Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

7 KEBIASAAN AGAR BERNASIB BAIK

7 KEBIASAAN AGAR BERNASIB BAIK 1. KEBIASAAN BERSYUKUR. Bersyukur adalah kebalikan dr mengeluh. Dgn mengeluh, beban bathin makin berat, bathin makin tdk tenang, fokus hidup tertuju pd masalah2, bkn pd upaya perbaikan. Jd jgn hny mengeluh. Dgn bersyukur, bathin lbh tenang, fokus hidup tertuju pd upaya2 perbaikan, agar nasib jd lbh baik. 2. KEBIASAAN BERPIKIR POSITIF. Berpikir negatif sbg antisipasi adalah sesungguhnya berpikir positif krn sejak awal ditujukan utk kepositifan. Sdgkan berpikir negatif berawal & berujung kenegatifan. Pikiran itu spt tanah. Positif atau negatif itu spt benih. Menanam benih positif pd pikiran menghasilkan ucapan & tindakan positif, yg berlanjut pd kebiasaan2 positif, karakter positif & nasib positif. 3. KEBIASAAN BEREMPATI. Berempati adalah kebalikan dr keegoisan. Biasakan menempatkan diri pd posisi org lain, belajar mlakukan apa yg anda ingin org lain lakukan kpd anda, maka nasib baik lbh mudah hadir pd anda. 4. KEBI

PENTING nya peran Seorang IBU.

PENTING nya peran Seorang IBU. Ben Carson, di usia 6 tahun mendapat julukan "anak bodoh", "idiot" di sekolahnya sebab nilai²nya di bawah standard, itu bukan karena ia anak bodoh tapi kesibukannya sepulang sekolah ia harus membantu ibunya, harus mengerjakan pekerjaan² di rumah. Karena ayahnya meninggalkan mereka maka ibunya harus bekerja mencari nafkah, sehingga setiap pagi sering Ben ngantuk di sekolah bahkan tidak konsentrasi. Karena ejekan teman² yang menyakitkan itulah yang membuat semangat Ben timbul di bantu dengan ibunya yang bekerja keras supaya Ben mampu belajar lebih baik. Kadangkala sampai malam² mereka baru tidur tapi proses belajar seperti ini menghasilkan kemajuan pesat buat Ben, sehingga nilai²nya jauh lebih baik. Dan saat itu rasa haus dan lapar akan belajar terus menguasai Ben, semua mata pelajaran di lahap dengan rakusnya sampai lulus SMA. Ia lanjut ke Universitas Yale dengan gelar psykolog dan tiba² ia ingin menjadi dokter dan ia belajar