keluarga berkecukupan. Di sisi lain,  juga mungkin terkesima dengan "si Polin" yang Anda duga sangat makmur padahal hidupnya biasa-biasa saja. Kesan memang bisa macam-macam. Apa yang mau kita telaah dari fenomena di atas? Banyak. Misalnya, kita beranggapan kondisi seseorang pada saat bersekolah akan berbanding lurus dengan kondisi pada masa depan. Realitas menunjuk

KEBERANIAN

Semangat pagi SOBAT Professional.... Senang dapat kembali di “dapur rekaman” ini. Sebelumnya saya mengucapkan “selamat menjalankan ibadah puasa di Bulan yang penuh berkah, rahmat dan ampunan bagi umat muslim” semoga mendapatkan kutamaan dan kemuliaan serta keikhlasan dalam menjalani bulan Ramadhan ini. Amiin. Teringat hampir sebulan yang lalu, saat perjalanan menuju Institut Kemandirian Dompet Dhuafa memenuhi undangan untuk berbagi pengalaman dan menimba ilmu dari para peserta pelatihan yang diadakan IKA Dompet Dhuafa. Siang itu, sudah mendung, saya diantarkan sahabat kantor saya ke seberang Gandaria City. Untuk melanjutkan dengan TAXI. Namun ada sekitar setengah jam, semua TAXI yang lewat “enggan” untuk berhenti, padahal mereka kosong! Setelah beberapa kali mencoba...akhirnya ada TAXI yang berhenti. Alhamdulillah kekhawatiran saya untuk datang terlambat mulai berkurang. Saat masuk, saya melihat sopir taksi menggunakan “kupluk” berwarna putih, segera saya menyapa “Siang Pa