Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

Membangun Kemandirian dalam Perubahan

Perubahan merupakan hal yang pasti dalam kehidupan ini. Bagaimana menghadapi perubahan, itulah yang penting. Kesiapan dalam menghadapi perubahan masing-masing individu mempunyai cara dan kiatnya masing-masing. Ada yang berhasil melaluinya dengan baik dan bahkan banyak pula yang belum dapat melaluinya dengan baik dan bahkan berhenti begitu saja. Kuncinya adalah “Inner Beauty” . Inner beauty dapat dibangun melalui karakter kemandirian, salah satunya. Karakter mandiri merupakan hal yang penting yang harus dimiliki oleh seorang individu. Dengan membangun kemandirian menjadi karakter yang menetap dalam diri. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai pribadi yang mandiri, yaitu Pertama, Lho Kok ? . Pernyataan kecil ini memiliki arti kepekaan dan kepedulian terhadap kejadian di lingkungan sekitarnya. Ya, membangun kepekaan terhadap sekitarnya, baik orang lain dan lingkungan merupakan tahap pertama melatih kepekaan diri dalam melihat suatu permasalahan. Kemudian akan men

Membebaskan Diri Dari Penjara Manajemen

Dulu, ketika duduk di bangku perguruan tingggi, namun masih amat hijau dalam pengalaman memimpin perusahaan. Terus terang, saya mengalami kesulitan dalam menemukan jembatan penghubung antara apa yang disebut Chris Argyris dari Harvard dan Donald Schon dari MIT sebagai espoused theory (teori yang mendukung) dan theory in used (teori yang betul-betul dipakai di lapangan). Demikian juga ketika mau memahami apa yang disebut Howard Gardner - dalam Frames of Mind - sebagai knowing that (pengetahuan ekspilisit yang biasanya terdiri dari rangkaian prosedur) dan knowing how (pengetahuan implisit yang menjadi jiwa eksekusi di lapangan).             Semakin lama berada di lapangan yang relatif steril dari teori-teori sekolahan, semakin mudah saya membangun jembatan antara dua bentuk pengetahuan yang ternyata tidak mudah disatukan ini. Sekolah memang amat fasih membekali kita dengan espoused theory atau knowing that. Namun, dengan seluruh keterbatasan sekolah, ia lumpuh saat dituntut untuk me

JANGAN BIARKAN RASA KESAL MEMBELENGGU DIRI

Kesal, sah-sah saja kita ungkapkan terhadap apapun yang membuat kita kesal. Kenyataan yang terjadi, seringkali kita terjebak dengan mudah menemukan sesuatu yang kita kesali. Seorang Ibu yang sering mengomel karena kenakalan anaknya, seorang suami yang sering kesal dengan kecewetan istrinya, sahabat yang kesal karena sering diabaikan oleh temannya, seorang pengemudi kesal dengan ketidakdisiplinan dijalan supir angkutan di jalan, atasan yang sering marah karena kesalahan pekerjaan bawahan, dan kekesalan-kekesalan lainnya. Kekesalan kecil dengan cepat kita temukan ketika kekesalan besar sudah kita atasi dengan baik. Sebenarnya mudah saja, kekesalah adalah pilihan, kekesalan itu terjadi pada kita hanya jika kita inginkan. Sebaliknya, kita pun dapat saja tidak kesal pada apa saja. Kita akan dapat menerima segala sesuatunya sebagaimana ia adanya. Bila kita analisa, mengapa kekesalan muncul dalam diri kita ? jawabannya adalah karena kita menggunakan semua a

Apakah Kita Sadar?

Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, karena kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu kedepan, pandanglah masa depan kita. Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita bisa mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk bisa mengumpulkan pujian dan kritik dan menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah. Kita lahir dengan otak didalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin apapun kita, kita tetap kaya. Karena tidak akan ada satu orang pun yang bisa mencuri otak kita, pikiran kita dan ide kita.Dan apa yang anda pikiran dalam otak anda jauh lebih berharga dari pada emas dan perhiasan. Kita lahir dengan 2 mata, 2 telinga tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Karena mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa mengoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah seba

Kegiatan Outbound dalam Upaya Pembentukan Karakter

Istilah Pembentukan Karakter yang Positif seringkali ditemukan sebagai kalimat sakti dalam kegiatan pengembangan sumber daya manusia, yang dibutuhkan bahkan diimpikan oleh banyak organisasi – termasuk organisasi bisnis, dan pada kenyataannya seringkali dipandang sebagai sebuah proses yang bisa dilakukan dengan mudah dan cepat melalui kegiatan – kegiatan seperti outbound 2 hari atau bahkan lebih pendek. Tulisan ini berupaya untuk memberikan penjelasan yang mudah – mudahan dapat meluruskan pemahaman tersebut dan mulai memandang pembentukan karakter sebagai yang tidak sesederhana sebagaimana yang dibayangkan. Karakter dan kaitannya dengan organisasi. Kata karakter itu sendiri sejauh ini diduga berasal dari bahasa Latin kharakter , kharassein , dan kharax , yang maknanya“ tools for marking ”, “ to engrave ”, dan “ pointed stake .” Atau kalau melihat ke dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta:1966), karakter diartikan sebagai tabiat; watak; sifat-sifat kejiwaan, akhlak

KEBANGKITAN PENDIDIKAN, Kapan?

Semangat Pagi Sobat 1ndONEsia ! sudah lama tidak bertatap kata dengan SOBAT semua. Semoga selalu dalam lindungan kesehatan dalam membangun dan mencapai visi kita semua, amiin. Pagi ini jam 7.30 pagi pada sabtu yang cerah dan ceria seceria agu yang sedang berkumandang di ruangan penuh nuansa batik. Terdengar lagu-lagu tradisional jawa dengan nuansa ceria dan biasanya lagu yang mengiringi “dolanan” anak. Hari sabtu ini, kakak akan melakukan pentas tutup ajaran KB (kelompok Bermain) akan masuk jenajng yang lebih tinggi, alias naik kelas jadi TK (Taman Kanak-kanak). Sambil menunggu acaranya mulai, ada banyak hal yang ada di pikiran saya belum saya sampaikan melalui forum tulisan ini. Sebenarnya inspirasi tulisan ini sudah 2 minggu yang lalu, tepatnya saat sebelum tanggal 20 Mei. Tanggal tersebut kita ketahui adalah merupakan hari kebangkitan nasional. Namun lebih istemewanya lagi bukan karena momentum ini saya menulis tulisan ini, namun saat ketika istri saya menyampaikan jadwal